Analisis Indikator EAFM ANALISIS DATA
indikator memiliki kriteria dan bobot penilaian yang berbeda. Kriteria dan bobot masing-masing indikator dapat dilihat pada Tabel 4,5, dan 6 KKP 2012.
Tabel 4. Metode pengukuran, kriteria, dan bobot indikator pada domain sumberdaya ikan, dan habitat dan ekosistem
Domain Indikator
Metode Pengukuran
Kriteria Bobot
Sumberdaya Ukuran Ikan
Pengukuran 1 = ukuran semakin kecil
40
ikan langsung
2 = ukuran relatif tetap 3 = ukuran semakin besar
Proporsi Ikan Pengukuran
1 = banyak sekali 60 30
Yuwana langsung
2 = banyak 30 - 60 3 = sedikit 30
Range Collapse Wawancara
1 = semakin sulit 16
2 = relatif tetap 3 = semakin mudah
Spesies ETP Wawancara
1 = banyak 20 proporsi tangkapan spesies ETP 10
2 = sedikit 20 proporsi tangkapan spesies ETP 3 = tidak ada spesies ETP yang tertangkap
Densitas Ikan Pengukuran
1 = jumlah individu 10 indm2 4
Karang langsung
2 = jumlah individu = 10 indm2 3 = jumlah individu 10 indm2
Jumlah 100
Habitat dan Kualitas Perairan
Pengukuran langsung dan
1 = untuk kekeruhan tinggi 22
Ekosistem
Data sekunder 2 = untuk kekeruhan sedang
3 = untuk kekeruhan rendah Status Lamun
Data sekunder 1 = tutupan 30.
17 2 = tutupan lamun 30 - 50.
3 = tutupan 50. Status Mangrove
Data sekunder 1 = kerapatan rendah 1000 pohonha
17 2= kerapatan sedang 1000 - 1500 pohonha
3 = kerapatan tinggi 1500 pohonha Status Terumbu
Pengukuran langsung dan
1 = tutupan terumbu karang hidup 25 17
Karang Data sekunder
2 = tutupan karang hidup 25 - 50 3 = tutupan karang hidup 50.
Habitat Unik Wawancara
1 = Belum ada upaya pengelolaan terhadap habitat unik
17 2 = ada upaya pengelolaan habitat unik, tapi belum
berjalan secara optimal 3 = implementasi pengelolaan habitat unik sudah
berjalan dengan baik Perubahan iklim
terhadap kondisi Intepretasi data
sekunder 1 = jika wilayah belum memiliki kajian tentang
dampak perubahan iklim 11
perairan dan habitat 2 = jika diketahui adanya dampak perubahan iklim
tapi tidak diikuti dengan strategi adaptasi dan mitigasi 3 = jika telah diketahui adanya dampak perubahan
iklim dan diikuti dengan strategi adaptasi dan mitigasi Jumlah
100
Sumber: KKP 2012
Tabel 5. Metode pengukuran, kriteria, dan bobot indikator pada domain teknologi penangkapan ikan, ekonomi, dan sosial
Domain Indikator
Metode Pengukuran
Kriteria Bobot
Teknologi Penangkapan
Metode penangkapan ikan yang Wawancara
1 = frekuensi pelanggaran 10 kasus per tahun
43
ikan bersifar destruktif dan illegal
2 = frekuensi pelanggaran 5-10 kasus per tahun
3 = frekuensi pelanggaran 5 kasus per tahun Modifikasi alat penangkapan ikan Wawancara
1 = lebih dari 50 ukuran target spesies Lm
36 dan alat bantu penangkapan
2 = 25-50 ukuran target spesies Lm 3 = kurang dari 25 ukuran target spesies
Lm Selektivitas tangkapan
Wawancara 1 = Nilai
PS’ 75 21
2 = Nilai PS’ antara 50 - 75
3 = Nilai PS’ 50
Jumlah 100
Ekonomi Kepemilikan aset
Wawancara 1 = aset produktif berkurang
50 2 = aset produktif tetap
3 = aset produktif bertambah Pendapatan rumah tangga
Wawancara 1 = pendapatan rumah tangga dari UMR
29 2 = pendapatan rumah tangga = UMR
3 = pendapatan rumah tangga UMR Saving rate
Wawancara 1 = untuk SR = tingkat bunga
21 2 = untuk SR sampai = 2x tingkat bunga
3 = untuk SR dari 2x sampai = 3x tingkat bunga
Jumlah 100
Sosial Partisipasi pemangku
Wawancara 1 = untuk 50
