3
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keadaan Wilayah Umum Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu terletak pada 106
o
20 ′00′′ BT hingga 106
o
57 ′00′′ BT dan
5
o
10 ′00′′ LS hingga 5
o
57 ′00′′ LS yang terbentang dari Teluk Jakarta di Selatan
hingga Pulau Sebira di Utara yang merupakan pulau terjauh dengan jarak kurang lebih 150 km dari pantai Jakarta Utara Muzaki, 2008. Lokasi Kepulauan Seribu
mempunyai batas-batas wilayah secara umum adalah sebagai berikut : sebelah Utara adalah Laut Jawa dan Selat Sunda, sebelah Timur berbatasan dengan Laut
Jawa, sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa dan Selat Sunda, serta sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Jakarta dan Tanggerang Banten Kementerian
Negara Lingkungan Hidup, 2007. Luas wilayah Kepulauan Seribu ± 8,7 km
2
terdiri dari perairan dan daratan pulau-pulau. Terdapat 103 buah pulau yang tersebar didalam beberapa gugus
pulau, dengan jumlah penduduk ± 21.071 jiwa yang bermukim di 11 pulau yang penyebarannya lebih terkonsentrasi di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yaitu
berjumlah ± 12.742 jiwa, sedangkan jumlah penduduk di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan berjumlah 8.329 jiwa BPS, 2010.
2.1.1. Topografi
Kepulauan Seribu merupakan suatu gugusan kepulauan yang sebagian besar terdiri dari pulau-pulau karang dan gosong karang. Topografi Kawasan
Kepulauan Seribu rata-rata mendatar dan mempunyai tingkat ketinggian dari permukaan laut antara 1 sampai dengan 2 meter, keadaan tanah di kawasan
tersebut merupakan tanah berpasir dengan tingkat kesuburan yang relatif rendah.
Kawasan ini terdiri dari gugus pulau-pulau yang sangat kecil, 86 gosong pulau dan hamparan laut dangkal pasir karang pulau sekitar 2.136 hektar reef flat seluas
1.994 ha, laguna seluas 119 ha, selat seluas 18 ha dan teluk seluas 5 ha, terumbu karang dengan tipe karang fringing reef, mangrove dan lamun bermedia tumbuh
sangat miskin hara lumpur, dan kedalaman dangkal sekitar 0-40 m Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 2007.
2.1.2. Hidro-oseanografi
Kondisi perairan gugus Kepulauan Seribu pada umumnya memiliki karakteristik yang relatif beragam pada setiap pulaunya. Tipe pasang surut pasut
tahunan di Kepulauan Seribu adalah pasang surut harian tunggal diurnal, dimana dalam satu hari terdapat satu kali pasang dan satu kali surut dengan periode pasut
selama 24 jam 50 menit Ali et al, 1994. Kedudukan air tertinggi sebesar 6 dm diatas duduk tengah,dan kedudukan air terendah sebesar 5 dm di bawah duduk
tengah. Rata-rata tunggang air pada pasang perbani masa pertengahan bulan adalah 9 dm, dan rata-rata tunggang air pada pasang mati masa seperempat bulan
akhir adalah 2 dm Miharja dan Pranowo, 2001. Suhu permukaan di Kepulauan Seribu pada musim barat berkisar antara 28.5°C-30.0°C. Pada musim timur suhu
permukaan berkisar antara 28.5°C-31.0°C, Salinitas permukaan berkisar antara 30-34 pada musim barat maupun pada musim timur.
Tinggi gelombang dan arus permukaan di perairan Kepulauan Seribu sangat dipengaruhi oleh musim. Gelombang pada musim barat ketinggiannya
antara 0.5 – 1.5 m, dan saat angin kencang ketinggian bisa mencapai lebih besar
dari 1.5 meter. Gelombang pada musim timur ketinggiannya antara 0.5 – 1.0 m,
Sedangkan gelombang pada musim peralihan ketinggiannya dapat lebih rendah
dari 0.5 meter Dishidros dalam Miharja dan Pranowo, 2001. Kecepatan arus permukaan pada musim timur berkisar antara 0.10-0.17 mdetik, kecepatan reletif
lebih besar terjadi pada musim barat yaitu sekitar 0.43 mdetik.
2.1.3. Iklim