Pengujian Hipotesis Kedua Pembahasan 1. Pengujian Hipotesis Pertama

atas pelayanan yang ditawarkan kepada pasien, tetapi jaminan tersebut belum mampu menciptakan kepuasan pasien, walupun selama ini pasien masih dapat terlayani baik dari segi kesopanan dan keramahan perawat, kemampuan dan pengetahuan perawat dalam memasang alat-alat medis yang dibutuhkan pasien, hal ini sering sekali terjadi rumah sakit pemerintah. Tetapi pihak Rumah Sakit perlu untuk terus meningkatkan pelayanan khususnya didimensi jaminana, karena dimensi jaminan merupakan satu kesatuan yang ada di kualitas pelayanan untuk menciptakan kepuasan pasien. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Payne 2000 yang menyatakan serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu untuk serangkaian produk dan jasa tersebut sedemikan rupa, sehingga dipersepsikan memuaskan oleh pelanggan dan direalisasikan untuk pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Tarigan 2009 yang menyatakan jaminan assuranse berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien. Perbedaan ini disebabkan berbedanya tahun dan tempat penelitian yang dilakukan, dimana penelitian Tarigan 2009 dilakukan di RSUD Dr. H. Kumpulan Pane Tebing Tinggi.

IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua

IV.2.2.1. Pengu jian analisis hipotesis kedua Pengujian hipotesis kedua menyatakan bahwa Kepuasan Pasien X berpengaruh terhadap Loyalitas pasien rawat inap di Kelas I Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau. Ini menunjukan pihak Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau telah berusaha menciptakan loyalitas pasien rawat inap dengan berusaha memberikan kepuasan Universitas Sumatera Utara kepada pasien rawat inap ruangan Kelas I. Artinya semakin baik tingkat kepuasan pasien rawat inap maka akan semakin baik atau semakin meningkat pula tingkat loyalitas pasien rawat inap terhadap pelayanan kesehatan Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau. Tabel 4.23. Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Kedua Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta Sig. Constant 3.458 1.777 .058 1 Kepuasan_Pasien .804 .105 .754 .000 a. Dependent Variable: Loyalitas_Pasien Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Berdasarkan pada Tabel 4.23. di atas, maka persamaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini adalah: Y = 3,458 + 0,804 X + e Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa kepuasan pasien memiliki kemampuan untuk mempengaruhi loyalitas pasien rawat inap pasien Kelas Rumkit Tk I Putri Hiaju. Kepuasan pasien memiliki koefisien regresi yang bernilai positif yang membuktikan kontribusinya terhadap loyalitas pasien rawat inap Kelas I Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau. Universitas Sumatera Utara V.2.2.2. Koefisien determinasi hipotesis kedua Nilai koefisien determinasi R 2 dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas independen Kepuasan Pasien terhadap variabel terikat dependen Loyalitas Pasien rawat inap di Kelas I Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau. Tabel 4.24. Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .754 a .568 .558 1.300 a. Predictors: Constant, Kepuasan_Pasien b. Dependent Variable: Loyalitas_Pasien Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.24. diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,568, hal ini menunjukkan bahwa 56,8 kemampuan variabel kepuasan pasien menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel Loyalitas Pasien rawat inap di ruangan Kelas I Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau. Sedangkan 43,2 merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. IV.2.2.3. Pengujian hipotesis penelitian secara parsial Untuk membuktikan pengujian apakah secara parsial variabel bebas Independen yaitu Kepuasan Pasien X mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat dependen yaitu Loyalitas Pasien rawat inap di Kelas I Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Y. Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.25 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.25. Hasil Uji Parsial Uji t Hipótesis Kedua Model t Sig. Constant 1.946 .058 1 Kepuasan_Pasien 7.689 .000 a. Dependent Variable: Loyalitas_Pasien Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Dengan menggunakan taraf signifikansi  = 0,025; maka diperoleh nilai t Tabel sebesar 2,014. Berdasarkan Tabel 4.25. di atas, diperoleh nilai t hitung Kepuasan pasien sebesar 7,689 dengan sig.t 0,000 lebih kecil dari alpha 0,025, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial Kepuasan Pasien X berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien rawat inap Kelas I Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Y. Dengan demikian maka pasien tidak ingin pindah ke rumah sakit lain untuk dirawat, dan kembali ke Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau bila membutuhkan pelayanan kesehatan kembali, pasien akan merekomendasikan Rumah Sakit kepada orang lain dan meyakini bahwa Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau merupakan tempat terbaik baginya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebagai jasa yang memberikan pelayanan kesehatan, pihak Rumah Sakir Tingkat II Putri Hijau bertangguang jawab memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien untuk meningkatkan kepuasan pasien. Apabila kepuasan pasien sudah terpenuhi maka loyalitas pasien akan terbentuk dan akan menjadi alat promosi yang baik. Pembentukan loyalitas pasien ini akan berjalan dengan baik apabila petugas dapat memberi pelayanan yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan pasien. Universitas Sumatera Utara Dengan pelayanan kesehatan yang diberikan memuaskan pasien, maka pasien akan setia berobat atau dirawat inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau. Kesetiaan yang ditunjukkan pasien ini, maka akan membantu membetuk loyalitas pasien terhadap Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Boulding dalam Hasan 2009 bahwa terjadinya loyalitas pada konsumen itu disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan atau ketidakpuasan dengan merek tersebut yang terakumulasi secara terus menerus disamping adanya persepsi tentang kualitas produk,. selanjutnya Fornell dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2009, banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan yang tinggi. Tingkat kepuasan yang pelanggan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang di akibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis. Hal ini senada dengan pendapat Lupiyoadi dan Hamdani 2009 yang mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan meskipun berpengaruh positif pada loyalitas pelanggan, tidak selalu menjadi syarat cukup untuk terjadinya efek seperti ini. Pada konteks ini, konsep switching barrier hambatan pindah mulai di usulkan. Hambatan pindah memainkan peran sebagai variabel penyesuai pada hubungan antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Dengan kata lain, ketika tingkat Universitas Sumatera Utara kepuasan pelanggan diketahui, tingkat loyalitas pelanggan dapat berpariasi tergantung pada kuatnya hambatan pindah. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Pada hipotesis peratama secara serempak, bukti fisik tangibles, keandalan reliability, ketanggapan responsiveness, jaminan assurance, dan empati empaty berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pasien rawat inap Kelas I di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Medan. Artinya, jika Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau memberikan pelayanan yang lebih biak maka pasien rawat inap Kelas I akan merasa puas dan akan menciptakan loyalitas pasien. Secara parsial, yang memiliki pengaruh paling signifikan adalah bukti fisik tangibles, karena umumnya saat ini bukti fisik tangibles lebih utama yang dapat memberikan kepuasan Pasien rawat inap Kelas I di Rumah Sakit Putri Tingkat II Putri Hijau. Sedangkan dimensi jaminan yang paling rendah yang tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan pasien. Dikarenakan pelayanan kesehatan yang diberikan berdasarkan jaminan sangat rendah khususnya di rumah sakit pemerintah 2. Pada hipotesis kedua secara parsial kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien. Ini artinya Kepuasan Pasien menentukan tingkat Loyalitas Pasien, pasien yang merasa puas atas pelayanan yang diperoleh akan 108 Universitas Sumatera Utara