2 Tes HIV pemeriksaan dan pengambilan darah
Prinsip tes HIV adalah sukarela dan terjaga kerahasiannya. Tes dimaksud untuk menegakkan diagnosis. Ada serangkaian tes yang berbeda
– beda karena perbedaan prinsip metode yang digunakan. Tes yang digunakan adalah tes
serologi untuk mendeteksi antibody HIV dalam serum atau plasma Anastasya, 2010.
Setelah menandatangani lembar persetujuan dan tetap mengambil keputusan tes, maka contoh darah akan diambil untuk keperluan tes HIV di
laboratorium.
3 Konseling pasca tes HIV
Konseling pasca testing membantu klien memahami dan menyesuaikan diri dengan hasil tes. Konselor mempersiapkan klien untuk
menerima hasil tes, memberikan hasil tes, dan menyediakan informasi selanjutnya. Konselor mengajak klien mendiskusikan strategi untuk
menurunkan penularan HIV Anastasya, 2010.
2.2. HIV pada Kehamilan
2.2.1. Definisi Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional
Sarwono, 2009. Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh
wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan kemudian akan
Universitas Sumatera Utara
diakhiri dengan proses persalinan. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis kehamilan tidak dapat diabaikan
Cunningham, 2005
2.2.2. Cara Penularan HIV pada kehamilan
Banyak penelitian membuktikan bahwa penularan HIV terjadi pada masa intrauterine dan masa intrapartum Setiawan, 2009. Distribusi penularan dari ibu
ke bayi diperkirakan sebagian terjadi beberapa hari sebelum persalinan, dan pada saat plasenta mulai terpisah dari dinding uterus pada waktu melahirkan. Penularan
diperkirakan terjadi karena bayi terpapar oleh darah dan sekresi saluran genital ibu. Namun, kebanyakan penularan terjadi saat persalinan waktu bayinya lahir.
Selain itu, bayi yang disusui oleh ibu terinfeksi HIV dapat juga tertular HIV Green, 2009.
Suatu penelitian memberikan proporsi kemungkinan penularan HIV dari ibu ke anaknya saat dalam kandungan sebesar 23
– 30, ketika proses persalinan 50
– 65 dan saat menyusui 12 – 20. Di negara industri, transmisi HIV dari ibu ke fetus sebesar 15
– 25 sementara di negara berkembang sebesar 25 – 35. Tingginya angka transmisi ini berkaitan dengan tingginya kadar virus dalam
plasma ibu. Hasil suatu penelitian di Amerika Serikat menunjukkan dengan kadar virus dalam plasma sebesar 1000 kopimL, angka transmisinya 0; sementara
dengan kadar virus sebesar 1000 – 10.000 kopimL, angka transmisinya 16,6;
angka transmisi menjadi 21,3 bila kadar virus dalam plasma 10.000 – 50.000
kopimL; 30,9 dengan kadar virus 50.000 – 100.000 kopimL; dan 40,6 bila
kadar virus 100.000 kopimL. Namun belum pernah ditentukan nilai ambang terendah dimana tidak terjadi infeksi HTA, 2010
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Penatalaksanaan