Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1 Analisis Kesesuaian Wisata Bahari

Pengembangan objek wisata yang baik haruslah disesuaikan dengan kondisi sumberdaya yang ada di lapangan. Kesesuaian wisata merupakan kriteria sumberdaya dan lingkungan terhadap kebutuhan akan pengembangan ekowisata Yulianda, 2007. Kategori kesesuaian wisata bahari untuk aktivitas wisata di Pulau Pari dilakukan untuk kategori wisata pantai dan wisata snorkling, sesuai dengan karakteristik wisata yang dominan di Pulau Pari. Analisis kesesuaian wisata pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata IKW untuk aktivitas wisata pantai dan wisata snorkling. Dalam menentukan IKW diperlukan beberapa parameter kesesuaian yang dijadikan sebagai suatu dasar perhitungan. Penelitian ini menggunakan metode benefit transfer, yaitu menggunakan hasil penelitian Fredinan Yulianda tahun 2007 mengenai Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumber Daya Pesisir Berbasis Konservasi. Hasil penelitian ini digunakan sebagai suatu acuan dasar dalam menentukan daya dukung kawasan dan indeks kesesuaian wisata yang disajikan dalam matriks kesesuaian lahan. Parameter yang digunakan terdiri dari kecerahan perairan, tutupan komunitas karang, jenis life form, jenis ikan karang, kecepatan arus, kedalaman terumbu karang, lebar hamparan datar karang, tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kemiringan pantai, penutupan lahan pantai, biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Parameter-parameter tersebut diukur secara langsung di lapangan dengan menggunakan bantuan alat berupa secchi disk untuk mengukur kecerahan perairan, data tutupan komunitas karang, jenis life form, dan jenis ikan karang menggunakan transek kuadrat, kecepatan arus menggunakan floating object dan stopwatch, serta kedalaman perairan menggunakan tali meteran. Pada penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan pembobotan, skoring, dan penentuan peringkat pada setiap kategori yang dinilai dengan memperhatikan kesesuaian lahan yang dikembangkan sebagai kawasan wisata. Perhitungan analisis kesesuaian wisata dilakukan berdasarkan hasil perkalian bobot dan skor untuk setiap parameter sebagaimana yang ditampilkan pada Tabel 5. Hasil perhitungan tersebut kemudian dikategorikan dengan klasifikasi yang terdiri dari empat kelas kesesuaian, yaitu: S1 sangat sesuai : IKW 83-100 S2 sesuai : IKW 50 - 83 S3 sesuai bersyarat : IKW 17 - 50 TS tidak sesuai : IKW 17 Tabel 5 Matriks kesesuaian lahan untuk aktivitas wisata snorkling dan wisata pantai Parameter B o b o t Kategori dan Skor S1 S k o r S2 S k o r S3 S k o r TS S k o r Wisata Snorkling Kecerahan perairan 5 100 3 80-100 2 20-80 1 20 Tutupan komunitas karang 5 75 3 50-75 2 25-50 1 25 Jenis life form 3 12 3 7-12 2 4-7 1 4 Jenis ikan karang 3 50 3 30-50 2 10-30 1 10 Kecepatan arus cmdt 1 0-15 3 15-30 2 30-50 1 50 Kedalaman terumbu karang m 1 1-3 3 3-6 2 6-10 1 10 1 Lebar hamparan datar karang m 1 500 3 100-500 2 20-100 1 20 Parameter B o b o t Kategori dan Skor S1 S k o r S2 S k o r S3 S k o r TS S k o r Wisata Pantai Kedalaman perairan m 5 0-3 3 3-6 2 6-10 1 10 Tipe pantai 5 Pasir putih 3 Pasir putih, sedikit karang 2 Pasir hitam, berkarang, sedikit terjal 1 Lumpur, berbatu, terjal Lebar pantai m 5 15 3 10-15 2 3-10 1 3 Material dasar perairan 3 Pasir 3 Karang berpasir 2 Pasir berlumpur 1 Lumpur Kecepatan arus ms 3 0-0,17 3 0,17-0,34 2 0,34-0,51 1 0,51 Kemiringan pantai 3 10 3 10-25 2 25-45 45 Kecerahan perairan 1 80-100 3 50-80 2 20-50 1 20 Penutupan lahan pantai 1 Kelapa, lahan terbuka 3 Semak belukar rendah, savana 2 Belukar tinggi 1 Hutan bakau, pemukima n, pelabuhan Biota berbahaya 1 Tidak ada 3 Bulu babi 2 Bulu babi, ikan pari 1 Bulu babi, ikan pari, lepu, hiu Ketersediaan air tawar km 1 0,5 3 0,5-1 2 1-2 1 2 Sumber : Yulianda, 2007 Keterangan : Ni maks wisata snorkling : 57, Ni maks wisata pantai : 84