11
C. PENGGUNAAN TEKNIK GRANULASI DALAM PEMANFAATAN DEBU TEH
1. LATAR BELAKANG
Limbah padat utama pada proses produksi teh celup di pabrik TBB adalah debu teh. Tidak terdapat limbah cair ataupun limbah lainnya yang dihasilkan dari proses produksi teh celup karena
bahan yang digunakan hanyalah daun teh. Pada pabrik TBB, debu teh dihasilkan dari daun teh yang hancur karena beberapa sebab, seperti akibat penyimpanan bahan baku di gudang, perlakuan terhadap
bahan baku, proses produksi yang dapat menghasilkan debu, dan suhu penyimpanan maupun suhu alat produksi yang tinggi dapat mengakibatkan hancurnya daun teh menjadi debu. Debu teh juga dapat
dihasilkan oleh proses pengolahan daun teh di perkebunan. Debu teh dikumpulkan oleh alat pengumpul debu yang dinamakan pengumpul debu, pengumpul debu ini dipasang di dalam alat
– alat produksi seperti alat pencampuran dan alat pembungkus teh celup. Penempatan pengumpul debu pada
mesin diatur sedemikian rupa sehingga dipastikan pengumpul debu hanya menghisap debu teh yang dihasilkan dari hasil produksi. Selama debu teh dikumpulkan sejak dari kantong penyimpanan daun teh
kering sampai ke alat pengisi teh di kantong celup, debu teh tidak mengalami kontak langsung dengan lantai dan hanya mengalami kontak dengan peralatan yang dipakai dalam proses tersebut.
Debu teh yang yang terkumpul didalam mesin – mesin pengumpul debu, dikoleksikan setiap
minggu dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir di pabrik TBB. Jumlah debu teh yang dikumpulkan oleh mesin pengumpul debu yang paling besar, yaitu DC5 mencapai rata
– rata 500 kg per minggu. Data mengenai jumlah debu teh yang dihasilkan dari DC5 dapat dilihat pada tabel
dibawah : Tabel 2. Hasil debu teh yang dihasilkan oleh DC5
Bulan Oktober 2011
November 2011 Minggu
1 2
3 4
1 2
3 4
Debu teh kg
613.3 585.3
563.4 658.1
808 254.9
444.9 299.7
Limbah yang dikumpulkan tersebut menimbulkan kerugian yang cukup banyak, yaitu mencapai 300 juta rupiah per tahunnya, oleh karena itu dilakukan penelitian untuk menemukan suatu cara untuk
menggunakan kembali debu teh yang dikumpulkan pada proses produksi, sehingga kerugian yang dialami dapat dikurangi atau dihilangkan. Salah satu masalah utama penggunaan kembali debu teh
dalam proses produksi teh celup, adalah terhisapnya kembali debu teh yang sudah dicampurkan dengan bahan baku oleh pengumpul debu karena ukuran yang kecil serta massa debu teh yang terlalu
rendah dibandingkan bahan baku. Cara yang diajukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan teknik granulasi untuk meningkatkan massa dan ukuran debu teh sehingga debu teh
tidak akan terhisap kembali oleh pengumpul debu ketika dimasukkan kembali dalam proses produksi.
12
2. TINJAUAN PUSTAKA