Kabupaten Lombok Utara dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dibagi kedalam empat aspek yaitu partisipatory fishing ground
mapping, tekanan wisata, kebutuhan ruang ekologis, dan indikator EAFM. Aspek, variabel, sumber, dan analisis yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 1. Tabel 1. Aspek, variabel, sumber, dan analisis yang diperlukan dalam penelitian
Aspek Variabel
Sumber Analisis
Partisipatory Daerah Penangkapan Ikan
Wawancara Analisis Partisi-
Fishing Ground
patory Fishing
Mapping
Ground Mapping
Tekanan Wisata Tutupan Terumbu Karang
Pengukuran CPCe, Indeks
Tutupan Alga langsung
Keseragaman, Ikan Karang
Foto Kuadrat, Keanekaragaman,
Kualitas perairan BOD Visual sensus
Dominasi, Jumlah Nelayan
Data sekunder Mortalitas,
BKKPN Kupang, Kelimpahan,
Dan DPPKKP korelasi
Kebutuhan
Jumlah Tangkapan Data Sekunder
Analisis Ruang
Ruang Ekologis
Komposisi Spesies Desa Gili Indah
Ekologis
Indikator EAFM Domain Sumberdaya ikan
Pengukuran Skor Likert ber-
Domain Habitat Ekosistem langsung,
basis ordinat 1,2,3 Domain Teknologi
Survey, Analisis flag
Penangkapan Ikan Wawancara,
modelling Domain Ekonomi
Data sekunder Domain Sosial
Domain Kelembagaan
2.3 Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap empat aspek. Masing-masing aspek memiliki tahapan penelitian yang berbeda. Tahapan penelitian terhadap masing-
masing aspek adalah sebagai berikut:
Partisipatory fishing ground mapping
Aspek partisipatory fishing ground mapping dilakukan untuk dapat memetakan daerah penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan. Pemetaan
daerah penangkapan ini menggunakan peta dasar Kawasan TWP Gili Matra. Hasil pemetaan daerah penangkapan ikan oleh nelayan ini selanjutnya dibandingkan
dengan peta zonasi yang dibuat oleh BKKPN Kupang agar dapat menentukan kesesuaian daerah penangkapan ikan.
Gambar 4. Tahapan penelitian pada aspek Partisipatory fishing ground mapping
Tekanan Wisata
Pendugaan terhadap aspek tekanan wisata bertujuan agar dapat menganalisa keterkaitan antara kegiatan wisata dan perikanan. Kegiatan wisata
dapat menimbulkan dampak secara tidak langsung terhadap kegiatan wisata, baik secara ekologi maupun sosial. Dampak yang ditimbulkan secara ekologi yaitu
terhadap kondisi terumbu karang, kelimpahan ikan, dan kualitas perairan. Dampak secara sosial yang ditimbulkan adalah banyak nelayan yang beralih profesi
sebagai penyedia wisata. Pada penelitian ini dilakukan uji korelasi untuk melihat seberapa erat hubungan antara parameter tersebut.
Gambar 5. Tahapan penelitian pada aspek tekanan wisata
Kebutuhan Ruang Ekologis
Kajian aspek daya dukung perikanan melalui pendekatan ruang ekologis dilakukan untuk mengetahui luasan pemanfaatan perikanan dan keberlanjutan
kegiatan perikanan. Penilaian kebutuhan ruang ekologis dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan ini dimulai dengan mengumpulkan data produksi ikan
hasil tangkapan, selanjutnya dilakukan perhitungan kebutuhan produktivitas primer dan kemudian menghitung kebutuhan ruang ekologisEF. Keberlanjutan
Y1 X1
X3 Y2
Y3 X2
Wawancara Nelayan
Peta Daerah Penangkapan
Peta Zonasi oleh BKKPN Kupang
Kesesuaian Daerah Penangkapan
Peta Dasar TWP Gili Matra
T. Karang Ikan
Terumbu Kualitas
Perairan Nelayan
Wisatawan Uji Korelasi
Uji Korelasi Uji Korelasi
Keeratan Hubungan