keterangan: DDK : Daya Dukung Kawasan
K : Potensi ekologis pengunjung per satuan unit area
Lp : Luas areapanjang area yang dapat dimanfaatkan
Lt : Unit area untuk kategori tertentu
Wt : Waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata dalam satu hari
WP : Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk setiap kegiatan tertentu
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Pulau Pari memiliki panorama alam dan bawah laut yang sangat indah. Kondisi perairan yang bersih dan berpasir putih dengan kemiringan pantai yang
landai sangat mendukung bagi kegiatan wisata snorkling dan wisata pantai. Keberadaan Pantai Pasir Perawan yang saat ini menjadi wisata unggulan Pulau
Pari merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan. Hal ini mengakibatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pari semakin meningkat.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke Pulau Pari, semakin banyak pula penawaran jasa wisata ke Pulau Pari. Selain itu, para penduduk juga
turut menawarkan pelayanan jasa wisata. Berdasarkan hal tersebut, aktivitas wisata di Pulau Pari diduga memberikan manfaat ekonomi bagi operator wisata
dan juga masyarakat, namun peningkatan jumlah kunjungan ke Pulau Pari dalam jangka panjang juga dapat berpotensi melebihi daya dukung kawasan di wilayah
tersebut. Kondisi pengelolaan wisata di Pulau Pari saat ini belum menerapkan konsep
wisata berwawasan lingkungan, seperti pengaturan jumlah pengunjungjumlah trip yang disesuaikan dengan daya dukung kawasan. Hal ini perlu menjadi perhatian,
mengingat Pulau Pari yang juga merupakan tempat penelitian dan konservasi terumbu karang. Oleh karena itu, Pulau Pari harus tetap terjaga kelestariannya.
Lokasi wisata di Pulau Pari dianalisis dengan menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata IKW untuk aktivitas wisata snorkling dan wisata pantai yang
kemudian dihitung daya dukungnya. Berdasarkan aktivitas wisata tersebut kemudian dilakukan estimasi nilai ekonomi wisata menggunakan metode biaya
perjalanan. Dampak ekonomi dari aktivitas wisata di Pulau Pari dilihat dari kontribusi sektor pariwisata terhadap penghasilan masyarakat. Dengan
menganalisis dari ketiga aspek tersebut, diharapkan dapat melihat potensi ekowisata di Pulau Pari dengan pola pengembangan wisata yang baik, sehingga
dapat menjadi suatu masukan bagi pengelola objek wisata di Pulau Pari agar pengembangan wisata di Pulau Pari dapat berkelanjutan. Diagram alir kerangka
pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Bagan alir kerangka pemikiran
Potensi Wisata Potensi Over Carrying Cappacity
Analisis Indeks Kesesuaian Wilayah
Tidak Sesuai Sesuai
Pengembangan Kawasan Pulau Pari sebagai Daerah Tujuan Wisata DTW di
Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Peningkatan Jumlah Kunjungan
Potensi Ekonomi
Nilai Ekonomi Wisata
Dampak Wisata
Kontribusi Sektor
Pariwisata terhadap
Penghasilan Masyarakat
Daya Dukung Kawasan terhadap
Aktivitas Wisata
Pengembangan Wisata Pulau Pari yang tidak
melebihi carrying Pengembangan Wisata
Pulau Pari yang tidak melebihi daya dukung
kawasan dan dapat memberikan manfaat
ekonomi bagi masyarakat setempat
IV
.
METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pulau Pari, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Pulau Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dan dilatarbelakangi oleh kondisi Pulau Pari yang merupakan kawasan penelitian dan konservasi
terumbu karang, saat ini dikembangkan juga sebagai kawasan wisata untuk membantu perekonomian masyarakat yang mengalami penurunan sektor
perikanan. Pulau Pari sebagai salah satu bentuk wisata alam termasuk rentan terhadap over carrying capacity, terlebih pengelolaan wisata di Pulau Pari belum
menerapkan konsep daya dukung kawasan. Selain itu penilaian ekonomi wisata di Pulau Pari juga belum dilakukan. Oleh karena itu, pengambilan lokasi penelitian
dilakukan di Pulau Pari. Pengambilan data dilakukan di empat lokasi wisata yang terdiri dari satu lokasi wisata pantai, yaitu Pantai Pasir Perawan, dan tiga lokasi
wisata snorkling, yaitu Area Perlindungan Laut APL, Bintang Rama, dan Dermaga. Waktu pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Mei 2013.
Sumber : PKSPL, 2013
Keterangan : □ Lokasi penelitian
Gambar 3. Peta kawasan Pulau Pari