jadi memerlukan peredam denyut atau peredam elektronik untuk menghasilkan garis alas detector yang stabil jika detector peka terhadap aliran.
Kelebihan utamanya adalah tandonnya tidak terbatas. Pompa semprit menghasilkan aliran yang tak berdenyut, tetapi tandonnya terbatas Johnson, 1991.
Pompa yang cocok untuk KCKT mempunyai beberapa ciri. Seperti tandon pelarut, pompa harus dibuat dari bahan yang lembam terhadap semua macam pelarut.
Bahan yang umum digunakan adalah gelas, baja nirkarat, teflon dan batu nilam. Untuk kondisi analisis, pompa harus mampu menghasilkan tekanan tinggi sampai 5000 psi
pada kecepatan sampai 3mlmenit. Pompa yang digunakan untuk skala preparatif perlu kecepatan alir sampai 20mlmenit Munson, 1991.
Tujuan penggunaan pompa atau sistem penghantaran fase gerak adalah untuk menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara tepat, reproducible,
konstan, dan bebas dari gangguan. Ada dua jenis pompa dalam KCKT yaitu: pompa dengan tekanan konstan, dan pompa dengan aliran fase gerak yang konstan.
Tipe pompa dengan aliran fase gerak yang konstan sejauh ini lebih umum dibandingkan dengan tipe pompa dengan tekanan konstan
Rohman, 2007.
2. Injektor
Cuplikan harus dimasukkan ke dalam pangkal kolom kepala kolom, diusahakan agar sesedikit mungkin terjadi gangguan pada kemasan kolom. Ada dua ragam utama :
aliran henti dan pelarut mengalir.
Universitas Sumatera Utara
Ada tiga jenis dasar injector, yaitu: − Aliran-henti: aliran dihentikan, penyuntikan dilakukan pada tekanan atmosfer;
system ditutup, dan aliran dilanjutkan lagi biasanya system aliran utama tetap berada pada tekanan kerja. Cara ini dipakai karena difusi di dalam zat cair
kecil, jadi umumnya daya pisah tidak dipengaruhi. − Septum: ini adalah injector langsung pada aliran, yang sama dengan injector
yang lazim dipakai pada kromatografi gas. Injektor tersebut dapat dipakai pada tekanan sampai sekitar 60-70 atmosfer. Sayang sekali, septum tidak dapat
dipakai untuk semua pelarut KC. Selain itu, partikel kecil terlepas dari septum dan cendrung menyumbat.
− Katup jalan-kitar : jenis injector ini, biasanya dipakai untuk menyuntikkan volum yang lebih besar dari 10 l dan sekarang dipakai dalam system yang
diotomatkan.volum yang lebih kecil dapat disuntikkan secara manual memakai adaptor khusus. Pada kedudukan mengisi, jalan-kitar cuplikan diisi
pada tekanan atmosfer. Jika katup dijalankan dibuka, cuplikan didalam jalan- kitar teralirkan ke dalam kolom Johnson, 1991.
3. Kolom
Kolom merupakan jantung kromatograf. Keberhasilan atau kegagalan analisis bergantung pada pilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat. Kolom dapat dibagi
menjadi dua kelompok :
− Kolom analitik : garis tengah dalam 2-6 mm. Panjang bergantung pada jenis kemasan, untuk kemasan felikel biasanya panjang kolom 50-100 cm, untuk
kemasan mikropartikel berpori biasanya 10-30 cm
Universitas Sumatera Utara
− Kolom preparatif; umumnya bergaris tengah 6 mm atau lebih besar dari panjang 25-100 cm Johnson, 1991.
Ada 2 jenis kolom pada KCKT yaitu kolom konvensional dan kolom mikrobor. Kolom mikrobor mempunyai 3 keuntungan yang utama dibanding dengan
kolom konvensional, yakni: − Konsumsi fase gerak kolom mikrobor hanya 80 atau lebih kecil dibanding
dengan kolom konvensional karena pada kolom mikrobor kecepatan alir fase gerak lebih lambat 10- 100 µl menit
− Adanya aliran fase gerak yang lebih lambat membuat kolom mikrobor lebih ideal jika digabung dengan spectrometer massa.
− Sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solute lebih pekat, karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas misal sampel
klinis Rohman, 2007.
4. Detektor