pekerja, image korporat, fleksibilitas manajemen, pergeseran kepemilikan, dan akses modal. Setiap alasan tersebut akan diasumsikan memiliki pengaruh
dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan pada penelitian ini. Adapun menurut Gibson 1987, secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang
mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu, yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Dalam melihat pengaruh antar
instrument restrukturisasi organisasi variabel independen terhadap kinerja karyawan variabel dependen, maka hipotesis yang dapat dibuat dalam
penelitian ini adalah: H0
: Tidak ada pengaruh signifikan antara Restrukturisasi organisasi terhadap kinerja karyawan.
H1 : Restrukturisasi organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
3.7 Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskritif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Statistik deskritif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara umum atau generalisasi Sugiyono, 2004.
2. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur construct yang akan diukur. Pengujian homogenitas dilakukan untuk
menguji analisis validitas tersebut. Untuk pertanyaan yang digunakan mengukur suatu variabel, skor masing-masing item dikorelasikan dengan
total skor item dalam satu variabel. Jika skor item tersebut berkorelasi positif dengan total skor item dan lebih tinggi daripada interkorelasi antar
item, maka menunjukkan kevalidan dari instrument tersebut. . Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur Sugiyono, 2004. Dengan menggunakan instrumen
penelitian yang memiliki validitas tinggi, maka hasil penelitian akan mampu menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Penelitian ini menggunakan confirmatory factor analysis CFA
untuk mengetahui validitas instrumen. Tinggi rendahnya validitas suatu angket dengan melihat factor loading dengan bantuan program komputer
SPSS 16. Factor loading adalah korelasi item-item pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya. Menurut Hair et al. 1998, factor loading lebih
besar ± 0.30 dianggap memenuhi level minimal, sangat disarankan besarnya factor loading adalah ± 0.40, jika factor loading suatu item
pertanyaan mencapai ± 0.50 atau lebih besar maka item tersebut sangat penting dalam menginterpretasikan konstruk yang diukurnya. Pedoman
umum untuk analisis faktor adalah nilai lambda atau factor loading ≥ 0,4
Ferdinand, 2002:131. Berdasarkan pedoman tersebut, peneliti menetapkan nilai factor loading yang signifikan lebih dari ± 0.50.
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan atau
dipercaya. Kehandalan berkaitan dengan estimasi sejauh mana suatu alat ukur, apabila dilihat dari stabilitas atau konsistensi internal dari
jawabanpertanyaan jika pengamatan dilakukan secara berulang. Apabila suatu alat ukur digunakan secara berulang dan hasil
pengukuran yang diperoleh relative konsisten maka alat ukur tersebut dianggap handal atau reliabel. Untuk mengukur reliabilitas dari instrumen
penelitian ini dilakukan dengan itemto-total correlation dan Cronbach’s
Alpha dengan bantuan program komputer SPSS 16. Menurut Hair et al. 1998 suatu instrument dinyatakan reliabel jika hasil koefisien
Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai ≥ 0,70 dan butir-butir pertanyaan yang dinyatakan reliabel mempunyai nilai item-to-total correlation
≥ 0,50.
3.8 Metode Pemilihan Sampel