Berdasarkan kedalaman perairan wilayah yang sesuai untuk dijadikan lokasi budidaya keramba perikanan laut yaitu pada sekitar gosong karang dan
goba yang memiliki kedalaman 1 - 20 m, selain itu pada wilayah tersebut terlindung dari arus serta gelombang yang besar. Kedalaman perairan yang
dikategorikan sangat sesuai dalam kegiatan budidaya keramba jaring apung dan jaring tancap yaitu berkisar antara 10 - 30 m. sedangkan pada wilayah yang
memiliki kedalaman antara 4 - 10 m dikategorikan sesuai. Perairan yang memiliki kedalaman 4 m dan 30 m tidak cocok dijadikan wilayah budidaya, sehingga
dikategorikan tidak sesuai Pada Gambar 26 merupakan peta kesesuaian lokasi budidaya keramba
perikanan laut, dapat dilihat bahwa warna hijau menandakan wilayah tersebut termasuk kedalam kelas sangat sesuai, warna kuning menandakan kelas sesuai,
sedangkan warna biru merupakan wilayah yang tidak sesuai untuk kegiatan budidaya. Zona atau wilayah yang sangat sesuai tersebar diseluruh pulau pada
wilayah kajian, wilayah ini berada di sekitar gosong karang dan goba yang kedalamannya tidak terlalu dalam yaitu sekitar 10-30 m. Wilayah sesuai berada di
dalam gosong karang sebelum tubir. Pada wilayah ini kedalamannya relatif lebih dangkal dari kelas sangat sesuai. Sedangkan wilayah yang termasuk tidak sesuai
berada di laut lepas yang mempunyai kedalaman lebih dari 30 m.
4.4. Kecepatan Arus
Kecepatan arus perairan sangat penting dalam media budidaya untuk menjaga kondisi berada pada kondisi yang optimum. Pada umumnya biota yang
dibudiadayakan menyukai kondisi perairan yang bersih dan kondisi perairan yang
stabil Aslianti, 2010. Oleh karena itu arus berfungsi dalam transfortasi masa air sekaligus membersihkan kotoran, mengurangi organisme menempel pada
keramba yang digunakan, mengurangi dekomposisi pakan-pakan yang tidak termakan dari biota yang dibudidayakan serta menjaga kestabilan distribusi
kandungan oksigen terlarut dalam air. Pada umumnya kecepatan arus dipengaruhi oleh pasang surut dan angin.
Pada penelitian ini kecepatan arus diperoleh dari hasil pengolahan data pasang surut, angin, serta kedalaman perairan. Tipe pasang surut di Perairan Kepulauan
Seribu adalah harian tunggal diurnal dimana terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. grafik pasang surut dapat dilihat pada Gambar 27.
Sumber: Data Ramalan Pasang Surut DISHIDROS Tahun 2010 Gambar 27. Grafik Pasang Surut Perairan Kepulauan Seribu
Data pasang surut tersebut digunakan dalam meramalkan atau memodelkan pola arah dan kecepatan arus pada lokasi penelitian. Dimana arah
dan kecepatan arus tersebut dibangkitkan melalui data pasang surut serta data
0,2 0,4
0,6 0,8
1
1,2
14 -O
k t-
10 15
-O k
t- 10
16 -O
k t-
10 17
-O k
t- 10
18 -O
k t-
10 19
-O k
t- 10
20 -O
k t-
10 21
-O k
t- 10
22 -O
k t-
10 23
-O k
t- 10
24 -O
k t-
10
25 -O
k t-
10
26 -O
k t-
10 27
-O k
t- 10
28 -O
k t-
10 29
-O k
t- 10
30 -O
k t-
10
31 -O
k t-
10
E le
v a
s m
Waktu
angin. Wilayah Kepulauan Seribu memilki kecapatan arus perairan tinggi pada saat musim Barat yang dapat mencapai 0.43 ms. Kecepatan Arus yang diperoleh
dari hasil model yaitu berkisar antara 0.1-0.26 mdetik. Berdasarkan hasil simulasi niali kecepatan arus terbesar berada pada wilayah bagian timur daerah
kajian, dimana pada wilayah ini langsung berhadapan dengan laut lepasatau dalam berada pada wilayah yang tidak terlindung sehingga pada perairan wilayah ini
sebagian besar arus dipengaruhi oleh angin yang bertiup. Peta sebaran kecepatan arus seperti yang terdapat pada Gambar 28.
Kecepatan arus yang disarankan untuk kawasan budidaya perikanan laut yaitu berkisar antara 0.2-0.4 ms sehingga dikategorikan wilayah sangat sesuai.
Sebagian besar wilayah Kepulauan Seribu berdasarkan pada Gambar 28 termasuk kedalam kategori sesuai, kategori ini memiliki kisaran arus sebesar 0.05-0.2 ms.
Sedangkan pada kisaran nilai 0.05 dan 0.4 ms tidak layak dijadikan lokasi budidaya. Kecepatan arus yang terlalu besar tidak baik untuk lokasi budidaya
sebab dapat merusak media yang digunakan pada kegiatan budidaya yang pada umumnya menggunakan keramba jaring apung maupun keramba jaring tancap.
Arus dan gelombang besar biasanya terjadi pada musim Barat dimana angin bertiup sangat kencang sehingga dapat membangkitkan arus permukaan yang
cukup besar. Peta kesesuaian budidaya keramba perikanan laut berdasarkan kecepatan arus ditunjukkan pada Gambar 29.
Gambar 28. Sebaran Kecepatan Arus Permukaan Perairan Kepulauan Seribu,
DKI Jakarta
Gambar 29. Klasifikasi Kesesuaian Berdasarkan Kecepatan Arus Perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
4.5. Analisis Lokasi Kesesuaian Budidaya Keramba Perikanan Laut