Penangan Limbah Padat di RSUD dr. Djasamen Saragih Tahun 2011 .1

4.2.2 Penangan Limbah Padat di RSUD dr. Djasamen Saragih Tahun 2011 4.2.2.1 Pemilahan Pemilahan limbah padat dilakukan oleh para petugas yang ada di masing- masing unit penghasil limbah padat petugas unit tersebut. Pada pelaksanaannya dilakukan pemilahan limbah padat menjadi 2 kategori, yaitu limbah padat medis dan limbah padat non medis. Jumlah limbah padat dan cair yang dihasilkan di RSUD dr. Djasamen Saragih adalah: a. Limbah padat Medis Rata-rata limbah padat medis per minggu 240 kg. Termasuk limbah dari limbah RS yang bekerjasama dengan RSUD dr. Djasamen Saragih. b. Limbah padat Non Medis Rata-rata limbah padat non medis per hari 50-60 keranjanghari. Produksi limbah padat lebih banyak pada pagi hari. c. Limbah cair rata-rata perhari berdasarkan flow indicator tidak dapat diketahui karena rusak. Pada pengelolaan limbah padat di RSUD dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, proses pemilahan dan pengumpulan dilakukan oleh petugas dari masing-masing unit petugas non limbah padat. Sedangkan proses pemindahan, Universitas Sumatera Utara pengangkutan dan pembuangan akhir dilakukan oleh petugas limbah padat dan petugas cleaning service. Tempat limbah yang perlu dalam proses pemilahan. Dalam limbah padat, proses pemilahan tidak dibedakan antara limbah citotoksis dan infeksius atau sangat infeksius. Hanya diberi kantong berwarna birumerah yang membedakan limbah padat medis dan kantong berwarna hitam untuk limbah padat non medis. Untuk limbah yang mengandung benda tajam tidak ada tempat khusus dan disatukan dengan limbah medis lainnya. Adapun jenis limbah padat yang masuk kategori medis adalah seperti berikut: Tabel 4.9 Jenis-jenis Limbah Padat di Ruangan RSUD dr. Djasamen Saragih No Sumber limbah padat Jenis limbah 1 Ruang Rawat Inap Ruang Rawat Jalan IGD, dan ICU Ampulvial, Disposible syringespuit, Catheter, Infus set, Urinebag, Blood set, scalpel blade, Kasa, Kapas, dan sisa-sisa tindakan medis. 2 Ruang Operasi, Ruang Laboratorium, Ampulvial, Disposible syringespuit, Catheter, Infus set, Urine bag, Blood set, scalpel blade, Kasa, Kapas, dan sisa-sisa tindakan medis, Jaringan tubuh manusiaamputasi, masker disposible, sarung tangan. 3 Laundry, CSSD, Kamar Jenazah Kapas, Kasa, dan lain-lain yang ikut terbawa pada linen kotor, sisa instrumen, sisa specimen, disposible syringespuit, podruman otopsi. Sedangkan jenis limbah padat non medis adalah semua limbah padat yang tidak berasal dari pelayanan medis, bukan merupakan bahan-bahan beracun, tidak infeksius dan berbahaya atau bisa membahayakan. Pada kenyataannya, masih ada Universitas Sumatera Utara yang belum melakukan pemilahan sesuai dengan kategori limbah padatnya. Yang terlihat dari ditemukannya limbah medis bercampur denan limbah non medis.

4.2.2.2 Pengumpulan

Pengumpulan dibedakan dalam dua wadah, yaitu untuk limbah padat medis berupa ember berwarna merahbiru bertutup bertuliskan “limbah padat medik” dilapisi dengan kantong plastik kuningbiru bertuliskan “limbah padat medik” dan untuk limbah padat non medis berupa keranjang sampah dilapisi plastik berwarna hitam tanpa tutup didalam ruangan dan tong sampah berlabel organik dan anorganik bertutup di luar ruangan. Pada kenyataannya masih ditemui limbah padat yang bercampur antara limbah padat medis di dalam tempat limbah padat non medis atau sebaliknya limbah padat non medis yang dibuang di tempat limbah padat medis. Perilaku para petugas dari masing-masing unit dan para mahasiswa yang praktek kerja di RSUD dr. Djasamen Saragih mempengaruhi proses pengumpulan. Karena para pegawai dan perawat di unit tersebut yang melakukan pengumpulan. Termasuk pengunjung atau pasien yang ada di RS.

