Uji Normalitas Menilai Kriteria Goodness of Fit

apabila sama dengan atau lebih besar dari 0,6 berarti reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Alpha Cronbach Keterangan Kompetensi Guru 0,871 Reliabel Fasilitas Belajar 0,889 Reliabel Motivasi Belajar 0,871 Reliabel Sumber: Data Primer 2014 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai 0,6. Dengan demikian jawaban- jawaban responden dari variabel penelitian tersebut dapat digunakan untuk penelitian.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Pengujian dengan menggunakan nilai critical ratio skewness. Di mana dikatakan normal apabila c.r. skewness sebesar 1,96c.r.1,96 pada tingkat signifikansi 5 Husein Umar, 2011: 186. b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel bebas dan variabel terikatnya linear. Kriteria yang digunakan adalah dengan uji F. Apabila nilai sig F tersebut kurang dari 0,05 maka hubungannya tidak linear, sedangkan jika nilai sig F lebih besar dari atau sama dengan 0,05 maka hubungannya linear Ali Muhson, 2009. c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Untuk menguji terjadi tidaknya multikolinearitas antar variabel bebas dengan menyelidiki besarnya interkorelasi antar variabel independen. Multikolinearitas dapat dideteksi nilai Varians Inflation Factor VIF. Jika nilai VIF tersebut kurang dari 4 maka tidak terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF lebih dari 4 maka terjadi multikolinearitas Ali Muhson, 2009. 2. Analisis Data Data yang sudah terkumpul kemudian dilakukan analisis jalur Path Analysis. Analisis jalur adalah pengembangan dari analisis regresi, dan digunakan untuk melukiskan dan menguji hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat Imam Ghozali, 2008: 21. Analisis jalur ini dilakukan dengan program AMOS versi 21. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Menilai Kriteria Goodness of Fit

Sebelum dilakukan penilaian kelayakan dari model struktur, langkah yang harus dilakukan adalah menilai apakah data yang akan diolah memenuhi asumsi model persamaan struktural. 1 Uji Asumsi Dasar Uji asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan permodelan Structural Equation Modeling SEM adalah sebagai berikut: a Observasi data independen. b Responden diambil secara random. c Memiliki hubungan linier. Selain itu, juga dilakukan uji normalitas dan multikolinearitas Imam Ghozali, 2008: 65. 2 Uji Offending Estimate Uji ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya Offending Estimate yaitu estimasi koefisien baik dalam model struktural maupun model pengukuran yang lainnya di atas batas yang dapat diterima. Terjadinya Offending Estimate ditunjukkan oleh: a Variance error yang negatif atau non signifikan error variance untuk konstruk. b Standardized coefficient yang mendekati 1,0. c Adanya standart error yang tinggi. Jika terjadi Offending Estimate, maka penelitian harus menghilangkannya terlebih dahulu sebelum penilaian kelayakan model Imam Ghozali, 2008: 65. 3 Penilaian Overall Model Fit Penilaian Overall Model Fit mengukur kesesuaian input observasi atau sesungguhnya matrik kovarian atau korelasi dengan prediksi dari model yang diajukan proposed model. Dalam penilaian ini menggunakan ukuran goodness of fit yaitu: a Likelihood-Ratio Chi-Square Statistic Ukuran fundamental dari overall fit adalah likelihood- ratio chi-square χ 2 . Nilai chi-square yang tinggi relatif terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas P lebih kecil dari tingkat signifikansi α. Sebaliknya, nilai chi-square yang kecil akan menghasilkan nilai probabilitas yang lebih besar dari tingkat signifikansi dan ini menunjukkan bahwa input matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan. Dalam hal ini, peneliti harus mencari nilai chi-square yang tidak signifikan karena mengharapkan model yang diusulkan cocok atau fit dengan data observasi. Atau dengan kata lain nilai chi-square diharapkan kecil. Imam Ghozali, 2008: 66. b GFI Goodness of Fit Index Goodness of Fit Index adalah ukuran nonstatistik yang nilainya berkisar dari nilai 0 poor fit sampai 1 perfect fit. Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik. Nilai yang direkomendasikan adalah ≥ 0,90. Program AMOS akan memberikan nilai GFI dengan perintah \gfi Imam Ghozali, 2008: 67. c RMSEA Root Mean Square Error of Approximation Root Mean Square Error of Approximation merupakan ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistic chi-square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA 0,05 merupakan ukuran good fit, sedangkan 0,08 merupakan ukuran reasonable fit Armando Luis Vieira, 2011: 14. Program AMOS akan memberikan nilai RMSEA dengan perintah \rmsea. d AGFI Adjusted Goodness-of-Fit Index AGFI merupakan analog dari R 2 dalam regresi berganda. Baik GFI maupun AGFI adalah kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah matriks kovarians sampel. AGFI yang diharapkan sebesar ≥ 0,90. Program AMOS akan memberikan nilai GFI dengan perintah \agfi Imam Ghozali, 2008: 67.

b. Membangun Diagram Jalur

Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI (AKUNTANSI) MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 4 233

PERAN MOTIVASI BELAJAR DALAM MEMEDIASI PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAPHASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI

1 22 170

PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas Xi Jurusan Ips Man I Surakarta T

0 1 17

PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas Xi Jurusan Ips Man I Surakarta Ta

0 0 14

PENGARUH KOMPETENSI GURU, IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

1 2 45

PENGARUH KOMPETENSI GURU, IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 1 45

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI MAN 2 KOTA BANDUNG.

0 0 40

Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA NEGERI 1 LASEM JAWA TENGAH Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 13

PENGARUH KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI.

1 1 14