40 kepentingan
2 = untuk 50 – 75
3 = untuk 75 Konflik perikanan
Wawancara 1 = untuk 3 kali kejadian konflik perikanan
35 2 = untuk 2
– 3 kali kejadian 3 = untuk 1 kali kejadian
Pemanfaatan pengetahuan lokal Wawancara
1 = untuk ketiadaan pengetahuan lokal 25
dalam pengelolaan Sdi 2 = untuk ketidak efektifan penerapan
pengetahuan lokal 3 = untuk penerapan pengetahuan lokal yang
efektif Jumlah
100
Sumber: KKP 2012
Tabel 6. Metode pengukuran, kriteria, dan bobot indikator pada domain Kelembagaan
Domain Indikator
Metode Pengukuran
Kriteria Bobot
Kelembagaan Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip
Wawancara 1 = frekuensi pelanggaran 5 kasus
dalam satu tahun 25
perikanan yang bertanggung jawab 2 = frekuensi pelanggaran antara 2-4
kasus dalam satu tahun 3 = frekuensi pelanggaran 2 kasus
dalam satu tahun Kelengkapan aturan main
Wawancara 1 = ada tapi jumlahnya berkurang
11 2 = ada tapi jumlahnya tetap
3 = ada dan jumlahnya bertambah 1 = tidak ada alat dan orang
11 2 = ada tapi tidak ada tindakan
3 = ada dan terjadi penindakan Mekanisme kelembagaan
Wawancara 1 = apabila ada keputusan tetapi tidak
dijalankan 18
2 = apabila keputusan dikeluarkan tetapi tidak dijalankan sepenuhnya
3 = apabila keputusan dikeluarkan dan dijalankan sepenuhnya
Rencana pengelolaan perikanan Wawancara
1 = jika belum terdapat RPP 15
2 = jika ada RPP namun belum dijalankan sepenuhnya
3 = jika ada RPP dan dijalankan sepenuhnya
Tingkat sinergitas kebijakan dan Wawancara
1 = jika terjadi konflik antar lembaga 11
kelembagaan pengelolaan perikanan 2 = jika terjadi komunikasi tetapi tidak
efektif 3 = jika sinergi antar lembaga berjalan
baik Kapasitas pemangku kepentingan
Wawancara 1 = jika tidak ada upaya peningkatan
kapasitas 9
2 = jika ada upaya tetapi tidak difungsikan
3 = jika ada upaya dan berfungsi dengan baik
Jumlah 100
Sumber: KKP 2012
Visualisasi hasil penilaian indikator EAFM menggunakan teknik flag modeling. Teknis Flag Modeling dilakukan dengan pendekatan multi-criteria
analysis MCA di mana sebuah set kriteria dibangun sebagai basis bagi analisis keragaan wilayah pengelolaan perikanan dilihat dari pendekatan ekosistem dalam
pengelolaan perikanan melalui pengembangan indeks komposit dengan tahapan sebagai berikut Adrianto et al. 2005 :
1. Tentukan kriteria untuk setiap indikator masing-masing aspek EAFM habitat, sumberdaya ikan, teknis penangkapan ikan, sosial, ekonomi dan
kelembagaan 2. Kaji keragaan masing-masing WPP untuk setiap indikator yang diuji.
3. Berikan skor untuk setiap keragaan indikator pada masing-masing WPP skor Likert berbasis ordinal 1,2,3
4. Tentukan bobot untuk setiap indikator
5. Kembangkan indeks komposit masing-masing aspek untuk setiap WPP dengan model fungsi :
C
A
i = f C
A
n
i
….n=1,2,3…..m 6. Kembangkan indeks komposit untuk seluruh keragaan EAFM pada
masing-masing WPP dengan model fungsi sebagai berikut : C-
WPPi
= f C
A
i
y
……y = 1,2,3……z; z = 11 Indikator yang dinilai kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis
komposit sederhana berbasis rataan aritmetik yang kemudian ditampilkan dalam bentuk model bendera KKP 2012 Tabel 7.
Tabel 7. Visualisasi model bendera untuk indikator EAFM
Nilai Skor Komposit Model Bendera
Deskripsi 100-125
Buruk 126-150
Kurang Baik 151-200
Sedang 201-250
Baik 251-300
Baik Sekali
Sumber: KKP 2012