Pernyataan Informan Tentang Sistem Rujukan di Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara

2. Informan 2 rujuk tidak pernah ditolak .” “yang bertanggung jawab atas rujukan kapus sendiri, jika sesuai dengan prosedur rumah sakit tidak pernah menolak pasien yang kami rujuk, tempat merujuk di tentukan oleh BPJS, kita merujuknya ke RSUD Batu bara dan RSU Lasmi” Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui, kedua informan menyatakan hal yang sama yaitu orang yang bertanggungjawab atas rujukan adalah Kepala Puskesmas, tempat merujuk adalah RSUD Batu bara dan RSU Lasmi, dan penolakan terhadap pasien rujukan dari Puskesmas Tanjung Tiram tidak pernah terjadi selama prosedur merujuk sudah benar.

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Masukan

Input Terdapat beberapa aspek yang dikategorikan sebagai masukan input dalam implementasi JKN di Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara yaitu: tenaga kesehatan, sarana dan prasarana puskesmas, logistik, dan sumber biaya.

5.1.1. Tenaga Kesehatan

Sumber daya utama dalam implementasi program adalah sumber daya manusianya staf. Kegagalan yang sering terjadi dalam implementasi kebijakan salah satunya disebabkan oleh manusianya yang tidak mencukupi, memadai, atau tidak kompeten dibidangnya. Penambahan staf saja tidak mencukupi tetapi diperlukan staf yang cukup serta memiliki kemampuan yang sesuai untuk menjalankan program tersebut. Tenaga kesehatanadalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan UU RI No. 36 Tahun 2014. Dalam penelitian ini informan menyatakan bahwa tenaga kesehatan di Puskesmas Tanjung Tiram sangat minim terutama untuk tenaga dokter, hal ini menyebabkan turunnya jumlah kunjungan di Puskesmas Tanjung Tiram yang semula di tahun 2013 rata-rata jumlah kunjungan adalah 1085 jiwabulan berkurang ditahun 2014 menjadi 506 jiwabulan. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan diketahui penyebab berkurangnya jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Tanjung Tiram adalah karena adanya pembukaan Rumah Sakit Umum Daerah Batu Bara yang membutuhkan tenaga kesehatan dan beberapa tenaga kesehatan dari Puskesmas Tanjung Tiram sendiri ditarik beberapa orang untuk menjadi staf di Rumah Sakit Umum Daerah Batu Bara tersebut. Menurut data Puskesmas Tanjung Tiram jumlah tenaga kesehatan, meliputi: Dokter umum 1 orang, tenaga kesehatan masyarakat 2 orang, bidan 26 orang, perawat D-III 11 orang, Nutrisionis 1 orang, perawat gigi 1 orang dan Tenaga pendukung 1 orang, hal ini tidak sesuai dengan Kapusrengun BPPSDM Kesehatan Kementrian Kesehatan RI yang menyatakan bahwa pola ketenagaan minimal upaya wajib puskesmas yang meliputi: Dokter umum 2 orang, dokter gigi 1 orang, apoteker 1 orang, tenaga kesmas 1 orang, perawat S-1 Ners 1 orang, tenaga promkes 1 orang, epidemiologis 1 orang, bidan 6 orang, perawat 10 orang, sanitarian 1 orang, nutrisionis 1 orang, perawat gigi 1 orang, asisten apoteker 1 orang, analis kesehatan 1 orang, dan tenaga pendukung 1 orang. Banyaknya jenis tenaga kesehatan yang tidak dimiliki oleh Puskesmas Tanjung Tiram dapat menyebabkan implementasi JKN di Puskesmas Tanjung Tiram tidak baik, hal itu disebabkan karena tenaga kesehatan di diberikan tanggungjawab tidak sesuai dengan keahliannya, seperti laboratorium yang seharusnya di kelola oleh analis kesehatan namun di Puskesmas Tanjung Tiram oleh perawat, dan bidan ditempatkan di apotik puskesmas. Puskesmas Tanjung Tiram juga tidak memiliki tenaga Dokter gigi, tenaga promkes, epidemiologis,