tahun dan ≥60 tahun adalah 5,461. Artinya kelompok umur 45-59 tahun merupakan
faktor risiko terjadinya obesitas pada lansia.
5.3.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas
Hasil analisa statistik jenis kelamin dengan obesitas pada lansia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.11 Tabulasi Silang Obesitas dengan Jenis Kelamin di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan
Selayang Tahun 2011
N o
Jenis Kelamin
Status Obesitas Total
χ
2
p RP 95
CI Obesitas
Tidak Obesitas
f f
f
1. Laki-laki 6
18,2 27
81,8 33
100,0 2,834
0,531 2. Perempuan
25 34,2
48 65,8
73 100,0
0,092 0,241 – 1,170 RP = Ratio Prevalence
Dari tabel 5.11 di atas dapat dilihat bahwa proporsi obesitas pada jenis kelamin laki-laki adalah 18,2, dan perempuan adalah 34,2. Sedangkan proporsi
yang tidak obesitas pada jenis kelamin laki-laki adalah 81,8, dan pada perempuan adalah 65,8.
Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel jenis kelamin dengan variabel obesitas, didapat nilai p 0,05, artinya tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan obesitas lansia di Posyandu Lansia Kelurahan PB Selayang I dan Kelurahan PB Selayang II tahun 2011. Ratio
prevalence obesitas pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah 0,531. Artinya jenis kelamin bukan merupakan faktor risiko terjadinya obesitas pada lansia.
Universitas Sumatera Utara
5.3.3 Hubungan Riwayat Keluarga dengan Obesitas
Hasil analisa statistik riwayat keluarga dengan obesitas pada lansia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.12 Tabulasi Silang Obesitas dengan Riwayat Keluarga di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan
Selayang Tahun 2011
N o
Riwayat Keluarga
Status Obesitas Total
χ
2
p RP 95 CI
Obesitas Tidak
Obesitas f
f f
1. Ada 26
78,8 7
21,2 33
100,0 56,839 11,503
2. Tidak 5
6,8 68
93,2 73
100,0 0.000
4,847 – 27,301 RP = Ratio Prevalence
Dari tabel 5.12 di atas dapat dilihat bahwa proporsi obesitas pada ada riwayat obesitas pada keluarga adalah 78,8 sedangkan pada tidak ada riwayat obesitas pada
keluarga adalah 6,8. Proporsi yang tidak obesitas pada ada riwayat obesitas pada keluarga adalah 21,2 sedangkan pada tidak ada riwayat obesitas pada keluarga
adalah 93,2. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi square pada variabel
riwayat keluarga genetik dengan variabel obesitas, didapat nilai p 0,05, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara adanya riwayat keluarga genetik dengan
obesitas lansia di Posyandu Lansia Kelurahan PB Selayang I dan Kelurahan PB Selayang II tahun 2011. Ratio prevalence obesitas berdasarkan ada riwayat keluarga
dan tidak ada riwayat keluarga adalah 11,503. Artinya adanya riwayat keluarga yang
menderita obesitas merupakan faktor risiko terjadinya obesitas pada lansia.
Universitas Sumatera Utara
5.3.4 Hubungan Frekuensi Makan dengan Obesitas