Pemrosesan Data Citra Satelit untuk Karakteristik Dasar Perairan Pemrosesan Data Citra Satelit untuk Keterlindungan Perairan

3.5. Pengolahan Data Penginderaan Jauh

Pengolahan data penginderaan jauh dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik substrat dasar perairan dan keterlindungan perairan. Pengolahan citra dimulai dengan penajaman citra image enhancement dengan melakukan penajaman spektral, pemulihan citra image restoration yang terdiri atas koreksi radiometrik yang digunakan untuk mendapatkan nilai emisi yang bebas dari kesalahan sensor serta koreksi geometrik dengan menggunakan acuan peta rupa bumi serta pemotongan citra image cropping.

3.5.1. Pemrosesan Data Citra Satelit untuk Karakteristik Dasar Perairan

Citra satelit yang digunakan dalam penelitian ini yaitu citra satelit ALOS. Citra ALOS dipilih dalam penentuan zona budidaya perikanan laut, karena satelit ini merupakan satelit observasi bumi yang memiliki resolusi spasial cukup tinggi yaitu sebesar 10 x 10 m sehingga satuan piksel tersebut cukup merepresentasikan spot - spot zona kawasan budidaya keramba perikanan laut. Penggambaran karakteristik perairan dangkal menggunakan model algoritma dan teknik klasifikasi. Teknik pengklasifikasian yang digunakan untuk mendapatkan karakteristik dasar perairan dalam penelitian ini yaitu supervised classification. Model algoritma berasal dari penurunan persamaan Depht Invariant Index. Algoritma tersebut menggunakan band 1 dan band 2 dari citra ALOS. Dasar penggunaan band 1 dan band 2 yaitu karena kedua band ini memiliki penetrasi yang baik ke dalam kolom air Green et al., 2000. Bentuk algoritma tersebut dijelaskan pada persamaan berikut: Y = ln K 1 - k i k j ln K 2 ............................................. 1 kikj = ..............................................2 a = va kanal 1 – va kanal x cova kanal 1 kanal ..............................................3 dimana: Y = nilai digital baru nilai hasil ekstraksi K 1 = nilai digital band 1 citra satelit ALOS K 2 = nilai digital band 2 citra satelit ALOS k i k j = rasio koefisien band 1 dan band 2 a = koefisien untuk menentukan nila k i k j

3.5.2. Pemrosesan Data Citra Satelit untuk Keterlindungan Perairan

Keterlindungan merupakan parameter yang cukup berpengaruh dalam penentuan kawasan budidaya khususnya budidaya keramba jaring apung dan keramba jaring tancap, karena pada kegiatan tersebut berlangsung hampir sepanjang tahun. Oleh karena itu kawasan budidaya perikanan laut harus berada pada daerah terlindung dari kondisi ekstrim yang dapat merusak seperti arus dan gelombang pada musim tertentu. Penentuan wilayah keterlindungan ini dilakukan melalui interpretasi secara visual dari citra satelit. Identifikasi lokasi terlindung mendeliniasi daerah perairan yang terlindung pada umumnya berada pada wilayah teluk atau celah sempit, daerah laguna goba, dan daerah rataan karang Sulma et al, 2005. Daerah keterlindungan dibagi kedalam tiga kategori, pertama sangat terlindung dimana daerah ini berada pada gosong karang dan goba, kedua terlidung yaitu daerah yang berada pada gosong dan berada diantara pulau, serta ketiga tidak terlindung yaitu daerah perairan yang berada atau berhadapan langsung dengan laut lepas tanpa ada penghalang di depannya.

3.6. Penentuan Kesesuaian Perairan untuk Budidaya Keramba Perikanan