4.7. Prosedur pengumpulan data
4.7.1. Prosedur Administratif
a. Mendapatkan ijin melakukan penelitian dari Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b.
Mendapatkan ijin melakukan penelitian dari Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4.7.2. Prosedur Teknis
a. Menentukan mata kuliah yang paling menyebabkan kecemasan.
b. Memilih calon responden yang sesuai dengan kriteria inklusi.
Caranya yaitu dengan menggunakan metode penarikan sampel acak sistematis. Peneliti hanya perlu melakukan random acak
unsur pertama saja dari populasi. Unsur selanjutnya tinggal mengikuti deret atau sistematika tertentu. Langkah pertama dengan
menentukan inteval sampel. Interval ini diperoleh dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel Eriyanto, 2007. Popolasi
hasil survei terdapat 46 orang dan sampel yang dipakai 15, berarti interval sampel adalah 4615 = 3. Berarti dalam menentukan
sampel nanti secara sistematis akan bergerak tiap 3 langkah pada daftar nama mahasiswa angkatan tahun 2013. Awalnya untuk
mencegah terjadinya drop out peneliti menambahkan empat responden menjadi 19 namun setelah semua responden diukur
kecemasannya terdapat empat orang yang tidak termasuk ke dalam
kriteria inklusi. Maka didapatkan jumlah responden adalah 15 orang merupakan jumlah yang sesuai pada penelitian ini.
c. Kemudian peneliti menjelaskan tahapan penelitian setelah calon
responden menandatangani persetujuan menjadi responden dalam penelitian. Tahapan yang dipaparkan oleh peneliti kepada
responden adalah: penjelasan terkait seluruh aspek penelitian dan penandatanganan persetujuan sebagai responden dihadapan
peneliti dan observer. d.
Setelah itu barulah responden diajarkan tentang cara berwudhu yang baik selama satu hari. Dalam pemberian materi ajar ini meliputi
definisi wdhu, manfaat serta teknik atau wudhu yang sesuai dengan tuntunan agama. Untuk materinya diberikan oleh orang yang ahli
dibidang ibadah. Tidak hanya responden observer yang akan membantu penelitian ikut dalam materi pelatihan wudhu ini. Ketika
materi selesai diberikan barulah responden dan observer satu persatu mempraktikkan apa yang telah diajarkan secara satu persatu yang
diawasi oleh pemateri atau fasilitator untuk melihat apakah wudhu yang dipraktikkan sesuai dengan yang diajarkan atau tidak..
e. Setelah dinyatakan dapat melanjutkan penelitian barulah responden
bisa ke tahap selanjutnya yaitu pengambilan data. Teknis pengambilan pada hari ujian berlangsung, semua responden diisolasi
dari peserta ujian lainnya. Pertama-tama responden mengisi kuesioner pengukuran kecemasan di tempat yang telah disediakan
tidak jauh dari tempat wudhu. Pengisian kuesioner dilakukan selama
3 menit kemudian dilanjutkan intervensi wudhu selama 8-10 menit. Untuk intervensi perlakuan diobservasi oleh observer yang terdiri
dari: 1.
Membaca Bismillahirrahmanirrahim 2.
Mengikhlaskan niatnya karena Allah SWT 3.
Basuhlah telapak tanganmu tiga kali 4.
Hisaplah air dari telapak tangan sebelah dan berkumurlah tiga kali 5.
Membasuh muka tiga kali dengan mengusap kedua sudut mata dan lebihkanlah membasuhnya.
6. Basuhlah kedua tangan beserta dua siku dengan digosok tiga kali
dan selah-selah jari mulai dengan sebelah kanan 7.
Mengusap ubun-ubun kepala dengan menjalankan kedua telapak tangan dari ujung muka kepala hingga tengkuk dan
dikembalikan lagi pada permulaan, 8.
Kemudian usaplah kedua telingamu sebelah luarnya dengan dua ibujari dan sebelah dalamnya dengan kedua jari telunjuk.
9. Basuh kedua kakimu beserta kedua mata kaki, dengan digosok
tiga kali dan selah-selah jari kaki. Mulailah dari yang kanan dan sempurnakan dengan membasuhkedua kaki itu.
10. Kemudian ucapkan “Ashadualla-ila-ha illalla-h wahdahu-la-
syari-kalah, wa asyahadu anna Muhammadan `abduhu-wa rasuluh.
f. Setelah intervensi wudhu responden kembali mengisi kuesioner
pengukuran kecemasan di tempat yang telah disediakan selama 2
menit pasca intervensi. barulah setelah selesai itu responden diperbolehkan untuk mengikuti ujian praktikum. semua tahapan
tahapan tadi dilakukan satu persatu oleh responden jadi, responden benar-benar tidak terpapar oleh hal lainnya kecuali intervesi wudhu
yang dilakukan peneliti untuk menangani kecemasan g.
Data yang didapat selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisa data sesuai dengan tujuan penelitian.
4.8. Prosedur Pengolahan Data