Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Kerangka Pikir

keutuhan konsep wilayah desakelurahan atau RW.Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan KabupatenKota.

2.4.2. Visi dan Misi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indicator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama, yaitu : 1 Lingkungan sehat; 2 Perilaku sehat; 3 Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu; 4 Derajat kesehatan penduduk kecamatan Misi puskesmas adalah a Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. b Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya c Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas d Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

2.4.3. Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

2.4.4. Fungsi Puskesmas

2.4.4.1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan.Di samping itu aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2.4.4.2. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Perbedaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

2.4.4.3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi : 1. Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi dengan tujuan menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambahkan dengan rawat inap. 2. Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat, serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

2.4.5. Struktur Organisasi Puskesmas

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004, struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing- masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupatenkota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupatenkota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut : 1. Kepala puskesmas 2. Unit tata usaha yang bertanggungjawab membantu kepala puskesmas dalam pengelolaan: data dan informasi, perencanaan dan penilaian, keuangan serta umum dan kepegawaian. 3. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas : a. Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat UKBM b. Upaya kesehatan perorangan. 4. Jaringan pelayanan puskesmas yaitu : puskesmas pembantu, pos kesehatan desa, puskesmas keliling dan bidan di desakomunitas.

2.6. Kerangka Pikir

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Proses Pelayanan kesehatan - Sosialisasi - Pelatihan - Pelayanan medis Input - SDM - Sarana dan prasarana - Logistik - Sumber biaya - SOP Outcome Universal Coverage Output - Akses - Utilisasi Berdasarkan gambar diatas, dapat dirumuskan definisi fokus penelitian sebagai berikut: 1. Masukan input adalah semua yang dibutuhkan agar terlaksananya program JKN di Puskesmas Tanjung Tiram, yang terdiri dari: sumber daya manusia, sarana dan prasarana, logistik, sumber biaya, SOP, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Sumber daya manusia adalah seluruh staf Puskesmas Tanjung Tiram baik pegawai negeri sipil, bidan desa dan pegawai tidak tetap yang terdaftar sebagai staf Puskesmas Tanjung Tiram. b. Sarana dan prasarana adalah seluruh bahan, peralatan, serta fasilitas yang digunakan dalam program JKN di Puskesmas Tanjung Tiram. c. Logistik adalah ketersediaan obat-obatan di Puskesmas Tanjung Tiram. d. Sumber biaya adalah sumber dana yang digunakan dalam pelaksanaan program JKN di Puskesmas Tanjung Tiram. e. SOP Standart Operating Prosedure adalah serangkaian instruksi kerja tertulis yang didokumentasikan mengenai proses penyelenggaraan program JKN. 2. Proses Process adalah langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan Program JKN, meliputi: Pelayanan Kesehatan a. Sosialisasi adalah proses pemberitahuan tentang materi yang bersangkutan dengan Program JKN kepada masyarakat, pelayanan medis seperti apa yang akan mereka dapatkan di puskesmas, penyakit- penyakit seperti apa sajaa yang boleh dirujuk, dll. b. Pelatihan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melatih para petugas puskesmas dalam pelaksanaan program JKN di Puskesmas. c. Pelayanan medis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan pelayanan medis berupa pengobatan kepada pasien. 3. Keluaran Output adalah hasil dari suatu program dengan adanya pelayanan kesehatan, baik kesehatan masyarakat maupun perorangan, meliputi akses dan utilisasi a. Akses terhadap pelayanan kesehatan terkait kendala biaya kesehatan dan geografis. b. Utilisasi adalah interaksi antara consumen dan provider

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Sebagaimana yang dikatakan bahwa metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat. Nawawi, 1993 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan gejala keadaan sebagaimana adanya secara lengkap dan diikuti dengan pemberian analisa dan interpretasi. Peneliti memilih bentuk penelitian dekriptif dengan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin memaparkanmendeskripsikan bagaimana implementasi JKN di Puskesmas Tanjung Tiram. 3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tanjung Tiram yang terletak di Kabupaten Batu Bara. Lokasi ini peneliti pilih dengan alasan bahwa Puskesmas Tanjung Tiram merupakan puskesmas yang terletak di wilayah perkotaan dan Kecamatan Tanjung Tiram merupakan kecamatan yang sedang dalam proses pembangunan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Implementasi JKN di Puskesmas Tanjung Tiram ini.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

3.3 Informan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menetapkan subjek penelitian yang terdiri dari tiga kelompok informan yakni: a. Informan Kunci. Dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Kepala Puskesmas adalah orang yang bertanggung jawab akan seluruh aktivitas yang berjalan dalam Puskesmas. 2. Dokter Puskesmas adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pengobatan yang diberikan. Alasan peneliti memilih kepala puskesmas, dan dokter puskesmas adalah karena mereka yang mengetahui dan memiliki informasi mengenai bagaimana implementasi JKN. Selain itu, kepala puskesmas juga bertanggung jawab akan seluruh aktivitas yang berjalan dalam puskesmas itu sendiri dan segala sesuatu kebijakan pemerintah yang dijalankan oleh pihak puskesmas terlebih dahulu diketahui dan disetujui oleh kepala puskesmas.