6 1992 in Junardi Wardoyo 2008 bahwa Capitella capitata dapat digunakan
sebagai spesies indikator pencemaran perairan. Berdasarkan pola makannya fauna bentos dibedakan menjadi tiga tipe yakni
tipe suspension feeder yaitu memperoleh makannya dengan cara menyaring partikel- partikel yang melayang di perairan; tipe deposit feeder yaitu memperoleh makanan
pada sedimen dasar dan mengasimilasikan bahan organik yang dapat dicerna dari sedimen; dan tipe detritus feeder yaitu memperoleh makannya dari detritus
Nybakken 1992. Makrozoobentos tipe penggali pemakan deposit cenderung melimpah pada sedimen lumpur dan sedimen lunak yang merupakan daerah yang
mengandung bahan organik yang tinggi seperti Echinocardium, Nepthys dan Macoma. Makrozoobentos tipe pemakan suspensi seperti Clinocardium dan Tresus
melimpah pada substrat berpasir dengan bahan organik yang lebih sedikit, sedangkan makrozoobentos tipe pembentuk tabung seperti Phoronopsis dan Owenia
dapat dijumpai pada substrat pasir atau lumpur Nybakken 1992.
2.2. Struktur Komunitas
Struktur komunitas didefinisikan sebagai kumpulan populasi yang hidup pada lingkungan tertentu, saling berinteraksi dan bersama-sama membentuk tingkat trofik
dengan pola metaboliknya Odum 1994. Sebagai satu kesatuan, komunitas memiliki seperangkat karakteristik yang hanya mencerminkan keadaan dalam
komunitas saja, bukan pada masing-masing organisme pendukungnya Odum 1994. Setiap spesies dalam suatu komunitas mempunyai daya toleransi tertentu terhadap
tiap-tiap faktor dan semua faktor lingkungan Nybakken 1992. Lima karakteristik yang dimiliki oleh suatu komunitas yaitu keanekaragaman,
dominansi, bentuk dan struktur pertumbuhan, kelimpahan relatif serta struktur trofik Krebs 1972. Semakin tinggi nilai indeks keanekaragaman maka semakin banyak
jenis makrozoobentos yang ditemukan pada suatu komunitas Krebs 1989. Kepadatan biota bentik pada suatu habitat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal. Faktor eksternal yang memengaruhi ukuran kepadatan biota bentik yaitu kegiatan antropogenik dan gangguan alami seperti gelombang dan arus laut yang
dapat mengganggu substrat dasar serta erosi garis pantai; sedangkan faktor internal yang dapat mengganggu kepadatan biota bentik yaitu rekrutmen yang tidak terduga,
7 kompetisi antar biota bentik serta predator Eleftheriou Mclntyre 2005. Tinggi
rendahnya keanekaragaman jenis dari suatu perairan dipengaruhi banyak faktor antara lain variasi habitat niche, stabilitas lingkungan, kompetisi, panjangnya
rantai makanan dan ukuran tubuh. Dijelaskan lebih lanjut oleh Pianka 1966 in Kastoro et al. 1999 bahwa Polychaeta melimpah di daerah pasang surut dengan
dasar lumpur dan menurun kelimpahannya pada substrat dasar pasir, begitu pula krustasea dan moluska. Hal tersebut berbeda dengan kelompok Ekinodermata yang
hanya ditemukan sedikit pada substrat dasar lumpur.
2.3. Tekstur Substrat
Substrat dasar merupakan salah satu faktor ekologis utama yang memengaruhi struktur komunitas makrozoobentos. Daerah estuari didominasi oleh substrat
berlumpur yang berasal dari sedimen baik masukan air tawar maupun air laut serta dari pembusukan serasah yang jatuh ke dasar perairan. Penyebaran makrozoobentos
dapat berkorelasi dengan tipe substrat Nybakken 1992. Substrat dasar atau tekstur tanah merupakan komponen yang sangat penting
bagi kehidupan organisme. Substrat di dasar perairan akan menentukan kelimpahan dan komposisi jenis dari hewan bentos Odum 1994. Pada umumnya substrat dasar
perairan merupakan kombinasi dari pasir, lumpur dan tanah liat. Persentase tekstur substrat berdasarkan segitiga Miller dapat dilihat pada Gambar 2.
8
Gambar 2. Persentase tanah berdasarkan segitiga Miller USDA 2009 in Taqwa
2010
2.4. Komposisi C-Organik