Selain pengertian fabel di atas, terdapat beberapa pengertian lainnya yang secara umum hampir sama maknanya, di antaranya adalah fabel diartikan
sebagai short tales that use animals or inanimate objects--through personification--to teach morals and ethics to people http:
www.ehow.comabout_6612445_difference-between-fable-parable.html, diakses tanggal 20 April 2012.
Fabel memiliki ciri-ciri bahasa di antaranya simple description, short, simple sentences, careful choice of vocabulary, the story is very brief, main
characters are usually animals and are characterized quickly with a few broad strokes, one animalcharacter usually displays the vice or foible being critiqued.
This foible is what brings embarrassment or a downfall to the character and this conclusion leads directly to the moral, which follows the fable and is stated in one
sentence. diakses pada tanggal 20 April 2012, laman
http:teacher.scholastic.com readingbestpracticescomprehensiongenrechart.pdf , hal. 144-145.
2.6 Manfaat Dongeng
Sampai saat ini kegiatan mendongeng sudah banyak ditinggalkan oleh para orangtua, karena dianggap merepotkan dan membuat mereka semakin lelah
setelah seharian bekerja. Padahal sebenarnya mendongeng merupakan kegiatan positif yang bisa mengeratkan hubungan ibu dan anak. Mendongeng sebenarnya
bukanlah kegiatan untuk menidurkan anak, tapi lebih berfungsi untuk meningkatkan kedekatan ibu dan anak, dan mengembangkan kemampuan otak
anak.
Universitas Sumatera Utara
Mendongeng juga membantu perkembangan psikologis dan kecerdasan emosional anak, serta beberapa manfaat lain berikut ini:
Pertama, anak akan memvisualisasikan latar, tokoh dan keseluruhan situasi yang terjadi dalam sebuah dongeng, sehingga daya kreatifitasnya dalam
berimajinasi akan senantiasa dipicu. Dari sini maka jika dongeng diberikan dengan kontinuitas yang relatif stabil maka daya kreasi anak pun akan semakin
terpicu untuk lebih kreatif lagi. Dengan kata lain dongeng bisa mengasah daya
fikir dan imajinasi anak.
Kedua, metode penyampaian pesan moral yang efektif. Mengintip keberhasilan orang tua dalam menyampaikan pesan moral atau wejangan melalui
dongeng memang sudah menjadi sebuah alasan dongeng kembali digalakkan. Dalam hal ini, nasihat atau pesan pesan moral yang disampaikan orang tua kepada
anaknya, akan lebih cepat diresapi dan diterima oleh pendengar anak anak melalui dongeng. Kemasan cerita yang dipilih memang menjadi salah satu
penentu muatan moral yang disampaikan.
Ketiga, menumbuhkan minat baca. Anak usia pra-sekolah yang kerap kali mendengarkan dongeng, akan terpancing untuk mencari dan membaca cerita
yang telah didengarnya tersebut ketika dia telah bisa membaca. Dari sini diharapkan anak yang diawali dengan membaca dongeng tersebut akan terpancing
untuk membaca bukutulisan yang lebih variatif seperti sains, sosial budaya, agama dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Keempat, dongeng menjadi sebuah jembatan spiritual yang mengarah pada kedekatan emosional antara pendongeng dan penyimaknya. Dalam hal ini orang
tua sebagai pendongeng akan mendapat nilai plus dari anaknya, sehingga kedekatan emosional itu menjadi sebuah manfaat yang secara tidak langsung
diperoleh dari aktifitas mendongeng. Tak dapat dipungkiri penulis sebagai contohnya merasakan begitu hangatnya seorang ibu waktu dulu menceritakan
dongeng, sehingga pada saat ini sosok ibu menjadi seorang yang angat dirindukan.
Kelima, memicu daya kreatifitas dan memancing wawasan luas bagi orang tua. Daya kreatifitas berfikir anak yang telah diberikan dongeng, bisa memicu dan
menimbulkan rasa keingin-tahuan yang begitu banyak. Maka orang tua senantiasa dituntut untuk mencari jawaban atas semua pertanyaannya. Selain itu orang tua
juga akan diasah kreatifitasnya dalam penyampaian jawaban, karena baik kosakata maupun kejadian yang berlangsung tidak bisa diterimadimengerti oleh
anak pada beragam usianya. Sehingga orang tua akan mengalami perkembangan wawasan dan kreatifitas yang drastis.
2.7 Pengertian Terjemahan