yang telah dibayarkan, diperlakukan sama dengan penghasilan dari bunga tabungan atau bunga deposito yang dikenai PPH final.
60
C. Penyebab terjadinya penolakan klaim dalam kematian pada Asuransi
Jiwa Plus Investasi Unit-Link
Dalam realitasnya, tidak sedikit klaim asuransi yang tiba-tiba ditolak oleh perusahaan asuransi. Seringnya kejadian semacam ini terjadi membuat banyak
orang menjadi antipati dengan perusahaan asuransi, karena tidak mau kejadian serupa juga menimpa dirinya. Tentu, harapan semua orang membeli asuransi
adalah supaya pada saat asuransi tersebut dibutuhkan, ia dapat menerima manfaat produk asuransi yang dibelinya sebingga nasabah tersebut terhindar dari kesulitan
ekonomi.
61
Kadangkala, ada orang yang hendak menyalahgunakan asuransi. Misalnya seorang membunuh tertanggung setelah terlebih dahulu diasuransikan. Bahkan,
terhadap kasus seperti ini, jika asuransi tidak mau membayar klaim tidak jarang juga asuransi disalahkan. Mengapa asuransi tidak secara mudah membayar klaim
tanpa dipenuhi berbagai persyaratan yang sudah ditentukan? Semuanya adalah demi kepentingan tertanggung. Karena perusahaan asuransi mengelola dana dari
banyak orang, tentunya harus bertanggungjawab dalam mengelola dana itu. Perusahaan tidak boleh sembarangan memberikan uang kepada seorang nasabah
yang mengajukan klaim, tanpa lebih dahulu menyelidikinya. Sebab kalau
60
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-09PJ.421997
61
Zian Farodis, Op. Cit., hal. 108
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dengan gampang membayar klaim, maka hal itu akan merugikan bagi nasabah lainnya.
62
Perjanjian asuransi setelah ditandatangani oleh penanggung dan disetujui oleh penanggung akan menimbulkan akibat hukum walaupun akta perjanjian itu
atau polis tersebut belum diserahkan atau belum ditandatangani kemudian terjadi sebab akibat seperti yang ditentukan dalam polis maka penanggung wajib
menggantikan kerugian tersebut pada tertanggung karena sifat perjanian asuransi yang konsensual artinya perjanjian itu sah seketika terjadi kesepakatan antara
penanggung dan tertanggung walaupun belum atau sudah ditandatanganinya polis asuransi tersebut.
Keluhan-keluhan dari nasabah asuransi akibat perusahaan tidak membayarkan klaim tidak hanya dilakukan dengan menulis surat melalui media
massa atau sekedar curahan hati, tetapi perlindungan hukum terhadap konsumen telah diatur dalam Undang-Undang yaitu Undang-Undang No.8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen. Konsumen selaku pembeli barang memiliki sejumlah hak Pasal 4 .
63
Hak konsumen dalam Pasal 4 disebutkan yaitu: hak untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang barangjasa yang mereka beli, hak mendapatkan
ganti rugi dan seterusnya. Tetapi tetap saja perusahaan asuransi berdalih dengan berbagai alasan untuk menolak pembayaran klaim. Misalnya masa asuransi telah
62
Sophar Lumbantoruan, Prospek, Harapan dan Tantangan Asuransi di Indonesia Pandangan Tokoh-tokoh Asuransi, Jakarta: Dasmedia Utama, 1994, hal.144
63
Undang-Undang No.8 Tahun 1999, Tentang Perlindungan Konsumen
Universitas Sumatera Utara
berakhir semestinya uang pertanggungan langsung dibayarkan oleh pihak perusahaan berdalih akan tetap membayar dengan syarat perjanjian asuransi tetap
dilanjutkan walau masa asuransi telah berakhir, padahal dalam perjanjian awal tertanggung tidak tahu hal tersebut ada dalam perjanjian asuransi.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam ditolaknya pembayaran klaim kematian bisa terjadi karena kesalahan dari pihak nasabah sendiri atau bisa terjadi
karena kesalahan dari pihak perusahaan asuransi tersebut. Adapun beberapa penyebab yang sering terjadi adanya penolakan klaim kematian adalah:
1. Kesalahan dari pihak nasabah
Tidak semua kegagalan pembayaran klaim disebabkan oleh perusahaan asuransi, bisa juga dilakukan oleh nasabah sendiri. Umumnya ada beberapa
kesalahan yang dilakukan oleh nasabah sendiri berupa: a.
Uang Premi Asuransi tidak dibayarkan lama Jika tertanggung tidak membayar premi asuransi sesuai jangka waktu yang
ditentukan bisa saja polis asuransi menjadi tidak berlaku lagi, yang berarti tertanggung tidak melindungi asuransi. Jika uang premi tidak dibayarkan
dalam jangka waktu yang lama menyebabkan uang yang ada di dalam polis akan habis dengan sendirinya karena adanya pemotongan biaya untuk
administrasi, pemotongan untuk dana investasi, dan biaya pemeliharaan dana. Inilah yang sering terjadi, pada awalnya tertanggung rajin membayar
premi tetapi pada suatu waktu premi tidak dibayar lagi bisa karena tidak mampunya nasabah dalam membayar premi atau lainnya sehingga premi
tidak dibayar hingga batas waktu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
b. Ketidak jujuran nasabah
Pada saat pengisian Surat Permohonan Asuransi Jiwa SPAJ, dalam surat permohonan tersebut terdapat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
oleh calon nasabah dan jawaban itulah perusahaan asuransi akan melihat apakah akan memberikan perlindungan asuransi kepada nasabah atau
tidak.
