Organisasi Internasional Kerangka Konseptual

kekuatan militer dan efek penangkalnya deterrence. Pada prakteknya, pendekatan perdamaian negatif bersifat koersif memaksa dan reaktif. Kedua, pendekatan perdamaian positif positive peace, ciri pendekatan perdamaian positif adalah pada pendekatan nilai-nilai moral dan memiliki visi lebih luas dari sekedar meniadakan peperangankonflik kekerasan ataupun menghindarinya. 26 Pendekatan perdamaian positif ingin membangun sudut pandang di masyarakat tentang keselarasan, keadilan dan kesetaraan. Pada prinsipnya perdamaian positif bertujuan untuk menghilangkan berbagai hambatan terhadap masalah-masalah potensial di masyarakat terutama pada permasalahan ekonomi dan struktur sosial dan politik. 27 Perdamaian positif melakukan pendekatan nilai dan moral serta lebih mengutamakan aspek pencegahan, sehingga dalam proses penerapannya menawarkan bantuan dalam penyelesaian konflik struktural. Upaya conflict prevention dengan memberikan bantuan ekonomi dan sosial, sehingga akan mencegah timbulnya konflik yang lebih besar di masa depan. Perdamaian positif menerapkan nilai-nilai moral dan sosial di masyarakat dan menekankan aspek pemenuhan kebutuhan manusia. Perdamaian positif secara langsung mengharuskan pembangunan perdamaian melalui jalur ekonomi, sosial dan lingkungan sehingga terciptanya keadilan 26 David P. Barash, Approaches to Peace: A Reader in Peace Studies, New York, Oxford University Press, 2009, hlm.129 27 Johan Galtung, Violence, Peace and Peace Research, Journal of Peace Research, Vol.6, No.3, 1969, Hlm.183 13 sosial serta terbentuknya suasana yang harmoni dan damai. Tujuan akhir dari perdamaian positif adalah meminimalisir kekerasan baik secara langsung maupun yang struktural. Upaya-upaya preventif Uni Eropa dalam meredam konflik di Basque Country diterapkan dengan kebijakan regional Eropa melalui program Structural Fund. Fasilitas bantuan dana untuk kemajuan ekonomi dan sosial adalah salah satu upaya Uni Eropa untuk mengurangi kesenjangan antara Basque Country dengan wilayah regional lain di Spanyol. Uni Eropa mengharapkan sudut pandang di masyarakat Basque Country, bahwa keinginan untuk merdeka bukanlah solusi terbaik dan dukungan terhadap kelompok-kelompok separatis ETA akan semakin berkurang. Hal ini, dapat mengurangi eskalasi konflik yang terjadi di Basque Country.

F. Metodologi Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yakni suatu metode penelitian status sekelompok manusia, objek, set kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang dimiliki. 28 Teknik pengumpulan data dengan menelaah sejumlah literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti berupa buku, jurnal, dokumen, artikel 28 Moh Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia: Jakarta, 1988, hlm. 63 14 dalam berbagai media, baik internet maupun surat kabar harian. Adapun bahan- bahan tersebut diperoleh dari telaah pustaka dan hasil wawancara di beberapa tempat di antaranya yaitu, Perpustakaan Pusat UI, Freedom Institute dan Perpustakaan Kompas Gramedia. Data yang dimaksudkan adalah data mengenai fakta-fakta mengenai upaya Uni Eropa dalam proses perdamaian di wilayah Basque Country antara ETA dan Pemerintah Spanyol tahun 2007-2013. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan menganalisis permasalahan yang digambarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada, kemudian menghubungkan fakta tersebut dengan fakta lainnya sehingga menghasilkan sebuah argumen yang tepat. Metode penelitian ini menggunakan metode deduktif, dengan menggambarkan secara umum masalah yang diteliti, kemudian menarik kesimpulan secara khusus. Penelitian ini akan menjelaskan secara umum mengenai konflik di Basque Country, kemudian menjelaskan secara khusus dan menarik kesimpulan mengenai Upaya Uni Eropa dalam proses perdamaian dalam konflik tersebut. 15