5.2. Analisis Sektor Basis di Kota Yogyakarta
Berdasarkan hasil
perhitungan menggunakan metode LQ di Kota Yogyakarta, terdapat enam sektor yang termasuk sektor basis ekonomi. Tabel 5.5
menunjukkan bahwa sektor basis tersebut adalah sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor hotel, sektor restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor
keuangan, sewa, dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa. Selama periode tahun 2005-2009, keenam sektor tersebut memiliki nilai LQ 1 yang berarti bahwa
sektor-sektor tersebut mampu memenuhi permintaan produk, baik berupa barang dan jasa baik bagi kebutuhan di dalam wilayah Kota Yogyakarta maupun ke luar
wilayah Kota Yogyakarta. Tabel 5.5. Nilai Location Quotient LQ.
Sektor LQ
2005 2006 2007 2008 2009 Pertanian 0,03
0,03 0,02 0,02 0,02 Pertambangan dan
Penggalian 0,00 0,01 0,01 0,08 0,08
Industri Pengolahan 0,81 0,82 0,82 0,81 0,81
Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,51
1,52 1,48 1,43 1,38 Bangunan 0,85
0,88 0,86 0,86 0,82 Perdagangan 0,83
0,87 0,85 0,83 0,88
Hotel 1,99 1,98 1,92 1,92 1,93
Restoran 1,45 1,44 1,42 1,41 1,43
Pengangkutan dan Komunikasi 1,87
1,88 1,86 1,88 1,90 Keuangan, Sewa, dan
Jasa Perusahaan 1,49 1,46 1,47 1,49 1,47
Jasa – Jasa 1,27
1,27 1,26 1,25 1,23
Sumber: BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2010 diolah.
Tabel 5.5 juga menunjukkan sektor nonbasis di Kota Yogyakarta yaitu, sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan,
sektor bangunan, dan sektor perdagangan. Kelima sektor ini memiliki nilai LQ 1 selama periode tahun 2005-2009 sehingga hanya mampu menyediakan barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di dalam batas-batas wilayah Kota Yogyakarta.
Selama periode tahun 2005-2009, sektor hotel memiliki nilai LQ 1. Berdasarkan penelitian, sektor ini berorientasi ekspor karena memiliki pasar pada
skala lokal dan di luar batas-batas wilayah Kota Yogyakarta. Berbeda dengan sektor lain dimana sektor basis merupakan sektor yang dapat mengekspor barang
atau jasa ke luar wilayahnya, maka sektor hotel yang merupakan subsektor pariwisata memenuhi kebutuhan pasar di luar wilayah dengan cara menarik
wisatawan untuk mengunjungi objek-objek wisata dan melakukan kegiatan menginap. Khusunya menginap pada sektor hotel selama berwisata di Kota
Yogyakarta.
5.3. Kontribusi Sektor Hotel terhadap Perekonomian