64
Pada saat pengisian Surat Permohonan Asuransi Jiwa, nasabah seringkali tidak memberikan jawaban yang benar. Misalnya dalam asuransi
kecelakaan, pertanyaan apakah pernah mengalami kecelakaan sebelumnya yang mengakibatkan cacat tetap atau keadaan yang dipertanggungkan yang
sudah ada sebelum perjanjian asuransi ditutup oleh penanggung dan kemudian tertanggung memberikan jawaban yang tidak jujur sedangkan
tertanggung pernah mengalaminya, maka apabila terjadi kerugian perusahaan asuransi tidak akan membayar klaim.
c. Tertanggung terlalu lama mengajukan klaim
Umumnya perusahaan asuransi menetapkan batasan waktu pengajuan klaim asuransi, biasanya batasan waktu adalah 90 hari dan tertanggung seringkali
mengajukan klaim diluar batas waktu tersebut sehingga perusahaan asuransi sulit untuk menerimanya.
d. Syarat-syarat pengajuan klaim yang kurang lengkap
Perusahaan asuransi meminta sejumlah persyaratan saat pengajuan klaim sebagai prosedur yang harus di pebuhi agar pembayaran klaim dapat
terlaksana. Apabila persyaratan ini salah satunya tidak dipenuhi atau adanya
64
Wawancara dengan, Nurita br.Depari, Senior Manager Agency PT.Sun Life Financial Indonesia Indonesia, Cab.Sun Corona Nostra, Medan., tanggal 12 Desember 2013
Universitas Sumatera Utara
ketidaklengkapan berkas yang telah menjadi persyaratan klaim kematian maka pengajuan klaim dapat dalam masa tunggu maksimal 90 hari setelah
klaim di ajukan. Jika dalam 90 hari, kelengkapan dari berkas-berkas belum terpenuhi juga maka klaim dapat ditolak dan pembayaran tidak dapat
terlaksana. 2.
Kesalahan dari pihak Perusahaan Asuransi Beberapa hal kesalahan dari pihak perusahaan asuransi yang dapat
menghambat pelaksanaan pembayaran klaim antara lain: a.
Ketidakjujuran agen asuransi dalam mempresentasikan produknya Agen asuransi bisa saja tidak jujur dalam mempresentasikan produk
asuransinya, misalnya pada awal mempresentasikan produknya keterlambatan pembayaran tidak dikenakan biaya atau bunga, tetapi setelah
pembayaran premi berjalan beberapa tahun dan pemegang polis menunggak langsung dikenakan biaya atau bunga.
65
b. Perusahaan Asuransi yang tidak jujur
Hal ini bisa disebabkan bisa karena perusahaan asuransi kekurangan modal, perusahaannya tidak jelas dipailitkan maka menolak pembayaran klaim
adalah satu-satunya cara walaupun semua persyaratan permohonan pembayaran klaim telah dipenuhi. Ada juga beberapa hal yang terjadi
terhadap pemegang polis dimana akibat pindah alamat pembayaran klaim tidak dilakukan padahal hal ini sangat tidak lazim sekali untuk menghindari
tanggung jawab untuk membayar uang pertanggungan. Maka dengan itu,
65
Hasil wawancara dengan Merry Irasanti., salah satu pemegang polis, Medan., tanggal 28 Desember 2013
Universitas Sumatera Utara
jika ada perpindahan alamat si tertanggung atau adanya perubahan data dari si tertanggung di dalam polis, harus segera di laporkan atau diberitahukan
kepada pihak asuransi.
66
Pembayaran uang pertanggungan akan tetap diberlakukan atas resiko
meninggalnya tertanggung berlaku dalam keadaan dan oleh sebab apapun. Selain karena hal di atas, ada juga penyebab uang pertanggungan tersebut dapat
dilaksanakan atas beberapa sebab. Pasal 307 KUDagang mengatakan, “apabila seorang telah mempertanggungkan jiwanya, membunuh diri, atau dihukum mati,
maka gugurlah pertanggungan itu.” Menurut H.M.N Purwosutjipto, SH mengatakan penyimpangan dari ketentuan pasal ini masih mungkin sebab
kebanyakan asuransi jiwa ditutup dengan sebuah klausul yang membolehkan penanggung melakukan prestasinya dalam hal ada peristiwa bunuh diri dari badan
tertanggung asalkan peristiwa itu terjadi sesudah lampau waktu 2 dua tahun sejak diadakannya asuransi jiwa lebih supel lagi.
