Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penulisan Keaslian Penulisan

mengajukan gugatan actio pauliana. Actio pauliana diatur dalam Pasal 41 – 47 UUK-PKPU. Actio pauliana diajukan oleh kurator atas persetujuan hakim pengawas. Gugata actio pauliana dalam kepailitan disyaratkan bahwa debitur da pihak dengan siapa perbuatan tersebut dilakukan dianggap mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi kreditur. Pengajuan actio pauliana diajukan ke Pengadilan Niaga. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 ayat 1 UUK-PKPU yang menyatakan bahwa putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal lain yang berkaitan danatau diatur dalam undang-undang ini diputuskan oleh pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum debitur. 6 Berdasarkan uraian tersebut, hal mengenai akibat hukum perbuatan tidak kooperatif debitur pailit dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit, merupakan sesuatu yang penting untuk diteliti.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana akibat hukum pernyataan pailit terhadap harta kekayaan debitur? 2. Bagaimana tindakan debitur yang dikategorikan sebagai perbuatan tidak kooperatif? 3. Bagaimana akibat hukum perbuatan tidak kooperatif Debitur pailit dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit ? 6 Ibid., hlm.176.

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Penulisan ini dilakukan dengan manfaat dan tujuan yang hendak dicapai, yaitu : 1. Tujuan penulisan Berdasarkan perumusan masalah sebagaimana yang telah diuraikan diatas maka tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui bagaimana akibat hukum pernyataan pailit terhadap harta kekayaan debitur. b. Untuk mengetahui bagaimana perbuatan debitur yang dikategorikan sebagai perbuatan yang tidak kooperatif. c. Untuk mengetahui bagaimana akibat hukum perbuatan tidak kooperatif debitur dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit. 2. Manfaat penulisan Mengenai manfaat akan hasil penelitian skripsi ini terhadap rumusan masalah yang telah diuraikan, dapat dibagi menjadi dua jenis manfaat yaitu : a. Manfaat teoritis 1 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan teoritis bagi penulis dan pembaca untuk menambah pengetahuan beserta pemahaman mengenai hukum kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang di Indonesia. 2 Merupakan bahan untuk penelitian lanjutan, baik sebagai bahan dasar maupun bahan perbandingan bagi penelitian yang lebih luas. b. Manfaat praktis Agar debitur mengetahui akibat hukum pernyataan pailit terhadap harta debitur menurut UUK-PKPU. Agar debitur mengetahui bagaimana akibat hukum atas perbuatan tidak kooperatif debitur dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit.

D. Keaslian Penulisan

Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan di Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara dan fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara maka diketahui bahwa belum pernah dilakukan penulisan yang serupa mengenai “Akibat Hukum Perbuatan tidak Kooperatif Debitur Pailit dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit “. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini merupakan ide asli, kalaupun terdapat judul yang hampir sama dengan judul ini tetapi substansi pembahasannya berbeda. Adapun judul yang hampir sama yaitu “ Pengajuan Permohonan Pernyataan Pailit atas Debitur Kredit Sidikasi “ yang ditulis oleh Lindia Halim pada tahun 2001, Program Studi Hukum Ekonomi dan “ Penanaman dan Tanggungjawab Kurator dalam Pengurusan Harta Pailit “ yang ditulis oleh Hans Philip Samosir pada tahun 2001, Program Studi Hukum Ekonomi. Adapun tambahan ataupun kutipan dalam penulisan ini bersifat menambah penguraian dalam skripsi ini. Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara alamiah dan akademik.

E. Tinjauan Pustaka