f. Hipertensi
Merupakan suatu kondisi medis dimana tekanan darah naik secara kronis. Hipertensi adalah karakter khas dari berbagai abnormalitas kortikal adrenal.
g. Edema paru-paru akut
Akumulasi fluida dalam paru-paru, disebabkan kegagalan jantung melepaskan fluida dari sirkulasi paru-paru, akibat disnormalitas sekresi epinefrin.
h. Alergi
Alergi adalah suatu proses inflamasi yang tidak hanya berupa reaksi cepat dan lambat tetapi juga merupakan proses inflamasi kronis yang kompleks dipengaruhi faktor
genetik, lingkungan dan pengontrol internal.Alergi dikaitkan dengan peningkatan hormone epinefrin dan progesterone. Peningkatan hormon epinefrin menimbulkan
manifestasi klinis perubahan suasana hati, dan kecemasan http:cafesehat.blogspot.com200908hormon-epinefrinadrenalin.html..
2.2.6 Indikasi Epinefrin
Epinefrin digunakan sebagai menambah pada anestetika lokal, dan selain itu pada syok anafilaktik dan serangan Adamstokes.
Pada jantung berhenti, penyuntikan adrenalin dilakukan setelah penanganan primer yaitu pernapasan buatan dan massage jantung, kedua penanganan ini tetap
tidak dihentikan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.7 Kontraindikasi Epinefrin
Epinefrin tidak boleh diberikan pada penderita hipertireosis , sklerosis koronar, selebral, hipertensi berat, narkosis dengan hidrokarbon terhalogenasi atau dengan
eterserta setelah pemakaian digitalis Mutschler, 1991.
2.2.8 Dosis Pemakaian Epinefrin
Tambahkan 4 ml 4 mg dari ampul epinephrine ke dalam 1.000 ml larutan yang mengandung 4 mcg epinefrin basa. Berikan larutan ini dengan infus intravena.
Masukkan kateter plastik intravena melalui jarum yang dimasukkan dengan baik ke dalam vena dan direkatkan dengan plester, jika mungkin, hindari teknik catheter tie-
in, karena teknik ini mudah menyebabkan stasis. IV drip chamber atau alat ukur lain yang sesuai diperlukan untuk mengukur kecepatan aliran dalam tetes per menit secara
akurat. Setelah mengamati responnya pada pemberian dosis awal 2-3 ml dari 8-12 mcg bentuk basa per menit, atur kecepatan aliran untuk mencapai dan
mempertahankan tekanan darah normal yang rendah biasanya, tekanan sistoliknya 80-100 mmHg cukup untuk mempertahankan sirkulasi ke organ vital.
Pada pasien dengan riwayat hipertensi, dianjurkan menaikkan tekanan darahnya tidak lebih dari 40 mmHg di bawah tekanan sistolik sebelumnya. Dosis
pemeliharaan rata-rata adalah 0,5-1 ml per menit 2 mcg sampai 4 mcg bentuk basa.
Tiap-tiap individu membutuhkan dosis yang berbeda-beda untuk mencapai dan mempertahankan tekanan darah yang cukup. Pada semua kasus, dosis epinefrin harus
dititrasi sesuai dengan respon pasien. Adakalanya dosis harian yang jauh lebih besar atau bahkan sangat besar sebesar 68 mg basa atau 17 ampul mungkin dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
jika pasien tetap menderita hipotensi, tetapi adanya kehilangan volume darah yang tersembunyi harus dicurigai dan bila itu terjadi, harus diperbaiki. Monitoring tekanan
vena sentral biasanya sangat membantu dalam mendeteksi dan mengobati kondisi ini.
Pengobatan tambahan pada henti jantung
Infus epinefrin biasanya diberikan secara intravena selama resusitasi jantung untuk memulihkan dan mempertahankan tekanan darah yang cukup setelah denyut jantung
efektif dan ventilasi jantung terjaga dengan dengan cara lain. Kemampuan epinefrin yang kuat dalam merangsan
g β-adrenergik juga diduga meningkatkan kekuatan dan keefektifan kontraksi sistolik yang terjadi http:dexa-
medica.comprintview.php.html.
2.3. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT