V. GAMBARAN UMUM
5.1 Gambaran Umum Pulau Pari
Pulau Pari berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan
Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah salah satu pulau di Gugusan Pulau Pari yang terletak di Kelurahan Pulau Pari,
Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Secara astronomis, letak Pulau Pari berada pada 05
46’ 15”- 05 59’ 30” LS dan 106
57’ 40” - 106 34’ 22” BT. Secara
administrasi, Pulau Pari yang memiliki luas wilayah sebesar 41,32 ha ini terdiri dari 4 RT dan 1 RW, yaitu RW 04.
Berdasarkan Perda Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Provinsi DKI Jakarta, Pulau Pari difungsikan untuk
perumahan, walaupun pengembangan Pulau Pari saat ini lebih mengarah pada wisata. Hal ini terjadi karena usaha perikanan dan budidaya rumput laut yang
menjadi mata pencaharian utama masyarakat Pulau Pari sudah mengalami penurunan Direktorat Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil, 2012.
5.2 Kondisi Demografi Pulau Pari
Kondisi demografi masyarakat Pulau Pari merupakan persoalan dan keadaan yang menggambarkan perubahan penduduk Pulau Pari. Komponen-
komponen yang berhubungan dengan perubahan tersebut diantaranya adalah kelahiran, kematian, dan migrasi, sehingga menghasilkan komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin. Data statistik Kelurahan Pulau Pari 2013, mencatat jumlah penduduk
Pulau Pari adalah 940 jiwa yang terdiri dari 477 orang laki-laki dan 463 orang perempuan. Jumlah ini menunjukkan proporsi penduduk berjenis kelamin laki-
laki dan perempuan yang hampir seimbang. Adapun jumlah kepala keluarga KK di Pulau Pari adalah sebanyak 265 KK. Berdasarkan data tersebut, maka
kepadatan penduduk di Pulau Pari adalah sebesar 23 pendudukhektar. Tabel 8 menunjukkan kondisi demografi Pulau Pari.
Tabel 8 Kondisi demografi Pulau Pari
A. Jumlah penduduk Pulau Pari
RW RT
KK Jumlah
Dewasa Anak-Anak
Jumlah Total
L P
L P
L P
L P
04 01
58 6
64 91
72 36
32 127
104 231
02 63
5 68
79 85
41 43
120 128
248
03 65
3 68
71 67
44 49
115 116
231
04 63
2 65
76 69
39 46
115 115
230 Jumlah
249 16
265 317
293 160
170 477
463 940
B. Mobilitas penduduk Pulau Pari
RW RT
Lahir Datang
Mati Pindah
Keterangan L
P L
P L
P L
P
04 01
- 1
- -
- -
- -
02 -
1 -
- -
- -
- 03
- -
- -
- -
- 04
1 -
- -
- -
- -
Jumlah 1
2
Sumber : Kelurahan Pulau Pari, 2013
5.3 Karakteristik Responden Masyarakat Pulau Pari
Karakteristik responden masyarakat diperlukan untuk melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat di Pulau Pari. Untuk itu, diperlukan data dari 30 orang
responden masyarakat dengan karaktersitik sebagaimana tersaji pada Tabel 9. Tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk merupakan
penduduk asli yang berusia produktif, yaitu antara 35-39 tahun. Para pendatang pada umumnya berasal dari daerah Tangerang dan sekitarnya, yang menetap di
Pulau Pari dengan alasan untuk bekerja dan ikut suamiistri. Kondisi sosial ekonomi masyarakat lainnya digambarkan dari tingkat pendidikan masyarakat, di
mana sebagian besar responden masyarakat Pulau Pari mengenyam pendidikan hingga jenjang SLTA. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat
sudah memahami pentingnya pendidikan, walaupun tidak banyak yang melanjutkan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Kondisi tersebut dapat
dimengerti karena faktor jarak dan keterbatasan biaya.
