Lansia Resiko Tinggi Lansia Potensial Lansia Tidak Potensial Pengertian Obesitas Pengukuran Obesitas

c. Lansia Resiko Tinggi

Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebihseseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. Depkes RI, 2003

d. Lansia Potensial

Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan danatau kegiatan yang dapat mengahasilkan barangjasa. Depkes RI, 2003

e. Lansia Tidak Potensial

Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain. Depkes RI, 2003

2.2 Pengertian Obesitas

Kata obesitas berasal dari bahasa latin: obesus, obedere yang artinya gemuk atau kegemukan. Obesitas atau gemuk merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. 23 Ditinjau dari segi klinis, obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan bawah kulit, sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan kedalam jaringan organnya. Obesitas merupakan salah satu bentuk salah gizi yang banyak dijumpai di antara golongan masyarakat dengan sosial ekonomi tinggi. 24 Menurut World Health Organization WHO 2006, obesitas didefenisikan sebagai kumpulan lemak berlebih yang dapat mengganggu kesehatan dengan Body Mass Index BMI ≥ 30 kgm 2 . 18 Universitas Sumatera Utara

2.3 Pengukuran Obesitas

Banyak metode yang dapat dilakukan untuk menentukan kriteria overweight dan obesitas pada seseorang diantaranya adalah pengukuran Indeks Massa Tubuh IMT, tebal lemak bawah kulit, dan dengan menghitung rasio lingkar pinggang terhadap lingkar panggul. Dalam hal ini, untuk menentukan overweight dan obesitas dapat diketahui dengan menghitung indeks massa tubuh yang merupakan indikator status gizi. Nilai Indeks Massa Tubuh IMT dihitung dengan menggunakan rumus : 24 WHO telah mendefenisikan sejumlah klasifikasikategori IMT yang dapat mencerminkan risiko penyakit tertentu. tabel 2.1 25 Tabel 2.1 Klasifikasi IMT Menurut WHO Tahun 2004 Kategori IMT Risiko Penyakit Kurus underweight 18,5 Rendah Berat badan normal 18,5 – 24,9 Rata – rata Berat badan berlebih overweight 25 – 29,9 Meningkat Obesitas – kelas 1 30 – 34,9 Sedang Obesitas – kelas 2 35 – 39,9 Berbahaya Obesitas – kelas 3 obesitas morbid ≥ 40,0 Sangat berbahaya Atmarita 1992, mengemukakan batasan terhadap tingkat kegemukan dengan menggunakan IMT, dimana berat badan dikatakan normal bila IMT 20,1-25 untuk laki-laki dan 18,7-22,8 untuk perempuan. Bila IMT di atas 25 maka digolongkan sebagai overweight dan bila di atas 30 dinyatakan sebagai obese. Seseorang dikatakan kurus atau underweight bila IMT nya sekitar 18,5-20. Sedangkan bila IMT nya 17,0- 18,5 dinyatakan kurus dengan risiko tinggi terhadap infeksi. 24 Berat Badan kg Indeks Massa Tubuh = ------------------------ IMT Tinggi Badan m 2 Universitas Sumatera Utara Saat ini indeks massa tubuh IMT sudah digunakan untuk penentuan status gizi pasien dewasa di beberapa rumah sakit seperti di RSCM Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dalam menentukan status gizi orang dewasa IMT ternyata sangat sensitif untuk menentukan berat badan kurang, normal, dan lebih, baik pada laki-laki maupun perempuan. 24

2.4 Jenis – Jenis Obesitas