Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Restrukturisasi .1 Pengertian Restrukturisasi

Tabel 1. Data produksi Minyak Sawit kebun Berangir tahun 2007-2012 Bulan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Januari 417.699 418.716 1.099.545 708.863 337.910 1.247.054 Pebruari 386.839 498.015 684.343 963.589 961.309 1.579.113 Maret 621.494 795.397 975.328 887.843 828.922 1.810.074 April 560.540 647.910 792.187 793.532 914.088 1.787.087 Mei 518.556 856.035 857.416 868.794 1.133.524 Juni 547.275 791.840 730.879 891.841 970.656 Juli 713.379 902.961 786.604 855.701 893.881 Agustus 911.549 1.024.472 684.347 670.798 808.133 September 826.758 1.100.542 714.728 656.318 973.273 Oktober 802.714 1.121.269 728.773 742.568 727.347 Nopember 804.062 1.251.104 530.528 872.368 1.146.905 Desember 727.641 1.279.283 615.044 753.212 1.297.517 Total 7.838.506 10.687.544 9.199.722 9.665.427 10.993.465 6.423.328 data produksi per April 2012 unit kebun Berangir

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana restrukturisasi organisasi dan kinerja karyawan unit kebun Berangir PTPN IV? 2. Bagaimana hubungan restrukturisasi organisasi dengan kinerja karyawan kebun Berangir PTPN IV? 3. Bagaimana keefektifan kinerja karyawan setelah melakukan restrukturisasi organisasi? 4. Impilikasi manajerial yang terjadi pada kebun berangir sehubungan dengan adanya restrukturisasi organisasi? 5. Apa saja perubahan atau dampak yang terjadi setelah perusahaan melakukan restrukturisasi organisasi?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui penerapan restrukturisasi organisasi. 2. Mengidentifikasi indikator kinerja karyawan. 3. Mengetahui hubungan restrukturisasi organisasi dengan kinerja karyawan. 4. Mengetahui keefektifan penggabungan divisi yang dilakukan. 5. Menganalisis perubahan yang terjadi setelah restrukturisasi organisasi pada unit kebun Berangir PTPN IV.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan memberi informasi bagi pihak manajerial perusahaan mengenai kinerja perusahaan terkait restrukturisasi yang telah dilakukan. 2. Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti serta menambah referensi tentang restrukturisasi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini terkait tentang pengaruh restrukturisasi organisasi terhadap kinerja karyawan. Untuk mencapai titik permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, peneliti menyederhanakan ruang lingkup penelitian dalam beberapa hal, yaitu responden adalah seluruh karyawan tetap unit pengolahan dan teknik, kepala dinas unit pengolahan dan teknik, serta pihak pimpinan manajemen kebun Berangir PTPN IV, Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer melalui kuesioner dan wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari buku-buku,jurnal,internet, dan data tentang karyawan dari perusahaan. Lokasi penelitian di perusahaan PTPN IV tepatnya pada unit kebun Berangir, Sumatera Utara, mulai dari Januari – Maret 2012.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Restrukturisasi 2.1.1 Pengertian Restrukturisasi Perusahaan perlu mengevaluasi kinerjanya serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus menerus, sehingga kinerja perusahaan makin baik dan dapat terus unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan. Salah satu strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan adalah dengan cara restrukturisasi. Restrukturisasi dapat berarti memperbesar atau memperkecil struktur perusahaan. Menurut beberapa ahli, definisi restrukturisasi adalah sebagai berikut: Restrukturisasi, sering disebut sebagai downsizing atau delayering, melibatkan pengurangan perusahaan di bidang tenaga kerja, unit kerja atau divisi, ataupun pengurangan tingkat jabatan dalam struktur oganisasi perusahaan. Pengurangan skala perusahaan ini diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas David,F, 1997 Strategi restrukturisasi digunakan untuk mencari jalan keluar bagi perusahaan yang tidak berkembang, sakit atau adanya ancaman bagi organisasi, atau industri diambang pintu perubahan yang signifikan. Pemilik umumnya melakukan perubahan dalam tim unit manajemen, perubahan strategi, atau masuknya teknologi baru dalam perusahaan. Selanjutnya sering diikuti oleh akuisisi untuk membangun bagian yang kritis, menjual bagian yang tidak perlu, guna mengurangi biaya akuisisi secara efektif. Hasilnya adalah perusahaan yang kuat, atau merupakan transformasi industri. Strategi restrukturisasi memerlukan tim manajemen yang mempunyai wawasan untuk melihat ke depan, kapan perusahaan berada pada titik undervalued atau industri pada posisi yang matang untuk transformasi. Restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk memperbaiki dan memaksimalisasi kinerja perusahaan Bramantyo, 2004.