Pulau Pari yang memiliki karakteristik perairan yang baik membuat sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan. Namun, keberadaan objek
wisata di Pulau Pari membuka peluang kepada masyarakat untuk memiliki mata pencaharian alternatif di sektor pariwisata melalui penyediaan jasa dan fasilitas
wisata. Mata pencaharian alternatif di sektor pariwisata tersebut menjadi salah satu penunjang perekonomian masyarakat Pulau Pari. Hal ini terbukti dengan
jumlah responden masyarakat yang sebanyak 70 persen bekerja pada sektor pariwisata.
Tabel 9 Karakteristik responden masyarakat Pulau Pari
No. Karakteristik
Jumlah Persentase
1. Struktur Usia
20-24 4
13,33 25-29
4 13,33
30-34 4
13,33 35-39
13 43,33
40-44 2
6,67 45-49
1 3,33
50-54 1
3,33 55-59
0,00 60-64
1 3,33
Jumlah 30
100,00 2.
Status Kependudukan
Penduduk asli 25
83,33 Pendatang
5 16,67
Jumlah 30
100,00 3.
Tingkat Pendidikan
Tidak tamat SD 2
6,67 Tamat SD
10 33,33
Tamat SLTP 4
13,33 Tamat SLTA
13 43,33
Perguruan Tinggi 1
3,33
Jumlah 30
100,00 4.
Mata Pencaharian - Wisata
Nelayan + wisata 18
60,00 Pemandu wisata
3 10,00
Jumlah 21
70,00 - Non-Wisata
Pegawai swasta 2
6,67 Buruh
1 3,33
IRT 5
16,67 Lainnya
1 3,33
Jumlah 9
30,00 Jumlah
30 100,00
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
5.4 Sarana dan Prasarana
Demi menunjang kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat di Pulau Pari, pemerintah setempat berupaya untuk meningkatkan penyediaan sarana dan
prasarana yang ada di Kelurahan Pulau Pari. Sarana dan prasarana yang terdapat di Pulau Pari dapat dikelompokkan ke dalam sarana dan prasarana sektor wisata
dan non-wisata, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10 Saranaprasarana di Pulau Pari
No. Saranaprasarana
Jumlah Rincian
A. Wisata
Homestay 80 buah
Kapal snorkling 30 buah
Alat snorkling 17 penyewaan
Kamera underwater 7 penyewaan
Sepeda 11 penyewaan
Banana boat 2 buah
B. Non-wisata
1. Pendidikan
TK PAUD 2 buah
TK Al-Hijrah II dan PAUD Assyakur SD MD
2 buah SD 1 Pagi dan Madrasah Diniyah Nurul
Ulul Pulau Pari SLTP
1 buah SMP Satu Atap 01
2. Keagamaan
Mesjid 1 buah
Mesjid Al-Ikhlas Musholla
2 buah Musholla Bahlul Ulum
Musholla Itihad
3. Kesehatan
Puskesmas P.Pari 1 buah
Sumber: A. FORSIR, 2013 B. Kelurahan Pulau Pari, 2013
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa saranaprasarana wisata di Pulau Pari cukup beragam. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki keterlibatan
yang cukup tinggi di sektor pariwisata. Sarana dan prasarana pendidikan di Pulau Pari hanya terdapat sampai jenjang SLTP, sedangkan jenjang pendidikan SLTA
terdapat di Pulau Pramuka, sehingga masyarakat yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA harus menetap di Pulau Pramuka. Saranaprasarana keagamaan
yang di Pulau Pari adalah sarana keagamaan bagi umat Islam. Hal ini karena 100 persen penduduk Pulau Pari beragama Islam Kelurahan Pulau Pari, 2013. Selain
di bidang pendidikan dan keagamaan, terdapat juga saranaprasarana di bidang kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan sebuah Puskesmas di Pulau Pari.
Kondisi ini sangat membantu warga dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang baik.