4.6 Kebutuhan Ruang Ekologis Ecological Footprint
Pendekatan ruang ekologis ecological footprint merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk menduga daya dukung perikanan. Pemanfaat
terhadap sumberdaya harus memperhatikan daya dukung lingkungan untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya tersebut. Daya dukung lingkungan harus
mempertimbangkan berbagai macam faktor seperti faktor sosial-budaya, ekonomi, psikologis, dan persepsi yang tergantung pada perhatian khusus Simon et al.
2003.
Wackernagel dan Ress 1996 mendefinisikan Ecological Footprint EF sebagai area dari ruang produktif ekologi dalam beberapa kelas termasuk area
laut yang akan diperlukan pada basis keberlanjutan, yaitu untuk menyediakan semua konsumsi energi dan material sumberdaya dan untuk menyerap semua
limbah yang dibuang oleh populasi dengan teknologi yang digunakan. EF menyediakan modal alami yang dapat menentukan pada setiap skala, dari global
sampai ke rumah tangga, berapa banyak layanan alam yang dialokasikan untuk mendukung entitas ini Wackernagel 2001. Kajian EF perikanan dapat dilakukan
dengan menggunakan data produksi hasil tangkapan pada setiap jenis ikan Tabel 14.
Tabel 14. Produksi ikan hasil tangkapan nelayan di Desa Gili Indah 2012-2013
No Nama Ikan
Produksi kgtahun
1
Sistem Perairan
2
Trophic Level
3
2012 2013
1 Baronang
800 500
B 2.8
2 Bawal
2 000 1 000
B 3.3
3 Cumi
300 200
A 3.2
4 Gurita
800 100
A 3.2
5 Ekor kuning
250 350
B 2.8
6 Kerapusunuk
100 100
B 2.8
TOTAL 2 250
1 250
Ket: 1 Data Hasil Tangkapan Desa Gili Indah 2012;2013 2 A Tropical Shelves, B Coastal and Coral System
3 Pauly dan Christensen 1995
Produksi perikanan di Desa Gili Indah didominasi oleh ikan bawal. Jumlah tangkapan ikan dari Tahun 2012 ke 2013 mengalami penurunan sebesar 1000 kg
yaitu 2 250 kg 2012 dan 1 250 kg 2013. Penelitian ini menggunakan analisis EF untuk menghitung penggunaan atau pemanfaatan area maksimal agar
sumberdaya tetap lestari dan berkelanjutan. Pendekatan ini dapat digunakan sebagai indikator batas biofisik dan keberlanjutan Costanza 2000. Analisis EF di
Desa Gili Indah dihitung dengan membandingkan nilai EF pada Tahun 2012 dan nilai EF Tahun 2013 Tabel 15.
Nilai produktivitas primer PPR pada Coastal and Coral System lebih tinggi daripada Tropical Shelves pada Tahun 2012 maupun 2013. Tingginya nilai
PPR pada Coastal and Coral System ini disebabkan oleh jenis ikan hasil tangkapan di Desa Gili Indah lebih didominasi oleh ikan-ikan yang tergolong pada
Coastal and Coral System. Terdapat empat jenis ikan hasil tangkapan yang
tergolong Coastal and Coral System, dan hanya dua jenis ikan saja yang tergolong Tropical Shelves Desa Gili Indah 2012;2013.
Tabel 15. Kebutuhan ruang ekologis sistem perikanan di Desa Gili Indah
Karakteristik 2012
2013 PPR Coastal and Coral System kg
52 401.40 28 829.69
PPR Tropical Shelves kg 19 370.92
5 282.98 Jumlah Penduduk
a
3 684 3 694
Jumlah Wisatawan
b
383 736 426 050
Total Penduduk 387 420
429 744 EF km
2
kapita 0.3 x 10
-6
0.1 x 10
-6
Kebutuhan Ruang km
2
0.12 0.05
Luas Zona Perikanan Berkelanjutan
c
km
2
18.97 18.97
Cakupan kali 0.006
0.003
Ket: a Desa Gili Indah 2012;2013; b Dispar 2013 Unpublished Data; c KP3K-KKP 2013.
Nilai EF pada tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0.2 x 10
-6
km
2
kapita. Pada tahun 2012 estimasi nilai EF sebesar 0.3 x 10
-6
km
2
kapita dengan luasan area yang dibutuhkan adalah 0.12 km
2
atau sekitar 0.006 kali luas kawasan TWP Gii Matra. Nilai EF mengalami penurunan pada tahun 2013
menjadi 0.1 x 10
-6
km
2
kapita dengan luasan area yang dibutuhkan sebesar 0.05 km
2
atau sekitar 0.003 kali luas kawasan TWP Gii Matra. Penurunan nilai EF dari Tahun 2012 ke 2013 dapat disebabkan oleh peningkatan total penduduk Gili
Indah. Total penduduk yang digunakan dalam perhitungan EF km
2
kapita merupakan total jumlah masyarakat setempat dan jumlah wisatawan. Kebutuhan
ruang ekologis mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 0.07 km
2
. Penurunan kebutuhan ruang ekologis ini dapat disebabkan oleh penurunan produksi ikan hasil tangkapan. Dong-dong et al. 2010 menyatakan bahwa luas
lahan yang dibutuhkan untuk dimanfaatkan oleh suatu populasi sangat bergantung pada sistem produksi ekologis dan pola konsumsi sumberdaya. Berikut disajikan
tabel perbandingan nilai EF dan kebutuhan ruang pada daerah lain Tabel 16. Tabel 16. Perbandingan kebutuhan ruang ekologis perikanan dengan daerah lain
Lokasi EF km
2
kapita Kebutuhan Ruang
km
2
Biocapacity BC km
2
Kecamatan Una-Una
a
0.0004 0.055
8.45 Desa Olele
b
0.002 1.96
3.21 Desa Gili Indah
0.1 x 10
-6
0.05 18.97
Ket: a Sulistiawati 2012, b Djau 2012 Sumber: Data primer diolah 2014
EF perikanan untuk Desa Gili Indah memiliki nilai yang cukup kecil jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh lebih kecilnya
jumlah produksi ikan hasil tangkapan dan perbedaan jumlah penduduk di Desa Gili Indah. Jumlah produksi ikan hasil tangkapan ini berhubungan dengan jumlah