Status Obesitas Tipe Obesitas

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1 Analisis Univariat

6.1.1 Status Obesitas

Gambar 6.1 Diagram Pie Proporsi Prevalens Obesitas Di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011 Dari gambar 6.1 di atas dapat dilihat bahwa proporsi prevalens obesitas di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011 adalah 29,2. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Juwita 2007, dengan desain penelitian cross sectional di Posyandu Lansia Puskesmas Amplas menunjukkan prevalensi obesitas pada lansia sebesar 20,7. 18 Penelitian mulyadi, dkk 2005, terhadap usia lanjut kelompok binaan Puskesmas di Kecamatan Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara dengan desain penelitian cross sectional, ditemukan prevalensi obesitas yaitu 19 orang 30,6 dari 62 responden. 17 56 Universitas Sumatera Utara Di samping itu, berbagai penelitian yang dilakukan para pakar menunjukkan bahwa masalah gizi pada lansia sebagian besar merupakan masalah gizi berlebih dan kegemukanobesitas yang memicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif. 22

6.1.2 Tipe Obesitas

Gambar 6.2 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Obesitas Berdasarkan Tipe Obesitas di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011 Dari gambar 6.2 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita obesitas berdasarkan tipe obesitas terbanyak dengan tipe ginoid yaitu 67,7, sedangkan tipe android adalah 32,3. Hal ini sesuai dengan penelitian bahwa proporsi tipe ginoid menunjukkan jumlah yang sama dengan proporsi penderita obesitas berjenis kelamin perempuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Juwita 2007, dengan desain penelitian cross sectional di Posyandu Lansia Puskesmas Amplas menunjukkan Universitas Sumatera Utara proporsi penderita obesitas berdasarkan tipe obesitas terbanyak dengan tipe ginoid yaitu 92,0. 18 Risiko terhadap kesehatan pada tipe android lebih tinggi dibandigkan dengan tipe ginoid, karena sel-sel lemak disekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah dibandingkan dengan sel-sel lemak di tempat lain. Lemak yang masuk ke pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri, diabetes, stroke dan jenis kanker. 14 6.1.3 Karakteristik Responden 6.1.3.1 Faktor Intrinsik