34 Capitella sp., Prionospio sp.. Grup B terbentuk dari stasiun yang terletakdi muara
sungai yaitu Stasiun II dan Stasiun V. Grup ini mendapatkan pengaruh dari aliran sungai dan ekosisem mangrove. Kelompok yang memiliki kesamaan pada grup ini
adalah Polychaeta Capitella sp., Cossura sp., Ophelina sp., Prionospio sp. dan Rhodine sp., Malacostraca Leptochelia sp. dan larva Insecta diantaranya
Chironomus sp.; sedangkan Grup C terbentuk dari Stasiun III, Stasiun IV dan Stasiun VIII. Ketiga stasiun tersebut memiliki karakteristik substrat pasir yang tinggi
serta mendapatkan pengaruh dari laut sehingga memiliki kisaran salinitas yang cukup tinggi dibandingkan dengan stasiun penelitian lainnya. Jenis makrozoobentos
yang hidup pada kelompok ini yaitu dari dari kelompok Polychaeta Capitella sp., Magelona sp., Prionospio sp., Rhodine sp. dan Sigambra sp., Malacostraca Melita
sp. dan larva Insecta Chironomus sp.. Distribusi jenis makrozoobentos yang paling luas yaitu Capitella sp. dan Prionospio sp. yang ditemukan pada semua grup.
4.1.4. Karakteristik fisika-kimia dan substrat dasar perairan
Karakteristik fisika kimia perairan pada suatu habitat dapat memengaruhi kehidupan biota baik secara langsung maupun tidak langsung. Kisaran nilai parameter
fisika-kimia perairan selama penelitian disajikan pada Lampiran 8.
4.1.4.1. Kedalaman
Kedalaman perairan di seluruh stasiun selama penelitian berkisar antara 0,5-5,5 m. Nilai kedalaman tersebut masih termasuk kedalam perairan dangkal. Selama
penelitian kisaran kedalaman di Stasiun I 2,0-2,5 m, Stasiun II 0,5-1,3 m, Stasiun III 3,0-4,0 m, Stasiun IV 4,5-5,0 m, Stasiun V 1,5-2,0 m, Stasiun VI 1,25-1,65 m,
Stasiun VII 0,5-1,2 m dan Stasiun VIII 0,55-1,50m. Kedalaman terendah selama penelitian yaitu pada Stasiun VII dengan kisaran nilai kedalaman antara 0,5-1,2 m;
sedangkan kedalaman tertinggi selama penelitian yaitu pada Stasiun IV dengan kisaran antara 4-5,5 m. Kedalaman suatu perairan dapat mengalami perubahan karena
mendapatkan pengaruh dari gelombang dan arus laut yang mengganggu substrat dasar perairan.
35
4.1.4.2. Suhu
Suhu perairan di semua stasiun selama penelitian berkisar antara 27-35
o
C. Selama penelitian kisaran suhu di Stasiun I dan Stasiun II berkisar antara 28-31
o
C, Stasiun III dan Stasiun IV antara 38-31,5
o
C, Stasiun V dan Stasiun VI antara 29-32,5
o
C, Stasiun VII berkisar 29-35
o
C dan Stasiun VIII antara 29-32
o
C. Kisaran suhu tertinggi pada Stasiun VI dan VII; sedangkan kisaran suhu terendah pada Stasiun I dan
Stasiun II. Tinggi-rendahnya suhu suatu perairan dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan contoh dan tingginya intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam
perairan.
4.1.4.3. Kecerahan
Kecerahan perairan di semua stasiun selama penelitian berkisar antara 0,20-1,21 m. Kisaran nilai kecerahan pada Stasiun I antara 0,22-0,80 m, Stasiun II antara 0,35-
0,70 m, Stasiun III antara 0,50-1,04 m, Stasiun IV antara 0,60-1,21 m, Stasiun V antara 0,30-0,70 m, Stasiun VI antara 0,20-0,50 m, Stasiun VII antara 0,20-0,35 m dan
Stasiun VIII antara 0,30-0,70 m. Kisaran nilai kecerahan tertinggi pada Stasiun IV; sedangkan kisaran nilai kecerahan terendah pada Stasiun VII.
4.1.4.4. Salinitas