Karakteristik Responden Masyarakat Pulau Pari

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Wisata di Pulau Pari

Pulau Pari memiliki karakteristik kawasan yang berpotensi sebagai tempat wisata. Oleh karena itu, tidak heran jika saat ini Pulau Pari mulai banyak dikunjungi wisatawan, terlebih setelah dibukanya Pantai Pasir Perawan. Pantai Pasir Perawan merupakan objek wisata pantai yang ada di Pulau Pari yang semula merupakan pantai yang penuh dengan semak belukar. Sekitar akhir tahun 2012, masyarakat secara inisiatif membersihkan lahan tersebut dan menatanya sehingga terdapat akses menuju sebuah pantai yang bersih dan berpasir putih yang saat ini dikenal dengan nama Pantai Pasir Perawan. Pantai Pasir Perawan dikelola secara swadaya oleh masyarakat Pulau Pari dengan bantuan Forum Peduli Pesisir FORSIR sebagai organisasi masyarakat yang mendukung pengembangan objek wisata dan kesejahteraan masyarakat Pulau Pari. Selain pantai, perairan Pulau Pari juga kaya akan keanekaragaman bawah lautnya. Kondisi sumber daya alam yang mendukung bagi kegiatan wisata di Pulau Pari tersebut menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Aktivitas wisata yang dominan diminati oleh para wisatawan di Pulau Pari adalah aktivitas wisata pantai dan wisata snorkling. Beberapa perairan Pulau Pari yang sering dijadikan lokasi snorkling adalah Area Perlindungan Laut APL, Bintang Rama, dan area sekitar dermaga. Lokasi tersebut termasuk ke dalam zona pemanfaatan kawasan ekowisata bahari yang ditujukan untuk pengembangan pariwisata alam. Selain itu, lokasi tersebut juga dinilai memiliki keindahan bawah laut yang baik dan berada pada daerah yang terlindung dengan kondisi perairan yang cukup tenang.

6.2 Karakteristik Responden Wisatawan di Pulau Pari

Untuk mengetahui karakteristik responden wisatawan diperlukan data dari 76 orang responden wisatawan dengan karakteristik seperti yang disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Karakteristik responden wisatawan di Pulau Pari No. Karakteristik Jumlah Persentase

1. Daerah Asal

Jakarta 33 43,42 Tangerang 9 11,84 Bekasi 14 18,42 Depok 7 9,21 Bogor 11 14,47 Bandung 2 2,63 Jumlah 76 100,00 2. Umur 15-19 12 15,79 20-24 37 48,68 25-29 16 21,05 30-34 6 7,89 35-39 4 5,26 40-44 1 1,32 Jumlah 76 100,00 3. Pekerjaan Buruh 6 7,89 IRT 1 1,32 Mahasiswa 23 30,26 Pegawai swasta 30 39,47 Pelajar 9 11,84 PNS 5 6,58 Lainnya 2 2,63 Jumlah 76 100,00 4. Cara Kedatangan Keluarga 9 11,84 Rombongan 17 22,37 Teman 49 64,47 Sendiri 1 1,32 Jumlah 76 100,00 5. Waktu Berkunjung Akhir pekan 59 77,63 Hari kerja 7 9,21 Libur sekolah 10 13,16 Jumlah 76 100,00 6. Sumber Informasi Brosur 1 1,32 Internet 16 21,05 Radio 1 1,32 Teman keluarga 58 76,32 Jumlah 76 100,00 7. Tujuan Bekerja 1 1,32 Berekreasi 70 92,11 Lainnya survey 5 6,58 Jumlah 76 100,00 Sumber: Data Primer Diolah, 2013 Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa wisatawan yang datang ke Pulau Pari berasal dari wilayah Jabodetabek dan Bandung dengan jumlah terbesar berasal dari Jakarta. Kondisi ini sangat memungkinkan, melihat lokasi Jakarta yang cukup dekat dengan Pulau Pari dan dapat diakses dari luar melalui beberapa pelabuhan, yaitu Rawa Saban, Tanjung Kait, Tanjung Pasir dan Kali Adem Muara Angke. Rute pelayaran dari Kali Adem menggunakan kapal Kerapu dan Lumba- Lumba, sedangkan tiga pelabuhan lainnya menggunakan rute pelayaran angkutan tradisional masyarakat. Sebagian besar wisatawan menggunakan rute pelayaran dari Kali Adem untuk mencapai Pulau Pari. Hal ini disebabkan karena sebagian besar wisatawan berasal dari Jakarta, dan pelabuahan Kali Adem mempunyai jarak yang paling dekat dengan Jakarta. Pulau Pari yang merupakan pulau yang baru dikembangkan sebagai objek wisata menarik minat kalangan muda untuk berwisata ke tempat ini, ditunjukkan dengan banyaknya wisatawan berusia muda yaitu antara 20-24 tahun yang sebagian besar berprofesi sebagai pegawai swasta. Pada umumnya, wisatawan tersebut datang secara berkelompok, yaitu bersama teman dengan menggunakan jasa agen wisata. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan saat berwisata. Wisatawan tersebut sebagian besar berkunjung pada waktu akhir pekan. Minat wisatawan untuk datang ke Pulau Pari pada waktu akhir pekan memang menunjukkan angka yang cukup tinggi, namun, penginapan yang tersedia jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, pengelola jasa wisata membuat kebijakan dengan membuka hari kunjungan pada waktu hari kerja. Sehingga, selain akhir pekan, wisatawan juga dapat berkunjung pada hari kerja. Kondisi Pulau Pari yang nyaman dan tidak terlalu padat menjadi salah satu alasan wisatawan memilih Pulau Pari sebagai daerah tujuan wisata. Aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan pun bermacam-macam, terdiri dari snorkling, bersepeda, berperahu, menikmati pantai, memancing, dan belajar.

6.3 Persepsi Wisatawan terhadap Objek Wisata Pulau Pari

Persepsi wisatawan merupakan penilaian wisatawan terhadap berbagai kondisi yang ada di objek wisata Pulau Pari. Hal ini sangat penting diketahui sebagai informasi bagi pengelola dalam melakukan pengembangan wisata di Pulau Pari. Kondisi yang aman, nyaman, dan teratur, dapat menjadi sebuah daya tarik bagi wisatawan yang telah datang untuk berkunjung kembali ataupun bagi wisatawan yang belum pernah datang ke Pulau Pari, sehingga memberikan kesan