2.1.2 Tujuan Restrukturisasi

Menurut Bramantyo 2004 restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk memperbaiki dan memaksimalisasi kinerja perusahaan. Bagi perusahaan yang telah go public, maksimalisasi nilai perusahaan dicirikan oleh tingginya harga saham perusahaan, dan harga tersebut dapat bertengger pada tingkat atas. Bertahannya harga saham tersebut bukan permainan pelaku pasar atau hasil goreng menggoreng saham, tetapi benar-benar merupakan cermin ekspektasi investor akan masa depan perusahaan. Sejalan dengan perusahaan yang sudah go public, harga jual juga mencerminkan ekspektasi investor atas kinerja masa depan perusahaan. Sedangkan bagi yang belum go public, maksimalisasi nilai perusahaan dicerminkan pada harga jual perusahaan tersebut.

2.1.3 Jenis-Jenis Restrukturisasi

Menurut Bramantyo 2004 restrukturisasi dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis : restrukturisasi portofolioasset; restrukturisasi modalkeuangan; dan restrukturisasi manajemenorganisasi.

A. Restrukturisasi PortofolioAsset

Menurut Bramantyo 2004, restrukturisasi portofolio merupakan kegiatan penyusunan portofolio perusahaan supaya kinerja perusahaan menjadi semakin baik. Yang termasuk ke dalam portofolio perusahaan adalah setiap aset, lini bisnis, divisi, unit usaha atau SBU Strategic Business Unit, maupun anak perusahaan.

B. Restrukturisasi ModalKeuangan

Menurut Bramantyo 2004, restrukturisasi keuangan atau modal adalah penyusunan ulang komposisi modal perusahaan supaya kinerja keuangan menjadi lebih sehat. Kinerja keuangan dapat dievaluasi berdasarkan laporan keuangan, yang terdiri dari: neraca, RugiLaba, laporan arus kas, dan posisi modal perusahaan. Berdasarkan data dalam laporan keuangan perusahaan, akan dapat diketahui tingkat kesehatan perusahaan. Kesehatan perusahaan dapat diukur berdasar rasio kesehatan, yang antara lain: tingkat efisiensi efficiency ratio, tingkat efektifitas effectiveness ratio, profitabilitas profitability ratio, tingkat likuiditas liquidity ratio, tingkat perputaran aset asset turn over, leverage ratio dan market ratio. Selain itu, tingkat kesehatan dapat dilihat dari profil risiko tingkat pengembalian risk return profile.

C. Restrukturisasi ManajemenOrganisasi

Menurut Bramantyo 2004, restrukturisasi manajemen dan organisasi, merupakan penyusunan ulang komposisi manajemen, struktur organisasi, pembagian kerja, sistem operasional, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah managerial dan organisasi. Dalam hal restrukturisasi manajemenorganisasi, perbaikan kinerja dapat diperoleh melalui berbagai cara, antara lain dengan pelaksanaan yang lebih efisien dan efektif, pembagian wewenang yang lebih baik sehingga keputusan tidak berbelit-belit, dan kompetensi staf yang lebih mampu menjawab permasalahan di setiap unit kerja. Menurut Adler 2011 restrukturisasi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, yaitu yang pertama restrukturisasi aset meliputi akuisisi, merger, divestasi. Kedua, restrukturisasi kepemilikan meliputi spin-off, split-ups, equity carve-out. Ketiga, restrukturisasi hutang meliputi exchange offers, kebangkrutan, likuidasi. Keempat, restrukturisasi joint venture.

2.1.4 Penyebab Terjadinya Restrukturisasi

Menurut Bramantyo 2004 alasan suatu korporasi melakukan restrukturisasi, antara lain: a. Masalah HukumDesentralisasi Undang-undang no.221999 dan no.251999 telah mendorong korporasi untuk mengkaji ulang cara kerja dan mengevaluasi hubungan kantor pusat, yang kebanyakan di Jakarta, dengan anak- anak perusahaan yang menyebar di seluruh pelosok tanah air. Keinginan Pemerintah Daerah untuk ikut menikmati hasil dari perusahaan-perusahaan yang ada di daerah masing-masing menuntut korporasi untuk mengkaji ulang seberapa jauh wewenang perlu diberikan kepada pimpinan anak-anak perusahaan supaya bisa memutuskan sendiri bila ada masalah-masalah hukum di daerah.

b. Masalah HukumMonopoli

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kemampuan Komunikasi dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Tanah Hitam Ulu

18 128 149

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu

7 92 109

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu

5 48 109

Pengaruh Kemampuan Komunikasi Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)Unit Kebun Tanah Itam Ulu

1 33 149

Pengaruh Premi Panen Terhadap Kinerja Karyawan Panen Unit Kebun Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)Medan Kebun Rambutan

38 146 105

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) UNIT KEBUN BALIMBINGAN.

0 3 25

Pengaruh Premi Panen Terhadap Kinerja Karyawan Panen Unit Kebun Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)Medan Kebun Rambutan

0 1 15

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Tingkat Pendidikan, Pengan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi Empiris Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Sosa

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu

0 0 11

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero) Medan Unit Kebun Pabatu

0 0 11