Analisa univariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti, meliputi status obesitas,
tipe obesitas, karakteristik responden faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, jenis bahan makanan, dan penyakit yang diderita.
5.2.1 Status Obesitas
Hasil penelitian di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang tahun 2011 diperoleh proporsi prevalens obesitas, dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.4 Distribusi Proporsi Prevalens Obesitas di Posyandu Lansia Wilayah
Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011
No Status Obesitas
Jumlah f
1 Obesitas
31 29,2
2 Tidak Obesitas
75 70,8
Total 106
100,0
Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa proporsi prevalens obesitas di
Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011 terdapat 31 orang 29,2 menderita obesitas dan 75 orang
70,8 tidak obesitas.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Tipe Obesitas
Hasil penelitian di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang tahun 2011 diperoleh ditribusi proporsi obesitas
berdasarkan tipe obesitas, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.5 Distribusi Proporsi Penderita Obesitas Berdasarkan Tipe Obesitas di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II
Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011
No Tipe Obesitas
Jumlah f
1 Tipe Android
10 32,3
2 Tipe Ginoid
21 67,7
Total 31
100,0
Dari tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa penderita obesitas berdasarkan tipe obesitas di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan
Medan Selayang Tahun 2011 terbanyak dengan tipe Ginoid yaitu 21 orang 67,7 dan tipe Android sebanyak 10 orang 32,3.
5.2.3 Karakteristik Responden A. Faktor Intrinsik
Hasil penelitian di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang tahun 2011, diperoleh distribusi proporsi faktor intrinsik
terdiri dari umur, jenis kelamin, dan genetik riwayat keluarga, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Distribusi Proporsi Faktor Intrinsik di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun
2011
No. Faktor Intrinsik
Jumlah f
1. Umur tahun
45 - 59 77
72,6 ≥ 60
29 27,4
Jumlah 106
100,0
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 33
31,1 Perempuan
73 68,9
Jumlah 106
100,0
3. Genetik riwayat keluarga
Ada 33
31,1 Tidak Ada
73 68,9
Jumlah 106
100,0
Dari tabel 5.6 di atas dapat dilihat bahwa proporsi umur tertinggi pada kelompok umur 45-59 tahun yaitu sebesar 72,6 77 orang dan umur
≥60 tahun sebesar 27,4 29 orang. Proporsi jenis kelamin tertinggi pada perempuan yaitu
sebesar 68,9, sedangkan laki-laki sebesar 31,1. Proporsi riwayat obesitas pada keluarga tertinggi pada lansia dengan tidak ada riwayat keluarga yaitu sebesar 68,9
sedangkan lansia dengan ada riwayat keluarga sebesar 31,1.
B. Faktor Ekstrinsik
Hasil penelitian di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang tahun 2011, diperoleh distribusi proporsi faktor
ekstrinsik terdiri dari suku, agama, pendidikan, pekerjaan, frekuensi makan, dan aktifitas fisik, dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 Distribusi Proporsi Faktor Ekstrinsik di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun
2011
No. Faktor Ekstrinsik
Jumlah f
1. Suku
Batak 38
35,8 Jawa
43 40,6
Minang 11
10,4 Karo
11 10,4
Lain-lain 3
2,8
Jumlah 106
100,0
2. Agama
Islam 92
86,8 Kristen Protestan
10 9,4
Kristen Katolik 4
3,8
Jumlah 106
100,0
3. Pendidikan
Tidak Tamat SDTidak Sekolah SD
27 25,5
SLTP 37
34,9 SLTA
41 38,7
AkademiPT 1
0,9
Jumlah 106
100,0
4. Pekerjaan
PensiunanTidak Bekerja 12
11,3 PNSTNIPOLRI
13 12,3
Ibu Rumah Tangga IRT 51
48,1 Wiraswastapedagang
20 18,9
Pegawai swasta 9
8,5 Lain-lain
1 0,9
Jumlah 106
100,0
5. Frekuensi Makan
3 kali sehari 30
28,3 ≤ 3 kali sehari
76 71,7
Jumlah 106
100,0
6. Aktifitas Fisik
Ringan 16
15,0 Sedang
68 64,2
Berat 22
20,8
Jumlah 106
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat dilihat bahwa proporsi suku tertinggi pada suku Jawa yaitu sebesar 40,6, sedangkan pada suku Batak sebesar 35,8 pada suku
Melayu dan Karo sebesar 10,4, dan pada suku lainnya sebesar 2,8 Aceh, Melayu, dan Nias. Proporsi agama tertinggi pada agama Islam yaitu sebesar 86,8,
sedangkan pada agama Kristen Protestan sebesar 9,4 dan pada agama Kristen Katolik sebesar 3,8. Proporsi pendidikan tertinggi pada SLTA yaitu sebesar 38,7,
sedangkan pada SLTP sebesar 34,9, pada SD yaitu sebesar 25,5, pada AkademiPT sebesar 0,9, dan tidak ada responden yang tidak tamat SDtidak
sekolah. Proporsi pekerjaan tertinggi pada ibu rumah tangga yaitu sebesar 48,1,
sedangkan pada wiraswasta sebesar 18,9, pada PNSTNIPOLRI sebesar 12,3, pada pensiunantidak bekerja sebesar 11,3, pada pegawai swasta sebesar 8,5, dan
pada pekerjaan lain-lain sebesar 0,9 petani. Proporsi frekuensi makan tertinggi pada
≤ 3 kali sehari yaitu sebesar 71,7, sedangkan pada 3 kali makan sehari sebesar 28,3. Proporsi aktifitas fisik tertinggi pada aktifitas fisik sedang yaitu
sebesar 64,2, sedangkan aktifitas fisik berat sebesar 20,8, dan pada aktifitas ringan sebesar 15,0.
5.2.4 Jenis Bahan Makanan