Makrozoobentos Tekstur substrat Metode Kerja

14

3.3. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kertas pH indikator, termometer, Secchi disk, Ekman grab, Kemmerer water sampler, pipet tetes, syringe, Erlenmeyer 125 ml, botol BOD 125 ml, botol film, cawan petri, tali karet, kantong plastik klip 5 kg 20 x 15 cm, kertas label, bolpoin, spidol, botol semprot aquades, pinset, alat tulis, kamera digial, dinolite dan laptop. Bahan yang digunakan adalah MnSO 4, Na-OHKI, H 2 SO 4, Na 2 S 2 O 3 , rose bengale, formalin 4 dan aquades.

3.4. Metode Kerja

3.4.1. Makrozoobentos

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pengambilan sampel makrozoobentos adalah Ekman grab, saringan dengan mesh size 0,5 mm, plastik klip berukuran 20 x 15 cm, formalin 4 dan rose bengale. Pengambilan contoh biota makrozoobentos diambil dengan menggunakan alat Ekman grab stainless steel dengan ukuran bukaan mulut katup 15 x 15 cm. Pengambilan substrat sebanyak tiga ulangan, ulangan pertama dan kedua untuk sampel makrozoobentos serta ulangan ketiga untuk sampel tekstur substrat dan sampel C-organik. Ekman grab diturunkan ke dasar perairan dengan mulut katup yang dibiarkan terbuka. Setelah menyentuh dasar kemudian pemberat dilepaskan sehingga mulut katup Ekman grab tertutup rapat dan substrat dasar telah terperangkap di dalam rongga Ekman grab dan tidak akan terlepas lagi. Setelah substrat dasar terambil kemudian Ekman grab ditarik dengan menggunkan tali tambang ke atas perahu. Selanjutnya katup mulut Ekman grab dibuka untuk diambil substratnya, dimasukkan ke dalam plastik klip berukuran 20 x 15 cm. Sampel substrat dasar yang telah diambil diayak secara kasar dengan saringan 0,5 mm kemudian biota makrozoobentos dimasukkan ke dalam plastik klip ditambahkan larutan formalin 4 kemudian diberi label yang telah dilengkapi dengan nama stasiun dan waktu pengambilan sampel makrozoobentos. Tahapan selanjutnya adalah sampel makrozoobentos disortir di laboratorium dengan menempatkan sampel di atas baki dengan ukuran 20 x 15 cm kemudian diberi larutan rose bengale dengan tujuan memudahkan proses penyortiran biota dari serasah. Sampel makrozoobentos yang ditemukan dimasukkan ke dalam botol film 15 berlabel stasiun dan waktu pengambilan sampel kemudian diawetkan dengan larutan formalin 4. Sampel biota makrozoobentos diidentifikasi dengan bantuan buku identifikasi Gosner 1971 dan Kozloff Price 1987.

3.4.2. Tekstur substrat

Sampel tanah diambil menggunakan Ekman grab lalu dimasukkan ke dalam plastik untuk selanjutnya dilakukan analisis persentase tekstur substrat ke dalam 3 fraksi pasir, liat, debu di Laboratorium Rutin Tanah, Departemen Manajemen Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Analisis tekstur substrat menggunakan metode pipet. Prosedur kerja analisis persentase fraksi tanah dilakukan dengan langkah pertama tanah kering udara ditimbang sebanyak 20 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 50 ml aquades. Ditambahkan 10 ml hidrogen peroksida kemudian didiamkan hingga bereaksi. Selanjutnya ditambahkan 10 ml hidrogen peroksida setelah tidak ada reaksi. Labu diletakkan diatas hot plate, secara perlahan suhunya dinaikkan dan hidrogen peroksida ditambahkan setiap 10 menit hingga mendidih dan tidak ada reaksi yang kuat lagi peroksida aktif dibawah suhu 100 o C. Ditambahkan 50 ml HCl 2M dan dibersihkan dengan aquades kemudian ditambahkan 20 ml calgon 5, dibiarkan selama satu malam. Tahapan selanjutnya dituangkan ke dalam tabung dispersi kemudian ditambahkan aquades, diaduk dengan mesin pengaduk selama 5 menit kemudian dituangkan ke dalam silinder sedimentasi 1000 ml yang diatasnya dipasang saringan dengan diameter 0,05 mm dan dibersihkan dengan bantuan botol semprot. Larutan suspensi dalam tabung sedimentasi ditambahkan dengan aquades 1000 ml. Pasir yang telah disaring dipindahkan ke dalam kaleng timbang dengan bantuan botol semprot kemudian keringkan di atas hot plate. Sampel tersebut dimasukkan ke dalam desikator kemudian ditimbang bobot pasir tersebut. dicatat hasilnya sebagai c gram. Langkah selanjutnya ditambahkan aquades ke dalam larutan tanah yang ditampung dalam gelas ukur 1000 ml kemudian gelas ukur diletakkan dibawah alat pemipet. Larutan diaduk dengan pengaduk kayu kemudian larutan sampel dipipet sebanyak 20 ml pada kedalaman 10 cm dari permukaan air, 16 sampel dimasukkan ke dalam kaleng timbang. Sampel larutan tanah dikeringkan di atas hot plate, sampel yang sudang kering kemudian ditimbang Prijono 2011.

3.4.3. Komposisi C-Organik