sektor bangunan, dan sektor perdagangan. Kelima sektor ini memiliki nilai LQ 1 selama periode tahun 2005-2009 sehingga hanya mampu menyediakan barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di dalam batas-batas wilayah Kota Yogyakarta.
Selama periode tahun 2005-2009, sektor hotel memiliki nilai LQ 1. Berdasarkan penelitian, sektor ini berorientasi ekspor karena memiliki pasar pada
skala lokal dan di luar batas-batas wilayah Kota Yogyakarta. Berbeda dengan sektor lain dimana sektor basis merupakan sektor yang dapat mengekspor barang
atau jasa ke luar wilayahnya, maka sektor hotel yang merupakan subsektor pariwisata memenuhi kebutuhan pasar di luar wilayah dengan cara menarik
wisatawan untuk mengunjungi objek-objek wisata dan melakukan kegiatan menginap. Khusunya menginap pada sektor hotel selama berwisata di Kota
Yogyakarta.
5.3. Kontribusi Sektor Hotel terhadap Perekonomian
5.3.1. Kontribusi Sektor Hotel terhadap Pembentukan PDRB
Kontribusi sektor hotel dalam pembentukan PDRB Kota Yogyakarta pada umumnya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005, sektor
hotel menyumbangkan 3,75 persen terhadap total PDRB Kota Yogyakarta. Selanjutnya pada tahun 2006 mengalami penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya, penurunan ini disebabkan oleh bencana alam yang terjadi di Kota Yogyakarta, sehingga banyak hotel yang tidak terisi dan mengurangi kontribusi
terhadap PDRB.
Tabel 5.6. Kontribusi Sektor-Sektor Pembentuk PDRB .
Sektor 2005 2006
2007 2008
2009
Pertanian 0,50 0,47
0,40 0,36
0,33 Pertambangan dan Penggalian
0,00 0,01
0,01 0,01 0,01 Industri Pengolahan
11,78 11,58
11,29 10,82
10,47 Listrik, Gas, dan Air Bersih
1,37 1,33
1,34 1,30
1,28 Bangunan 7,00
7,92 8,17
8,22 7,89
Perdagangan 7,19 7,57
7,48 7,33
7,30
Hotel 3,75 2,94
3,02 3,43
3,50
Restoran 14,26 14,55
14,37 14,20
14,57 Pengangkutan dan Komunikasi
18,50 18,86
19,06 19,61
20,10 Keuangan, Sewa, dan Jasa Perusahaan
14,31 13,29
13,65 13,88
13,94 Jasa – Jasa
21,34 21,48
21,20 20,84
20,52 PDRB 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
Sumber: BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2010 diolah.
Kontribusi sektor hotel terhadap pembentukan PDRB Kota Yogyakarta pada tahun 2006 adalah sebesar 2,94 persen. Pada tahun 2007 kontribusi sektor
hotel terhadap pembentukan PDRB Kota Yogyakarta kembali meningkat, yaitu menjadi 3,02 persen. Selanjutnya, pada tahun 2008 dan 2009 kontribusi sektor
hotel kembali meningkat masing-masing menjadi 3,43 persen dan 3,50 persen. Peningkatan yang ada tidak lepas dari usaha-usaha yang dilakukan oleh Kota
Yogyakarta untuk kembali menghidupkan dan mengembangkan sektor hotel serta sektor-sektor lain yang termasuk ke dalam sektor pariwisata.
5.3.2. Perkembangan Penyerapan Tenagakerja Sektor Hotel
Penyerapan tenagakerja pada sektor hotel cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005, jumlah tenagakerja pada sektor
hotel sebanyak 4.283 orang atau sebanyak 2,46 persen dari total 185.653 orang total penyerapan tenagakerja tahun 2005 di Kota Yogyakarta. Selanjutnya pada
tahun 2006, tenagakerja yang terserap pada sektor hotel tercatat sebanyak 4.317 orang.
Tabel 5.7. Kontribusi Sektor Hotel dalam Penyerapan Tenagakerja.
Tahun Jumlah Presentase
2005 4.283 2,46
2006 4.317 2,43
2007 4.238 2,05
2008 4.284 2,05
2009 4.732 2,54
Sumber: BPS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2010 diolah.
Tahun 2007 terjadi penurunan penyerapan tenagakerja sektor hotel yaitu sebanyak 4.238 orang atau sebanyak 2,05 persen dari total penyerapan tenagakerja
di Kota Yogyakarta pada tahun 2007. Pada tahun 2008 kembali terjadi peningkatan penyerapan tenagakerja yaitu sebanyak 4.284 orang yang bekerja
pada sektor hotel. Pada tahun 2009 kembali meningkat menjadi 4.732 orang atau sebesar 2,54 persen dari total 173.483 orang yang bekerja di Kota Yogyakarta.
5.4. Dayasaing Hotel Kota Yogyakarta dengan