penderita obesitas tipe buah apel. Penurunan berat badan tidak akan mengobati penyakit batu empedu, tetapi hanya akan membantu dalam pencegahannya.
2.7 Perawatan dan Pengelolaan Obesitas
2.7.1 Perawatan Obesitas
34
Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam perawatan obesitas antara lain adalah :
Pertama, haruslah ditumbuhkan keyakinan pada diri penderita, alasan-alasan
apa yang mengharuskan melakukan upaya menurunkan berat badannya. Jadi langkah pertama adalah menumbuhkan motivasi dalam diri penderita mengapa ia harus
menurunkan berat badan.
Kedua, penderita obesitas perlu diberikan pengetahuan dasar mengenai zat
gizi dan fungsinya, proses pembentukan dan penggunaan energi dalam tubuh. Dengan demikian, penderita dituntun untuk mengusahakan terjadinya keseimbangan antara
pemasukan energi yang berasal dari makanan yang dimakannya dan penggunaan energi oleh tubuh sehingga ia mampu mengendalikan konsumsi makanan.
Ketiga, penderita obesitas harus dibebaskan dari berbagai informasi yang
salah yang mungkin didapatnya dari tulisan-tuisan yang bernada promosi atau yang dibuat oleh penulis yang bukan ahli yang dapat membawa akibat buruk bagi dirinya.
Karena dasar penurunan berat badan adalah mengurangi jumlah energi yang masuk yang berasal dari makanan dan menaikkan pengeluaran energi melalui penambahan
kegiatan fisik.
Universitas Sumatera Utara
Keempat, mendorong terjadinya perubahan perilaku. Tidak dapat di sangkal
bahwa untuk memenuhi diet secara sungguh-sungguh untuk penurunan berat badan tidaklah mudah. Oleh karena itu, disamping pendekatan dari sudut medis dan
dietetika dalam upaya penanggulangan obesitas juga dilakukan pendekatan psikologis untuk mendorong perubahan perilaku.
Kelima, mengenai kepatuhan penderita terhadap diet yang harus dijalani.
Keenam, mengenai penyusunan diet yang diberikan harus didasarkan atas
kebiasaan dan perilaku penderita sehari-hari dalam hal makanan. Mereka yang biasa sarapan pagi dengan roti sebagai makanan pokok, harus diberi diet roti untuk makan
pagi. Apabila penderita selalu merasa tidak puas itu justru merupakan pendorong baginya untuk tidak mematuhi dietnya.
2.7.2 Pengelolaan Obesitas
Pada lansia yang mengalami obesitas, perawatan dan pengelolaan berat badan umumnya berkisar pada modifikasi makanan, aktifitas fisiklatihan, dan perubahan
perilaku. Khusus bagi lansia ada menu seimbang dalam sehari, yaitu :
36
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Pola Susunan Makanan Lansia Dalam Sehari
Kelompok Makanan Jenis Pangan
Per Porsi Jumlah Porsi Per Hari
Laki-Laki Perempuan
Bahan Pokok Lauk pauk
Sayuran Buah-buahan
Susu Nasi
1 prg = 200 g Daging
1 ptg = 50 g Tahu
1 ptg = 25 g Bayam
1 mgk = 100 g Pepaya
1 ptg = 100 g Skim
1 gls = 100 g 3
1.5 5
1.5 2
1 2
2 4
1.5 2
1 Sumber : Ditjen Binkesmas, Depkes RI 1992
Upaya untuk menurunkan berat badan tidak hanya dengan pengaturan makanan atau diet saja tetapi harus juga disertai dengan peningkatan aktifitas fisik.
Hal ini disebabkan karena aktifitas fisik sangat penting dalam membantu mengurangi cadangan energi yang tertimbun didalam tubuh.
31
Menurut Almatsier 2000. Aktifitas dikelompokkan atas :
37
a. Ringan, jika membutuhkan energi 75 untuk duduk dan berdiri, sedangkan untuk keadaan berdiri sambil bergerak dibutuhkan 25 energi.
b. Sedang, jika membutuhkan energi 40 untuk duduk dan berdiri, sedangkan pada pekerjaan khusus seperti menyetrika pakaian dibutuhkan 60 energi.
c. Berat, jika membutuhkan energi 75 untuk pekerjaan khusus seperti mencuci pakaian dan 25 energi untuk duduk dan berdiri.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Pencegahan Obesitas