didik hanya mendengarkan penjelasan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Peserta didik cenderung bersikap pasif pada saat mengikuti proses
pembelajaran. Hal ini menyebabkan peserta didik sering merasa bosan dengan meteri yang harus mereka pelajari dan seringkali materi yang mereka pelajari
mudah sekali hilang dalam ingatan mereka, karena mereka hanya membuat catatan.catatan verbal saat melakukan kegiatan pembelajaran tanpa ada usaha
untuk membuat mereka lebih mendalami materi secara keseluruhan. Kedua kelas mempunyai varian yang sama pada kemampuan
akademisnya. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kemampuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan
dua variabel variabel terikat. Variabel bebasnya adalah metode pembelajaran Mind Mapping dan sebagai variabel terikatnya adalah minat belajar peserta didik
dan hasil belajar IPS pada pokok bahasan perkembangan teknologi.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas IV semester II di SD Negeri Banyubiru 01 yang berjumlah 25 peserta didik dan SD Negeri Kebondowo
02 yang berjumlah 22 peserta didik pada tahun pelajaran 20102011. Kemudian menentukan kelompok eksperimen dan kontrol yang sudah diuji kesamaan varian
menunjukkan keadaan kedua kelompok yang homogen. Artinya data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Ini
menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat diberi
perlakuan yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran Mind mapping dan kelas kontrol menggunakan metode yang konvensional. Setelah diberi perlakuan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir. Dalam pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah 3 kali pertemuan 6 jam pelajaran.
Pada awal pelaksanaan perlakuan pada kelas eksperimen banyak peserta didik yang merasa kebingungan ketika ingin membuat catatan dengan
menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping, karena mereka telah terbiasa menggunakan catatan.catatan linier untuk mempelajari suatu materi IPS. Tapi
dengan bimbingan dan penjelasan guru mengenai metode pembelajaran Mind
Mapping beserta dengan contoh Mind Map yang dibawa oleh guru membuat peserta didik merasa tertarik untuk mencoba membuat Mind Map.nya sendiri.
Untuk selanjutnya peserta didik mulai dapat memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan metode ini. Dengan adanya kebebasan yang untuk membuat Mind
Map sesuai dengan keinginan para peserta didik proses pembelajaran terkadang mengalami hambatan tentang informasi apa saja yang harus diketahui mengenai
materi yang dipelajari, akan tetapi hal ini dapat dikendalikan oleh guru dengan telah menentukan topik yang akan dibahas dan selalu memberikan bimbingan
kepada peserta didik ketika mereka membuat Mind Map agar hasil yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicapai.
Pada kelompok kontrol, siswa diberikan pembelajaran yang konvensional. Dalam pembelajaran peserta didik tidak membuat banyak keributan di dalam
kelas. Namun peserta didik terlihat bosan dengan pembelajaran yang dilakukan dan kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru.
Untuk pelaksanaan tes disesuaikan dengan jadwal regular yang ditetapkan oleh masing.masing sekolah dasar, baik dari kelas eksperimen maupun kelas
kontrol. Kelas kontrol melakukan tes terlebih dahulu, yaitu pada tanggal 9 Maret 2012 dan selanjutnya di kelas eksperimen yang melaksanakan tes pada tanggal 12
Maret 2012. Situasi pada kelas eksperimen dan kontrol relatif tenang saat mengerjakan tes tersebut.
4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen 4.3.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Minat Belajar