Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

metode penerjemahan dan juga ideologi penerjemahan yang telah dipakai oleh penerjemah.

3.2.2 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan empat buku cerita anak yang ditulis oleh : Maharani dan Johnny Rinaldi terbitan bulan April tahun 2008 yang berjudul 1 Harper’s Furry Tail yang terdiri atas 45 halaman , 2 Heidi’s Spines yang terdiri dari 47 halaman, 3 Little Lhon Dhok yang terdiri dari 47 halaman dan 4 Guri’s Ink Saved The Day yang terdiri dari 47 halaman, cerita-cerita ini yang menggambarkan tentang binatang yaitu landak, bunglon, tupai, gurita. Kesemua cerita memilik pesan moral serta pelajaran bagi anak-anak yang membacanya, cerita ini juga memasukkan pesan-pesan agama yang dibuat sedemikian rupa. Cerita tersebut digunakan sebagai sumber data objektif. Data objektif dalam penelitian ini berupa hasil terjemahan pengarang kedalam bahasa Indonesia sebagai bahasa target.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pembacaan langsung yakni dengan membaca keempat cerita anak tersebut yang menjadi sumber data dalam penelitian ini, mencatat ulang cerita tersebut, mengklarifikasi hasil terjemahan yang memiliki kaitan dengan teknik penerjemahan, metode penerjemahan, dan juga ideologi penerjemahan. Universitas Sumatera Utara

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan memiliki empat karakteristik Sutopo, 2002:86-87 yaitu : 1 Bersifat induktif yaitu penelitian diawali dengan pengumpulan data 2 Menganalisis data untuk menemukan teknik penerjemahan Molina Albir, metode penerjemahan Diagram V Newmark dan ideologi penerjemahan Venuti yang digunakan. 3 Menyajikan data yang telah dianalisis. Data disajikan dalam bentuk tabel, persentase dan deskripsi. 4 Penarikan kesimpulan. Analisis data ditujukan untuk menjawab masalah penelitian. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi teknik penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemakan cerita FFAS. 2. Setelah teknik penerjemahan dapat dirumuskan, langka berikutnya adalah melihat kecendrungan penerapan teknik penerjamahan tersebut guna menetapkan metode penerjemahan yang digunakan. 3. Analisis berikutnya diarahkan untuk melihat ideologi penerjemahan yang dianut oleh penerjemah. Hal in dapat dilaksanakan bila metode penerjamahannya sudah didapati terlebih dahulu. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Bab IV ini terdiri atas tiga bagian utama. Bagian pertama merupakan paparan data tentang teknik-teknik penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan kata frasa, dan kalimat yang terdapat dalam FFAS ke dalam bahasa Indonesia. Bagian kedua menjabarkan data tentang metode penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam FFAS ke dalam bahasa Indonesia. Bagian ketiga memuat data yang terkait dengan ideologi yang dianut penerjemah dalam menerjemahkan kata, frasa dan kalimat yang terdapat pada FFAS. Penjelasan data tentang teknik-teknik terjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan kata, frasa dan kalimat yang terdapat pada keempat cerita anak tersebut. Di dalam penelitian ini teridentifikasi data yang diterjemahkan hanya menggunakan teknik tunggal penerjemahan saja. Dari 563 data sumber baik data dalam kategori kata, frasa dan kalimat, kesemuanya menerapkan teknik tunggal. Selanjutnya dijabarkan data tentang metode penerjemahan yang dipakai oleh pengarang dalam menerjemahkan kata,frasa, dan kalimat yang terdapat pada keempat cerita anak tersebut. Setelah mengetahui teknik-teknik tunggal yang diterapkan oleh pengarang, maka dapat diketahui bahwa pada penelitian ini, metode penerjemahan yang digunakan cenderung berfokus pada bahasa sumber. Universitas Sumatera Utara Pada bagian akhir akan dimuat data yang digunakan terkait dengan ideologi penerjemahan yang digunakan oleh pengarang. Pada bagian akhir penemuan yang didapati adalah penerjemah menganut ideologi penerjemahan foreignisasi, hal ini disebabkan penerjamahan cerita FFAS bersumber pada bahasa sumber. Pemaparan tentang teknik-teknik penerjemahan dilakukan terlebih dulu sebelum pengidentifikasian terhadap metode dan ideologi penerjemahan yang digunakan. Alasan yang mendasarinya adalah bahwa metode penerjemahan yang berada pada tataran makro dan ideologi penerjemahan yang berada pada tataran super makro akan dapat diketahui hanya kalau teknik-teknik penerjemahan yang berada pada tataran mikro sudah teridentifikasi terlebih dahulu. Hal tersebut barangkali dapat dianalogikan dengan mengartikan makna rumah, ketika kita melihat sebuah pintu, hal itu tidak dapat dikatakan sebagai rumah, begitu juga dengan bagian-bagian rumah lainnya. Sehingga ketika kita dapati bagian-bagian dari rumah seperti pintu jendela kosen, lantai, dan lain-lainya mikro hal itu hanya merupakan bagian dari rumah . Tetapi ketika kita telah menyatukan bagian- bagian dari rumah itu dan kita satu dengan kesatuan yang utuh barulah kita dapat mengatakan bahwa benda itu adalah rumah makro Peneliti menjadikan tahapan-tahapan diatas adalah merupakan dasar pemikiran yang dilandasi oleh asumsi yang mengatakan bahwa metode penerjemahan adalah merupakan cara yang digunakan secara global, sedangkan teknik penerjemahan merupakan cara yang dipakai secara ditail dalam mengupas teknik-teknik yang digunakan, sementara itu ideologi penerjemahan merupakan Universitas Sumatera Utara cara yang lebih besar dari pada metode penerjemahan, metode dan ideologi penerjemahan akan diketahui bila kesemua teknik-teknik terjamahan sudah diketahui.

4.1 Teknik Penerjemahan