karena itu, untuk mengenali perilaku loyalitas dilihat dari dimensi ini ialah dari komitmen pembelian ulang yang ditunjukan pada suatu produk dalam kurun
waktu tertentu secara teratur. Pelanggan yang loyal tercipta dari kepuasan yang diterimanya, dan berpikiran
positif terhadap perusahaan, kemudian mau melakukan pembelian ulang kembeli dan tidak ingin berpindah ke perusahaan lain.
II.4.5. Faktor–faktor Pembentuk Loyalitas
Jika pelanggan telah merasa puas maka akan menjadi pelanggan yang loyal. Menurut Griffin 2002 langkah pertama dalam membangun sistem loyalitas
pelanggan adalah berusaha mengenal terminologi dan variabel yang menentukan serta mendorong loyalitas. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Basis klien merupakan seluruh jumlah konsumen dan klien yang aktif, hal ini
dapat dihitung dengan menjumlahkan konsumen pertama kali, konsumen berulang, dan klien.
2. Tingkat retensi konsumen baru adalah persentase konsumen pertama kali yang
melakukan pembelian kedua dalam periode waktu tertentu, periode waktu diatur oleh siklus pembelian berulang konsumen anda yang biasa.
3. Tingkat retensi klien adalah persentase konsumen yang telah memenuhi sejumlah
khusus pembelian berulang selama periode waktu tertentu. 4.
Pangsa konsumen share of customer adalah persentase jumlah pembelian konsumen atas kategori produk dan jasa tertentu yang dibelanjakan ke
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
5. Jumlah rata-rata konsumen baru perbulan adalah rata-rata jumlah konsumen
pertama kali yang membeli dari perusahaan anda tiap bulannya. 6.
Frekuensi pembelian adalah frekuensi rata-rata seorang konsumen atau klien membeli dari anda setiap tahunnya.
7. Jumlah pembelian rata-rata adalah jumlah rata-rata yang dibayar atas produk dan
jasa setiap pembelian. 8.
Tingkat peralihan adalah persentase tahunan rata-rata konsumen yang hilang atau menjadi tidak aktif karena suatu alasan termasuk ketidakpuasan dan pindah
lokasi. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani 2001 pelanggan yang loyal akan
menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut: a.
Repeat: Apabila konsumen membutuhkan produk atau jasa akan membeli produk tersebut pada perusahaan tersebut.
b. Retention: Konsumen tidak terpengaruh kepada pelayanan yang ditawarkan oleh
pihak lain c.
Refferal: Jika produk atau jasa baik, konsumen akan mempromosikan kepada orang lain, dan jika buruk konsumen diam dan memberitahukannya pada pihak
perusahaan. II.5. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan
Banyak penelitian menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah melakukan segala sesuatu secara benar sejak awal. Bila itu tercapai maka akan mewujudkan
Universitas Sumatera Utara
loyalitas pelanggan. Kualitas pelayanan mempunyai hubungan erat dengan loyalitas pelanggan .Menurut Bloemer dalam Laksana 2008 terdapat hubungan erat diantara
keseluruhan dimensi dari kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan dari beberapa perusahaan.
Menurut Tjiptono dan Chandra 2005 mengemukakan kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan dorongan khusus bagi para
pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan emosional seperti ini memungkinkan perusahaan untuk
memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Menurut Tjiptono dan Chandra 2005 mengemukakan berdasarkan manfaat-
manfaat spesifik kepuasan pelanggan meliputi keterkaitan positif dengan loyalitas pelanggan, menjadi sumber pendapatan masa depan pembelian ulang, cross-selling,
dan up-selling. Selanjutnya, kepuasan pelanggan berkontribusi pada tercapainya rintangan beralih switching barriers, biaya beralih switching costs, dan loyalitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakankan di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Medan yang beralamat di Jalan Putri Hijau No.17 Medan, Sumatera Utara. Pelaksanaan
dilakukan pada bulan November 2010 sampai dengan Februari 2011.
III.2. Metode Penelitian
III.2.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode survey. Menurut Arikunto 2007 bahwa kegiatan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya
mengenai fakta-fakta yang merupakan pendukung dalam penelitian dengan maksud untuk mengetahui status, gejala, menentukan kesamaan status dengan cara
membandingkan dengan standart yang sudah dipilih dan atau ditentukan.
III.2.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto 2007 penelitian deskriptif kuntitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengurangi atau menggambarkan tentang sifat-sifat karakteristik dari suatu keadaan atau objek penelitian.
III.2.3. Sifat Penelitian
Universitas Sumatera Utara