Daya Dukung Kawasan Wisata

IV . METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pulau Pari, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Pulau Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Jakarta. Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dan dilatarbelakangi oleh kondisi Pulau Pari yang merupakan kawasan penelitian dan konservasi terumbu karang, saat ini dikembangkan juga sebagai kawasan wisata untuk membantu perekonomian masyarakat yang mengalami penurunan sektor perikanan. Pulau Pari sebagai salah satu bentuk wisata alam termasuk rentan terhadap over carrying capacity, terlebih pengelolaan wisata di Pulau Pari belum menerapkan konsep daya dukung kawasan. Selain itu penilaian ekonomi wisata di Pulau Pari juga belum dilakukan. Oleh karena itu, pengambilan lokasi penelitian dilakukan di Pulau Pari. Pengambilan data dilakukan di empat lokasi wisata yang terdiri dari satu lokasi wisata pantai, yaitu Pantai Pasir Perawan, dan tiga lokasi wisata snorkling, yaitu Area Perlindungan Laut APL, Bintang Rama, dan Dermaga. Waktu pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Mei 2013. Sumber : PKSPL, 2013 Keterangan : â–¡ Lokasi penelitian Gambar 3. Peta kawasan Pulau Pari

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden yang terdiri dari wisatawan dan masyarakat melalui kuesioner survey, serta diskusi mendalam dengan key person yaitu pengelola objek wisata Pulau Pari, ketua Forum Peduli Pesisir FORSIR, Ketua RW 04 Pulau Pari, petugas Kelurahan Pulau Pari, staf LIPI Pulau Pari, dan staf Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait yaitu FORSIR Pulau Pari, Kelurahan Pulau Pari, Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Pulau Pari, dan studi pustaka.

4.3 Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel pengunjung dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik non probability sampling. Teknik non probability sampling yaitu pemilihan sampel secara tidak acak, sehingga setiap unsur atau anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Responden dalam penelitian ini terdiri dari wisatawan lokal dan asing, masyarakat, dan key person. Banyaknya sampel wisatawan yang dijadikan responden dalam periode waktu penelitian yaitu selama satu bulan adalah sejumlah 76 orang. Penentuan responden wisatawan ini dilakukan secara purposive berdasarkan pertimbangan –pertimbangan tertentu, yaitu keterwakilan dari aspek demografi, cara kedatangan, tujuan wisata, dan atraksi wisata. Penentuan responden masyarakat juga dilakukan secara purposive, di mana pengambilan sampel dilakukan secara sengaja atas dasar pertimbangan peneliti, yaitu masyarakat lokal yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan di sektor pariwisata. Responden masyarakat dipilih sebanyak 30 orang, di mana jumlah tersebut diasumsikan sudah dapat mewakili jumlah keseluruhan. Selain pengunjung dan masyarakat, dilakukan pula diskusi mendalam kepada 6 orang key person yaitu pengelola objek wisata Pulau Pari, ketua FORSIR, Ketua RW 04 Pulau Pari, petugas Kelurahan Pulau Pari, staf LIPI Pulau Pari, dan staf Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu.