BAB IV PELAKSANAAN KLAIM KEMATIAN PADA ASURANSI JIWA PLUS
INVESTASI Unit-Link STUDI PADA PT.SUNLIFE FINANCIAL INDONESIA Cab.Sun Corona Nostra, Medan
A. Pelaksanaan Klaim Asuransi Kematian pada Asuransi Jiwa Plus
Investasi Unit-Link oleh PT.Sun Life Financial Indonesia
Pelaksanaan klaim disini maksudnya adalah adanya tuntutan ganti rugi dari pihak tertanggung oleh karena adanya suatu peristiwa yang tak tentu kepada pihak
penanggung perusahaan Asuransi. Pelaksanaan klaim tersebut dapat terjadi karena meninggalnya si
tertanggung, dan dapat pula karena telah habisnya kontrak jatuh tempo. Pihak asuransi didalam pelaksanaan klaim baik karena habisnya kontrak maupun klaim
meninggal dunia akan membayar sejumlah uang sebesar yang tertera didalam polis dan di tambahkan dengan investasi sebagian dana pada pasar uang.
Di dalam pelaksanaan klaim asuransi jiwa, ada beberapa tahapan yang harus di lewati guna terpenuhinya validitas polis tersebut. Tahapan-tahapan yang di
maksud akan di bahas lebih rinci. 1.
Survey Klaim Sebelum klaim tersebut dikabulkan oleh pihak asuransi, sebelumnya
harus diadakan penyelidikan, benarkah klaim yang diajukan sudah sesuai dengan syarat-syarat seperti yang tertera dalam polis. Maka upaya mencari
kebenaran itulah dibutuhkan waktu untuk menyelidikinya. Sebagian orang berpendapat karena lamanya waktu pembayaran klaim tersebut mereka
Universitas Sumatera Utara
beranggapan bahwa pihak asuransi sengaja mencari-cari masalah atau mempersulit proses klaim agar klaim tidak dibayar. Anggapan ini tidak logis
dan dapat menjatuhkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia perasuransian. Sebab kita ketahui pemerintah dewasa ini sedang giat-giatnya menggalakkan
dunia perasuransian terutama tentang produk Asuransi Jiwa Plus Investasi Unit-Link.
Survei on the spot dilakukan terhadap objek yang mengalami kerugian dalam suatu peristiwa tidak diinginkan dan menimbulkan klaim polis. Hal
tersebut dilakukan untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai beberapa hal, yaitu:
a. Objek yang mengalami kerugian dalam peristiwa tersebut, sesuai dengan
objek yang dipertanggungkan pada polis. b.
Sebab atau penyebab yang menjadi pemantik terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kerugian.
c. Prediksi terhadap nilaibesarnya jumlah kerugian.
d. Usaha-usaha yang telah ditempuh oleh pihak tertanggung guna
memperkecil potensi kerugian dalam peristiwa yang tidak diinginkan. Pengusutan atau survei klaim digunakan guna melihat kejadian yang
sebenarnya langsung ke lapangan. Apakah benar kejadian itu benar terjadi atau cuma sebentuk penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk
mengeruk keuntungan. Survei klaim ini merupakan tugas dari pihak asuransi yang langsung terjun ke lapangan untuk memuat laporan. Laporan itu
Universitas Sumatera Utara
bentuknya resmi dan merupakan bentuk blanko sehingga petugas tinggal meminta data-data yang diminta.
Petugas-petugas dari pihak asuransi memulai pengusutannya dengan mengajukan beberapa pertanyannya kepada tetangga sekitar, Kepala Desa,
Kepala Lorong, guna mencari kebenaran sebab-sebab dari kematian tertanggung. Karena walaupun begitu rapinya penipuan yang dilakukan
seseorang namun belum tentu kejadian yang telah terjadi tidak diketahui orang lain. Dalam hal ini apabila terjadi kemalangan pada diri seseorang, dalam
lingkungan desa, para tetangga, Kepala Desa, keluarga dan lain-lain akan datang mengunjungi. Mereka inilah yang ingin dimintai keterangan oleh pihak
asuransi. Kemudian pihak asuransi juga akan mengunjungi Rumah Sakit tempat si
tertanggung dirawat, guna mencari mengenai penyakit si tertanggung, obat apa yang diminum dan sudah berapa lama dirawat. Karena bisa saja surat
keterangan yang telah diberikan kepada pihak asuransi merupakan penipuan. Dengan diadakannya pengusutan ini keterangan mengenai kejadian yang
sebenarnya akan dapat diperoleh yaitu melalui para dokter, perawat-perawat, maupun petugas rumah sakit yang lain.
