Kepadatan Indeks keanekaragaman Indeks keseragaman Indeks dominansi

18 biarkan beberapa menit sampai terbentuk endapan. Langkah selanjutnya adalah H 2 SO 4 pekat dimasukkan sebanyak 20 tetes kemudian dikocok secara bolak-balik. Sampel tersebut diambil sebanyak 25 ml dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 125 ml untuk dititrasi dengan Na-tiosulfat sampai warna kuning muda. Amilum dimasukkan sebanyak tiga tetes kemudian titrasi dengan Na-tiosulfat hingga warna sampel berubah dari biru menjadi bening. Dicatat banyaknya ml titran Na-tiosulfat yang digunakan dan dimasukkan ke dalam rumus perhitungan oksigen terlarut. Analisis oksigen terlarut menggunakan metode titrasi Winkler Hariyadi et al. 1992

3.5. Analisis Data

3.5.1. Kepadatan

Kepadatan makrozoobentos didefinisikan sebagai jumlah individu makrozoobentos per satuan luas m 2 Brower et al. 1990. Formulasi kepadatan makrozoobentos adalah sebagai berikut : Keterangan : K : Kepadatan Ind.m 2 N i : Jumlah total individu spesies ke-i Individu A : Luas bukaan alat m 2 Untuk mengetahui perbandingan kepadatan secara spasial dan temporal dilakukan uji dengan menggunakan analisis ragam satu arah ANOVA dengan bantuan Microsoft Excel 2007, berikut merupakan rumus analisis ragam satu arah Walpole 1982: Keterangan : Pengamatan pada perlakuan ke- , ulangan ke- Rataan umum Perlakuan ke- Galat perlakuan ke- , ulangan ke- 19

3.5.2. Indeks keanekaragaman

Indeks keanekaragaman jenis dapat dihitung menggunakan formulasi Shannon-Wiener Odum 1994 sebagai berikut : Keterangan : H’ = Indeks Keanekaragaman P i = Proporsi spesies ke-i dari total jumlah spesies keseluruhan n i = Jumlah spesies ke-i N = Jumlah total spesies dalam satu stasiun S = Jumlah taksa spesies

3.5.3. Indeks keseragaman

Indeks keseragaman dapat ditentukan dengan indeks keseragaman Shannon- Wiener Krebs 1989 dengan formulasi sebagai berikut : Keterangan : E = Indeks Keseragaman H’ = Indeks Keanekaragaman S = Jumlah taksa spesies H max = Log S

3.5.4. Indeks dominansi

Indeks dominansi dapat ditentukan dengan menggunakan formulasi indeks dominansi Simpson Krebs 1989 sebagai berikut : Keterangan : C = Indeks Dominansi P i = Jumlah individu dalam satu spesiesjumlah spesies total yang didapatkan pada satu stasiun 20 Untuk mengetahui perbedaan secara spasial dan temporal dari indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi dilakukan uji non- parametrik menggunakan Uji Kruskal Wallis dengan bantuan xl stat dalam Microsoft Office 2007, berikut merupakan rumus uji Kruskal Wallis Walpole 1982: Keterangan : Uji Kruskal-Wallis Ukuran contoh ke- Peringkat ke-

3.5.5. Analisis gerombol cluster analysis