Dengan melakukan restrukturisasi diharapkan organisasi dapat beroperasi secara efektif dan efisien yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan. Meningkat tidaknya kinerja perusahaan dapat dilihat melalui kinerja karyawannya. Dalam
penelitian ini, peneliti akan menganalisis hubungan restrukturisasi organisasi dengan kinerja karyawan yang akan diukur dengan
menggunakan SEM
dengan bantuan
Lisrel melalui
model pengukukuran LVS Latent Variabel Scores. Kerangka operasional
dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut.
3.2 Definisi Operasional 1. Perubahan Kondisi Korporasi
Perubahan kondisi korporasi sering menuntut manajemen untuk mengubah iklim supaya perusahaan semakin inovatif dan menciptakan
produk atau cara kerja yang baru. Iklim ini bisa diciptakan bila perusahaan memperbaiki manajemen dan aspek-aspek keorganisasian, misalnya
kondisi kerja, sistem insentif, dan manajemen kinerja.
2. Fleksibilitas Manajemen
Manajemen seringkali merestrukturisasi diri supaya cara kerja lebih lincah, pengambilan keputusan lebih cepat, perbaikan bisa dilakukan lebih
tepat guna. Restrukturisasi ini biasanya berkaitan dengan perubahan job description, kewenangan tiap tingkatan manajemen untuk memutuskan
pengeluaran, kewenangan dalam mengelola sumber daya temasuk SDM, dan bentuk organisasi. PT Kimia Farma melakukan restrukturisasi
organisasi, dengan memisah unit apotik supaya manajemen menjadi semakin lincah dan fokus beroperasi.
SEM LVS
Gambar 2. Kerangka pemikiran operasional
Visi dan misi PTPN IV
Kebijakan Perusahaan
Restrukturisasi
1.
Perubahan kondisi korporasi
2.
Fleksibilitas manajemen
3.
Kontrol Formal
4.
Kompleksitas tugas
5.
Sistem Komunikasi
Kinerja Karyawan
: a Kualitas pekerjaan
b Sikap c Inisiatif
d Tanggung Jawab e Penguasaan pekerjaan
f Hubungan kerja g Kuantitas pekerjaan
Kinerja perusahaan
3. Kompleksitas Tugas
Kompleksitas tugas merupakan tingkat kerumitan secara menyeluruh dari suatu masalah dalam melaksanakan tugas yang diprogram atau tidak
diprogram yang menunjukkan bahwa masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan atau tidak dapat diselesaikan.
Pengukuran berdasarkan penilaian karyawan terhadap : 1. Kejelasan pembagian tugas.
2. Jenis tugas yang dilakukan.
4. Kontrol Formal
Kontrol formal adalah kontrol yang biasa digunakan oleh organisasi besar yang diterapkan dengan cara tekanan sosial, diberlakukannya aturan
dan hukum formal serta bentuk-bentuk sanksi yang resmi, dan juga kontrol sosial melalui kekuatan.
Pengukuran berdasarkan penilaian karyawan terhadap : 1. Kesesuaian antara perilaku karyawan dan SOP serta tuntutan atasan.
2. Pengontrolan kerja yang mengacu pada peraturan yang berlaku. 3. Ketegasan peraturan yang berlaku.
4. Ketatnya pengontrolan kerja.
5. Sistem Komunikasi
Komunikasi adalah Penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Komunikasi yang biasa dilakukan organisasi besar adalah
komunikasi formal. Komunikasi formal adalah suatu sistem dimana para anggotanya bekerjasama secara tepat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dan berhubungan dengan masalah kedinasan. Pengukuran berdasarkan penilaian karyawan terhadap :
1. Kelancaran komunikasi antar karyawan dan antar unit kerja. 2. Keefektifan komunikasi dengan menggunakan memo atau laporan
6. Kualitas pekerjaan
Kualitas pekerjaan adalah mutu pekerjaan yang dilakukan karyawan dalam rangka pemenuhan standar kerja demi tercapainya tujuan
perusahaan. Pengukuran berdasarkan penilaian karyawan terhadap kesesuaian antara hasil kerja dan standar kerja
7. Kuantitas pekerjaan
Kuantitas pekerjaan adalah banyaknya jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
Pengukuran berdasarkan penilaian karyawan terhadap : 1. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas.
2. Tingkat kompleksitas tugas dilihat dari banyaknya beban pekerjaan atau beban tugas.
3. Kejelasan deskripsi dari banyaknya tugas yang dikerjakan.
8. Penguasaan pekerjaan
Penguasaan pekerjaan adalah pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan agar mampu bahkan memiliki keahlian untuk mengerjakan
pekerjaannya. Pengukuran berdasarkan penilaian karyawan terhadap :
1. Pemahaman dan pengetahuan mengenai tugas yang diberikan. 2. Kemampuan dalam mengerjakan tugas.
3. Keahlian dalam bidang kerja.
9. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan sesuatu yang harus seseorang lakukan. Pengukuran berdasarkan penilaian karyawan terhadap :
1. Pemenuhan tanggung jawab sebagai karyawan. 2. Kenikmatan dalam melakukan tanggung jawab yang lebih besar.
10. Sikap
Sikap adalah perasaan karyawan tentang obyek, aktivitas, peristiwa dan orang lain yang ada di dalam perusahaan tersebut. Pengukuran
berdasarkan penilaian karyawan terhadap kesiapan dalam menghadapi perubahan.
11. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan hasil pekerjaan dan menciptakan peluang baru. Pengukuran berdasarkan penilaian karyawan terhadap penemuan cara-cara baru yang
kreatif dan inovatif untuk memecahkan masalah.
12. Hubungan Kerja
Hubungan kerja adalah hubungan yang terjalin antara atasan dan sesama rekan kerja dalam lingkungan kerja. Pengukuran berdasarkan
penilaian karyawan terhadap intensitas diskusi mengenai pekerjaan dengan atasan.
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian