III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual
Visi dan misi sangat penting dan hal pertama yang harus di tentukan ketika membentuk sebuah perusahaan atau suatu bisnis. Hal
ini digunakan sebagai panduan atau pedoman suatu organisasi untuk menjelaskan tujuan yang ingin dicapai perusahaan selama di bentuk
serta bagaimana usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Untuk menetapkan misi perusahaan, pihak
manajemen melakukan musyawarah untuk menghasilkan misi yang terbaik agar visi yang sudah ditetapkan dapat tercapai dan berjalan
dengan lancar. Tentunya dalam pencapaian visi dan menjalankan misi perusahaan pasti ada hambatan baik dari lingkungan internal maupun
lingkungan eksternal perusahaan. Hambatan ini merupakan tantangan bagi perusahaan agar dapat berkembang dan menambah kredibilitas
perusahaan bila berhasil mengatasinya. Hambatan internal dan eksternal ini yang merangsang pihak
manajemen puncak untuk segera mengambil keputusankebijakan melakukan restrukturisasi organisasi dengan melakukan perampingan
melalui penggabungan dua divisi menjadi dinas pengolahan dan teknik yang sebelumnya tiap divisi terpisah dan berdiri sendiri. Pihak
manajemen puncak menyadari demi mencapai visi perusahaan maka perlu ada pembenahan organisasirestrukturisasi organisasi. Keputusan
restrukturisasi ini dikatakan tepat ketika tujuan yang diinginkan tercapai yaitu meningkatkan kinerja karyawan, keefektivitasan dan keefisienan
organisasi. Bila tujuan tidak tercapai maka keputusan ini tidak sesuai dengan kondisi perusahaan.
Restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk memperbaiki dan memaksimalisasi kinerja perusahaan Djohanputro, Bramantyo, 2004.
Dalam hal ini restrukturisasi organisasi dapat dilakukan dengan dua
bentuk yaitu perbesaran termasuk akuisisi dan merger penggabungan. Sebaliknya dalam perampingan down sizing termasuk penjualan unit
sell off, pemisahan unit spin off, dan pemecahan usaha split off Husnan, 1998. Hal ini dilakukan untuk mengukur keefektifan,
kepuasan karyawan, dan kinerja karyawa setelah kebijakan restrukturisasi dilakukan, sehingga dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dan peningkatan nilai perusahaan bila kebijakan ini tepat. Kerangka pemikiran konseptional dapat dilihat pada Gambar 1.
3.1.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Cepatnya perkembangan perusahaan atau usaha dalam bidang perkebunan di Indonesia, meningkatkan ketatnya persaingan yang
mengharuskan pengelola perusahaaan BUMN, PTPN IV berusaha agar unggul dalam produk unggulannya yaitu kelapa sawit. Pada tahun 2008,
pihak manajemen puncak memantau perkembangan perusahaan dan akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk melakukan restrukturisasi
organisasi dengan melakukan perampingan struktur pada beberapa divisi di tiap unit kebun PTPN IV.
Sebelumnya, perusahaan ini memiliki beberapa bidang dalam tiap unit kebun, yaitu pengolahan, teknik, tata usaha, SDM, produksi
operasi, dan pemasaran. Kemudian pada tahun 2008 pihak manajemen puncak melakukan perubahan struktur tidak secara serentak dengan
melakukan penggabungan merger pada beberapa bidang secara bertahap pada setiap kebun. Bidang yang di merger adalah bidang
pengolahan dan teknik. Perlahan-lahan dan bertahap tiap kebun mulai mengaplikasikan
perubahan struktur
tersebut. Tahun
2009 Restrukturisasi tersebut serentak dilakukan di semua kebun PTPN IV.
Divisi yang sebelumnya terpisah yaitu dinas pengolahan dan teknik kemudian digabungkan.
Gambar 1. Kerangka pemikiran konseptual
Peningkatan kepuasan kerja Visi dan misi PTPN IV
Kebijakan perusahaan
Restrukturisasi perusahaan
Kekurangan tenaga kerja
Rekruitmen kurang terprogram
Efisiensi kompensasi
Perbesaran struktur organisasi
Perampingan struktur organisasi
Keefektifan
Kinerja karyawan
Kinerja perusahaan
Peningkatan nilai perusahaan Restrukturisasi organisasi
Dengan melakukan restrukturisasi diharapkan organisasi dapat beroperasi secara efektif dan efisien yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan. Meningkat tidaknya kinerja perusahaan dapat dilihat melalui kinerja karyawannya. Dalam
penelitian ini, peneliti akan menganalisis hubungan restrukturisasi organisasi dengan kinerja karyawan yang akan diukur dengan
menggunakan SEM
dengan bantuan
Lisrel melalui
model pengukukuran LVS Latent Variabel Scores. Kerangka operasional
dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut.
3.2 Definisi Operasional 1. Perubahan Kondisi Korporasi