Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Gili Ayer. Pulau ini juga merupakan pulau yang memiliki aktivitas perikanan yang tinggi. Menurut pernyataan masyarakat setempat, dulunya semua penduduk di Gili Ayer merupanan nelayan, tetapi setelah mulai masuknya wisata ke Gili Ayer, banyak masyarakat yang pindah profesi dalam sektor wisata. Potensi Perikanan Kegiatan perikanan yang dilakukan di TWP Gili Matra merupakan kegiatan perikanan tangkap dan budidaya. Kegiatan budidaya dilakukan dengan menggunakan keramba jaring apung KJA sebanyak 1 unit yang terdapat di Gili Ayer dengan produksi sebesar 2 ton pada tahun 2012 dan 2013 Desa Gili Indah 2012;2013. Kegiatan perikanan tangkap yang dilakukan oleh masyarakat masih tergolong kegiatan perikanan skala kecil. Kegiatan penangkapan masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan perahu kecil atau sampan. Jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan cukup beragam. Terdapat 16 jenis ikan hasil tangkapan di Gili Ayer Tabel 8. Tabel 8. Jenis ikan hasil tangkapan yang didaratkan di Gili Ayer Nama Lokal Nama Ilmiah Nama Umum Membireng Acanthurus mata Elongate surgeonfish Membiluk Naso lopezi Elongate unicornfish Geranggang Pterocaesio tile, Caesio teres Dark-banded fusilier, Double-lined fusilier Sulir Caesio striata, Pterocaesio digramma Striated fusilier, Yellow and blueback fusilier Serpik Siganus argentus Streamlined spinefoot Buah-Buah Pterocaesio tile Dark-banded fusilier Terinjang Stolephorus Sp. - Mogong Coris gaimard African coris Lajang Monotaxis grandoculis Humpnose big-eye bream Tombang Wattsia mossambica Mozambique large-eye bream Pogot Melichthys niger Black triggerfish Gobang-gobang Chromis caudalis Blue-axil chromis Paso Tylosurus gavialoides Pennant coralfish Kalipimping Heniochus diphreutes Pennant coralfish Leto-leto abudefduf vaigiensis Indo-Pacific sergeant Sumber: Data primer diolah 2014 Jenis ikan hasil tangkapan yang diperoleh tergolong dalam famili Achanturidae, Pomacentridae, Chaetodontidae, Haemulidae, Lethrinidae, Labridae, Balistidae, Caesionidae, Siganidae, Belonidae, Engraulidae dan Carangidae. Jumlah jenis spesies terbanyak terdapat pada famili Achanturidae dan Caesionidae. Pada kawasan TWP Gili Matra masih belum terdapat TPI tempat pelelangan ikan, sehingga ikan yang didaratkan oleh nelayan langsung dibeli oleh pedagang pengumpul. Ikan yang telah dibeli oleh pengumpul lalu dijual keliling desa kepada masyarakat setempat. Ikan Hasil tangkapan dijual pada di sekitar Desa Gili Indah, Tanjung dan Ampenan. Kegiatan perikanan di Gili Matra juga belum memiliki koperasi nelayan yang berfungsi sebagai perantara dalam memasarkan hasil tangkapan ikan. Hal ini menyebabkan nelayan mengalami kesulitan dalam menjual hasil tangkapannya kepada konsumen. Pada musim puncak, banyak ikan hasil tangkapan nelayan yang tidak terjual dan bahkan terjual dengan harga yang sangat murah. Misalkan saja pada musim paceklik harga ikan tongkol dapat mencapai Rp. 5 000ekor, pada musim sedang berkisar antara Rp. 2 000 - 3 000ekor, sedangkan pada musim puncak harga ikan tongkol hanya Rp. 500ekor. Potensi Wisata Kegiatan wisata merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan di kawasan Gili Matra. Kegiatan wisata yang dilakukan berupa kegiatan wisata bahari seperti wisata pantai, diving, snorkeling, surfing, berenang, dan memancing. Perkembangan kegiatan wisata di kawasan Gili Matra memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat. Masyarakat setempat memperoleh keuntungan dengan menjual barang dan jasa di bidang wisata. Pekerjaan masyarakat di bidang wisata berupa pemilik penginapan dan bungalow, penyedia kapal, pemandu wisata, karyawan hotel dan resort, pengusaha diving, penyewaan ADS, pekerja restauran, boat man, kapten fastboat, pemilik kafe, dan art shop. Daya tarik ekosistem dan biota di kawasan TWP Gili Matra ini membuat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gili Matra meningkat dari tahun 2009 hingga 2013 Gambar 9. Gambar 9. Kunjungan wisatawan ke TWP Gili Matra Tahun 2009-2013 Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi, dan Informatika 2013; Unpublished data Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa trend kunjungan wisatawan semakin meningkat dari tahun 2009 hingga tahun 2013. Kunjungan wisatawan tertinggi yaitu pada tahun 2013 dan terendah pada Tahun 2009. Jumlah kunjungan wisata tertinggi dimulai dari Gili Trawangan, Gili Air dan yang paling rendah di Gili Meno. Wisatawan yang berkunjung ke Gili Matra terbagi menjadi wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara Gambar 10. 100000 200000 300000 400000 500000 2009 2010 2011 2012 2013 Wi satawan Or an g Tahun Trawangan Meno Air TOTAL Gambar 10. Kunjungan wisatawan mancanegara, dan wisatawan nusantara ke TWP Gili Matra Tahun 2009-2013 Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi, dan Informatika 2013; Unpublished data Berdasarkan Gambar 10, dapat dilihat bahwa trend rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara lebih tinggi daripada kunjungan wisatawan nusantara. Rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 89 035 orang dan wisatawan nusantara sebesar 21 129. Kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi yaitu pada tahun 2013 dan terendah pada Tahun 2011. Kunjungan wisatawan nusantara tertinggi yaitu pada Tahun 2011 dan terendah pada Tahun 2009.