4.2.2.3 Pemindahan dan Pengangkutan

Pemindahan dilakukan oleh petugas cleaning service. Pada limbah padat medis, limbah padat diambil beserta kantong plastik kuningbiru tanpa diikat terlebih dahulu langsung dimasukkan ke dalam keranjang terbuka. Kantong plastik yang tidak diikat dan keranjang yang terbuka tersebut memungkinkan limbah padat medis tercecer dan air limbah berceceran disepanjang jalan pengumpulan. Apalagi saat Universitas Sumatera Utara melewati jalan yang tidak rata. Sedang limbah padat non medis dipindahkan dari bak limbah padat dengan cara menuangkan langsung ke dalam keranjang, karena tidak dilapisi kantong plastik hitam maka pada saat memindahkan limbah padat ada kemungkinan limbah padat tercecer. Bak limbah padat juga sering digunakan untuk menekan limbah padat supaya lebih masuk dalam keranjang pengumpul sehingga bagian luar bak limbah padat menjadi kotor. Pengangkutan limbah padat medis dilakukan dengan mengunakan becak sepeda terbuka tanpa drum menuju ke TPS dekat insinerator sebelum dibakar sebanyak 1 kali sehari yaitu pada pagi hari, sedang pengangkutan limbah padat non medis dilakukan dengan cara yang sama dengan limbah medis sebelum dibawa ke TPS RSUD dr. Djasamen Saragih sebanyak 1 kali sehari yaitu pada pagi hari. Jalur yang digunakan untuk mengangkut limbah padat di RSUD dr. Djasamen Saragih masih sama dengan jalur umum atau jalur yang biasa digunakan untuk pasien, pengunjung, makanan yang diantarkan kepada pasien, dan lain-lain.

4.2.2.4 Penyimpanan Sementara

Penyimpanan sementara di RSUD dr. Djasamen saragih tidak ada. Limbah padat hanya diletakkan pada lantai dan tanah didepan pintu incinerator.

4.2.2.5 Pembuangan Akhirpemusnahan Limbah Padat

Pembuangan akhir limbah padat medis dilakukan dengan pembakaran menggunakan insinerator kemudian abu hasil pembakaran dimasukkan dalam tong abu limbah berwarna biru, sedang limbah padat non medis dari TPS langsung diambil Universitas Sumatera Utara oleh DKK setiap hari. Kapasitas insinerator yang dimiliki RSUD dr. Djasamen Saragih adalah 1 bath. Rata-rata pengangkutan limbah padat medis per minggu pada waktu pagi adalah 240 kg dimasukkan dalam ruang incinerator. Akan tetapi adakalanya limbah medis yang dibakar tersebut di letakkan di luar ruang incinerator. Limbah tersebut dibakar di insinerator, setelah sebagian besar terbakar dan menjadi abu maka hasil pengangkutan yang berikutnya baru dimasukkan dalam incinerator untuk dibakar kemudian. Lebih kurang 3-4 jam dilakukan pembakaran limbah medis, dapat dilakukan 2-3 kali pembakaran dalam seminggu sesuai banyaknya limbah medis yang akan dibakar. Suhu pembakaran awal 200ºC dan suhu pembakaran di incinerator 1000-1100ºC. Unit pengelola limbah padat di RSUD dr. Djasamen Saragih adalah Instalasi Sanitasi Rumah Sakit. Pada pelaksanaannya, pengelolaan limbah padat RS dilakukan oleh seluruh unit penghasil limbah padat bekerjasama dengan petugas cleaning service dan dipantau oleh instalasi sanitasi RS. Unit penghasil limbah padat sebagai pemilah dan pengumpul limbah padat, petugas cleaning service sebagai pemindah dan pengangkut limbah padat, dan petugas sanitasi sebagai pemantau serta bertanggung jawab dalam penanganan akhir limbah padat medis. Pengelolaan limbah di mulai dari sumber yang dilakukan melalui pemilahan limbah medis dan non medis dengan plastik berwarna yang diberi label yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Distribusi Jumlah Tempat Sampah yang Memenuhi Syarat di RSUD dr. Djasamen saragih Tahun 2011 No Tempat limbah padat Jumlah 1 Memenuhi syarat 25 53,19 2 Tidak memenuhi syarat 22 46,80 Total 47 100 Tabel 4.10 menyatakan bahwa jumlah tempat sampah yang memenuhi syarat sesuai Kepmenkes RI No.1204 tahun 2004 adalah sebanyak 25 buah 53,19 dan tidak memenuhi syarat sebanyak 22 46,80. Tabel 4.11 Distribusi Jumlah petugas yang menggunakan APD saat mengolah limbah di RSUD dr. Djasamen Saragih Tahun 2011 No Petugas Jumlah orang 1 Petugas Cleaning service CS 1 2 Perawat 4 3 Sanitarian 4 Total 9 Tabel 4.11 menunjukkan bahwa jumlah tenaga penanganan limbah yang menggunakan APD hanya 9 orang dimana 1 orang petugas CS, 4 orang Sanitarian dan 4 orang perawat. Tabel 4.12 Distribusi Waktu pengangkutan limbah padat RSUD dr. Djasamen Saragih tahun 2011 No Ruangan Jumlah 1 kali 2 kali 1 Perawatan dan poliklinik 31 3 2 Instalasi 7 3 Kantor dan ruang tunggu 6 total 44 3 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dari 47 tempat sampah yang ada, sebanyak 44 tempat sampah dikosongkan sebanyak 1 kali dalam sehari dan 3 buah tempat sampah dikosongkan 2kali sehari.

4.2.3 Pengelolaan Limbah Cair RSUD Dr. Djasamen Saragih