Semua tempat-tempat yang dikunjungi oleh petugas asuransi ini tidak lain gunanya untuk mencari kebenaran dari kejadian yang terjadi. Dalam
pengusutan ini yang penting yaitu mengenai pengambilan gambar sewaktu meninggal dunia. Hal ini tidak mutlak, hanya kalau diperlukan saja.
Diharapkan dengan adanya investagi ini, orang tidak akan memanipulasi
Universitas Sumatera Utara
kematian untuk mengeruk keuntungan yang besar. Karena biar bagaimanapun kalau yang bau itu pasti akan tercium juga.
56
2. Validitas Klaim
Klaim dinyatakan valid apabila berkas-berkas pendukung klaim sudah membuktikan kebenaran mengenai terjadinya klaim dan keberadaannya
dijamin dalam syarat-syarat pertanggungan setelah keseluruhan berkas-berkas yang diperlukan untuk pembayaran klaim terhadap tertanggung yang
meninggal dunia seperti buku polis, kuitansi terakhir, surat keterangan meninggal dari Kepala Desa, surat penguburan, kartu keluarga, tanda bukti diri
yang mengajukan klaim atau Penerima Manfaat, surat keterangan Dokter yang sah dan berwenang, akte kematian dari instansi yang berwenang, laporan
pemeriksaan jenazah visum et repertum atau otopsi apabila diperlukan dari Dokter yang sah dan berwenang, surat keterangan dari Kepolisian jika
Tertanggung meninggal karena kecelakaan, dan lain-lain telah lengkap kemudian pihak asuransi memprosesnya untuk menyiapkan segala sesuatu.
Prosesnya kira-kira memakan waktu sekitar 30 tiga puluh hari setelah persyaratan klaim telah lengkap dan di ajukan ke pihak asuransi.
Pembayaran uang pertanggungan ini adalah sesuai dengan perjanjian asuransi jiwa yaitu diterimanya resiko dari si tertanggung, dalam hal ini ialah
meninggalnya si tertanggung. Untuk mendapatkan uang pertanggungan itu diisyaratkan bahwa pihak pemegang polis atau yang menerima manfaat perlu
menyampaikan laporan, yang dalam istilah asuransi perlu mengajukan tuntutan
56
Zian Farodis, Buku Pintar Asuransi, Yogyakarta: Laksana, 2014, hal.120
Universitas Sumatera Utara
klaim kepada pihak perusahaan asuransi jiwa. Jadi klaim itu adalah suatu tuntutan dari pemegang polis atau yang menerima manfaat atas uang
pertanggungan yang timbul karena syarat-syarat yang ditentukan dalam perjanjian telah dipenuhi.
57
Pembayaran klaim ini dilakukan melalui transfer pada rekening ahli waris. Setelah penyerahan uang pertanggungan yang di transfer oleh pihak
perusahaan asuransi maka selesailah kewajiban dari pihak asuransi kepada pihak tertanggung tersebut. Apabila terjadi suatu gugatan pada suatu hari, baik
dari pihak tertanggung maupun dari pihak perusahaan asuransi maka gugatan itu tidak akan berlaku karena dalam pembayaran uang pertanggungan dari
klaim kematian inilah puncak dari pembayaran klaim. Jika suatu saat ada gugatan sebelum diterimanya pembayaran dari uang pertanggungan klaim
kematian tersebut maka gugatan itu masih dapat diproses, tetapi apabila telah diberikan uang pertanggungan oleh pihak asuransi maka gugatan itu akan
ditolak dan uang yang telah diberikan tidak dapat di tarik kembali.
B. Perbedaan dari manfaat Klaim Asuransi Kematian pada Asuransi Jiwa