c. Berikan T2 yaitu posttest untuk mengukur mean kecemasan
mahasiswi setelah diberikan intervensi variable eksperimental X d.
Bandingkan T1 dan T2 untuk menentukan seberapakah perbedaan yang timbul, jika sekiranya ada, sebagai akibat dari digunakannya
veriabel eksperimental X.
4.2. Populasi, Sampel dan Sampling
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari; objek atau subjek yang mempunyai kuantitas, dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004 dalam Hidayat, 2007. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
mahasiswi keperawatan angkatan tahun 2013 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahap akademik yang mengalami kecemasan saat
menghadapi uijan praktikum. Sampel merupakan bagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud menggeneraliskan hasil penelitian sampel. Mengeneraliskan diartikan mengangkat kesimpulan
penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi Arikunto, 2010. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan cara purposive sample atau
sampel bertujuan yaitu peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu. Besar sampel minimal menurut Gay Metode penelitian
eksperimental, minimal 15 subyek perkelompok Umar, 1997. Maka didapatkan responden berjumlah 15 lima belas orang mahasiswi
keperawatan angkatan tahun 2013 Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahap akademik yang mengalami kecemasan saat menghadapi uijan praktikum sebagai sampel penelitian ini.
4.3. Kriterai Sampel
Kriterai sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4.3.1. Kriteria Inklusi
a. Mahasiswi aktif PSIK UIN Jakarta 2013 yang mengamami
kecemasan tingkat ringan sampai dengan sedang b.
Bersedia menjadi responden.
4.3.2. Kriteria Eksklusi
a. Mahasiswa PSIK UIN Jakarta program profesi
b. Mahasiswa PSIK UIN Jakarta angkatan 2011, 2012, dan 2014
c. Mahasiswa PSIK UIN Jakarta angkatan 2013 yang mengalami
tingkat kecemasan berat sampai dengan panik. d.
Tidak bersedia menjadi responden.
4.4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gedung Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada ujian praktikum mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah II tahun ajaran 2014-2015, ini berdasarkan hasil studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa ujian praktikum mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah menimbulkan kecemasan tertinggi dari pada mata kuliah lain. Modul Keperawatan Medikal Bedah merupakan modul yang
diselenggarakan di semester empat selama 4 minggu dengan fokus bahasan meliputi asuhan keperawatan pada gangguan sistem endokrin, sistem
hematologi, sistem kardiovaskuler, sistem imunologi, dan gangguan sistem
pencernaaan yang diitegrasikan ke dalam konsep islami. Kegiatan modul ini meliputi kuliah interaktif, diskusi kelompok, praktikum laboratorium, dan
kuliah pakar. Pembelajaran dilakukan berdasarkan problem based learning PBL dengan menggunakan scenario sebagai trigger untuk meningkatkan
pengetahuannya Ernawati dan Yuanita, 2015 untuk kalangan sendiri. Untuk ujian praktikum sendiri khususnya pada penyuntukan insulin menggunakan
sistem dua mahasiswa saat ujian diawasi oleh satu penguji dengan waktu 15 menit .
Alasan pemilihan tempat penelitian di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah peneliti merupakan mahasiswa aktif pada Universitas tersebut,
sehingga akan mempunyai nilai manfaat yang lebih, baik bagi mahasiswa keperawatan UIN lainnya, maupun bagi institusi Keperawatan itu sendiri.
4.5. Instrumen Penelitian