4.2 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Karakteristik Responden

Responden yang diwawancarai terbagi menjadi responden rumah tangga perikanan dan responden kelembagaan. Responden kelembagaan yang diwawancarai yaitu pihak BKKPN Kupang satker Gili Matra, DPPKKP, WCS, Kades dan Sekdes Gili Indah, Kadus Trawangan, Kadus Meno, Kadus Air, Gili Cares, dan Kelompok Nelayan. Responden rumah tangga perikanan pada penelitian ini terdiri dari 51 responden nelayan. Responden tersebut tersebar di tiga dusun yaitu Gili Meno, Trawangan, dan Ayer. Sebesar 94 dari responden nelayan merupakan penduduk asli, sisanya sebesar 6 merupakan penduduk dari daratan lombok yang telah tinggal dan menetap di Gili Matra. Sebanyak 80.39 responden merupakan nelayan utama, dan 19.61 merupakan nelayan sampingan. Sebaran umur responden dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Sebaran umur responden nelayan di TWP Gili Matra 100000 200000 300000 400000 2009 2010 2011 2012 2013 Wi satawan Or an g Tahun Wisatawan Mancanegara Wisatawan Nusantara 15 12 16 6 2 5 10 15 20 20-29 30-39 40-49 50-59 59 Umur Responden memiliki kisaran umur dari 20 hingga 64 tahun. Rata-rata umur responden adalah 37 tahun, dimana usia termuda pada umur 20 dan usia tertua pada umur 64 tahun. Latar belakang pendidikan responden nelayan yaitu sebesar 51 tidak bersekolah, 41 SD, 4 SMP dan 4 SMA Gambar 12. Gambar 12. Komposisi tingkat pendidikan responden nelayan di TWP Gili Matra Perikanan Tangkap Rata-rata responden telah menjadi nelayan selama 16 tahun, dengan jangka waktu terlama menjadi nelayan selama 50 tahun dan tersingkat selama 2 tahun. Responden nelayan di Gili Matra menggunakan 1-3 jenis alat tangkap. Secara umum terdapa tiga jenis alat tangkap yaitu jaring, pancing dan panah. Sebanyak 84.31 nelayan hanya menggunakan satu jenis alat tangkap saja, 11.77 yang menggunakan dua jenis alat tangkap dan 3.92 yang menggunakan tiga jenis alat tangkap. Jenis alat tangkap dan hasil tangkapan oleh responden nelayan disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Jenis alat tangkap dan dugaan hasil tangkapan responden nelayan di TWP Gili Matra No Alat Tangkap Trip Minggu Jumlah Orang Hasil Tangkapantrip Puncak Sedang Paceklik 1 Muroami 6 10-15 1 500-3 000 ekor 300-1 500 ekor 150-300 ekor 2 Jaring Seret 6 8 5-60 000 ekor 1-10 000 ekor 2-1.000 ekor 3 Jaring Dengkol 6-7 6-8 900-1 500 ekor 600-1 200 ekor 150-300 ekor 4 Jaring Terinjang 6 1-2 375-500 kg 250-375 kg 5-25 kg 5 Jaring Benang 6 1 - - - 6 Pancing Tangan 6-7 1 27 kg 10-15 kg 3-5 kg 7 Pancing Tongkol 6-7 1 300-500 ekor 150-200 ekor 50-100 ekor 8 Pancing Tuna 6 1 20-30 ekor 5-10 ekor 1-2 ekor 9 Pancing geret 6 1 18-25 kg 10-15 kg 5-8 kg 11 Pancing Bottom 6 1 - - - 12 Pancing Trolling 6 1 25-40 kg 10-15 kg 5-10 kg 13 Pancing Layang 7 1 10 ekor 2-4 ekor 1-2 ekor 14 Pancing Rawai 6-7 1 250 ekor 50-100 ekor 10-50 ekor 15 Rapala Bawah 7 1 10 ekor 2-4 ekor 1-2 ekor 16 Panah 6 1-2 8-25 kg 4-6 kg 3 kg Sumber: Data primer diolah 2014 Tidak Sekolah 41 SD 51 SMP 4 SMA 4