67
Selain hal-hal yang menyebabkan terjadinya penolakan klaim, ada juga sebab-sebab yang membebaskan penanggung dari kewajibannya untuk membayar
yang menyebabkan asuransi tersebut gugur, Dr. Santoso Poedjosoebroto, SH dalam bukunya menyebutkan sebagai berikut:
68
1. Si tertanggung meninggal dunia karena bunuh diri, dihukum mati oleh
pengadilan dan jangka waktu terjadinya peristiwa itu terjadi dalam waktu yang ditetapkan oleh penanggung. Hal bunuh diri menghabisi jiwanya
66
Hasil wawancara dengan Fatima L.Tobing, salah satu pemegang polis, Medan., tanggal 5 Januari 2013
67
H.M.N. Purwosutjipto, SH., Op.Cit., hal.126
68
Abdul Muis 1, Op.Cit., hal.49.
Universitas Sumatera Utara
sendiri, adalah mirip dengan keadaan dimana tertanggung dalam pertanggungan bertanggung jawab apabila dengan sengaja mengakibatkan
kerugian orang lain. Selanjutnya tentang dijatuhinya pidana mati oleh pengadilan, menurut Wirjono Prodjodikoro mengatakan: “Lain halnya
dengan peristiwa penghukuman mati oleh Pengadilan. Ini sebetulnya merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat dikira-kirakan akan
terjadinya. Jadi memenuhi syarat, bahwa pembayaran uang asuransi harus digantungkan pada peristiwa tak tentu onzeker voorval”.
2. Perkelahian tanding. Meninggal dengan cara seperti ini harusnya tidak
akan mendapat uang pertanggungan dari pihak asuransi, karena kematian seperti ini seakan-akan dicari sendiri oleh pihak tertanggung dan bukan
merupakan kematian yang normal. 3.
Kecelakaan penerbangan selain sebagai penumpang pesawat udara milik perusahaan penerbangan komersial yang mempunyai jadwal penerbangan
tetap dan teratur serta sedang menjalani jalur penerbangannya. Dalam hal ini pihak asuransi hanya dapat membayar nilai tunai kepada ahli waris.
4. Perbuatan kejahatan yang dilakukan dengan sengaja, dibujuk, dibantu dan
kelalaian besar oleh mereka yang berkepentingan dalam pertanggungan. Dalam keadaan seperti ini penanggung pihak asuransi akan bebas dari
kewajibannya dan tidak dapat untuk melakukan pembayaran apapun. Menurut H.Abdul Muis, hal-hal yang disebut diatas dapat dibenarkan di
bebaskan dari pembayaran pertanggungan kecuali mengenai bagian poin ke 2 tentang perkelahian tanding duel. Sebab berkelahi tanding duel yang
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan kematian bagi pihak tertanggung misalnya adalah peristiwa atau kejadian yang sebenarnya tidak di ingininya dan adakalanya duel tersebut
dilakukan hanya semata-mata untuk membela diri. Jadi rasanya kurang pantas karena alasan itu perusahaan pertanggungan penanggung tidak mau membayar
uang asuransi.
69
Di dalam Polis Asuransi Jiwa Plus Investasi Unit-Link pada PT. Sun Life Financial Indonesia sendiri, tertera jelas tentang pengecualian tidak dibayarkannya
manfaat apapun dari pertanggungan. Hal tersebut di atur dalam Pasal 24 ketentuan polis tentang “Pengecualian” yaitu:
“1. Bunuh diri, jika bunuh diri terjadi dalam waktu 2 dua tahun terhitung Tanggal Polis Berlaku atau Tanggal Pemulihan Polis terakhir.
2. Tindakan atau percobaan melakukan tindakan kejahatan yang secara langsung atau tidak langsung oleh ahli waris dalam Polis.
3. Dieksekusi hukuman mati oleh pihak yang berwenang berdasarkan putusan
dari pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.” Dalam hal terjadinya perubahan penerima manfaat pada saat akan diadakan
pembayaran uang pertanggungan, pemegang polis dengan permintaan tertulis setiap waktu dapat merubah penerima manfaat kecuali jika terdapat ketentuan
lain. Apabila tertanggung tidak bisa menyetujui berkenaan dengan penolakan
klaim oleh pihak penanggung selain dari hal-hal yang menyebabkan di tolaknya permintaan klaim dari pihak penanggung yang telah di paparkan di atas, maka
pada saat bersamaan pihak tertanggung bisa menempuh jalan pengadilan guna penyelesaian dengan asumsi bahwa pengajuan tuntutan melalui pengadilan sudah
termasuk jumlah kerugian yang dituntut tertanggung. Apabila ternyata pengadilan
69
Abdul Muis 2, Op.Cit., hal.68.
Universitas Sumatera Utara
memutuskan menyetujui tuntutan yang diajukan oleh pihak tertanggung, maka pada saat bersamaan, pihak penanggung berkewajiban untuk membayar klaim.
Akan tetapi, apabila pengadilan memutuskan untuk tidak menyetujui, maka klaim akan ditolak. Jika klaim terbukti valid, maka penanggung akan memberitahukan
kepada pihak tertanggung berkenaan dengan jumlah ganti rugi yang akan diselesaikan.
70
70
Zian Farodis, Op. Cit., hal.130
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN