39
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
PT. Unilever Indonesia adalah salah satu perusahaan manufaktur terbesar di dunia yang bergerak di bidang kebutuhan dasar dengan pasaran utama adalah deterjen, pangan, dan barang
kosmetik. PT. Unilever Indonesia masih merupakan bagian dari Unilever global yang dipimpin oleh dewan pengurus untuk menjalankan perusahaan. Perusahaan ini
mempunyai visi “menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dan konsumen
”, dan misi yang diusung salah satunya adalah “menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam menemukan kebutuhan dan aspirasi dari konsumen
.” PT Unilever Indonesia memiliki prinsip untuk terus berusaha meningkatkan diri dan salah
satu usahanya untuk meningkatkan diri tersbut adalah dengan menyelenggarakan kegiatan magang. Kegiatan magang yang diselenggarakan oleh PT Unilever Indonesia mendatangkan keuntungan dari
berbagai pihak, baik pihak Unilever sebagai pihak penyelenggara, peserta magang, maupun instusi pendidikan. Kegiatan magang yang dilakukan dapat dijadikan acuan bagi pihak Unilever untuk
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan maupun optimasi proses produksi yang dilakukan. Tujuan kegiatan magang yang dilakukan penulis berhasil dicapai dengan banyaknya informasi dan
pengetahuan penulis mengenai seluk beluk Unilever maupun proses produksi teh celup di pabrik TBB. Namun penulis mengamati masih cukup banyak pelanggaran SOP yang dilakukan oleh anggota
Unilever terutama berkaitan dengan personal hygiene para anggota pabrik Unilever. Permasalahan mengenai debu teh yang merupakan limbah padat dapat diproses ulang menjadi
granula debu teh sehingga dapat dimanfaatkan kembali melalui proses produksi. Komposisi untuk pembuatan granula debu teh yang optimal yaitu rasio antara debu teh dan air adalah 1:2. Dengan rasio
seperti ini, maka didapatkan granula yang padat dan kompak. Peralatan yang dapat digunakan untuk memproduksi granula dalam skala besar dapat digunakan alat yang memakai prinsip ekstrusi dalam
kerjanya seperti ekstruder atau meat grinder dan menggunakan fluidized bed dryer sebagai alat pengering.
Namun pembuatan granula menggunakan kombinasi mesin ekstruder dan fluidized bed dryer menghasilkan hasil granulasi debu teh yang tidak efektif, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti
diperlukannya sistem pemindahan bahan secara manual dari ekstruder menuju fluidized bed dryer yang menghabiskan waktu dan memiliki potensi kontaminasi silang, alat ekstruder dan fluidized bed dryer
yang terpisah akan memerlukan ruang yang lebih banyak serta biaya yang lebih tinggi untuk penerapannya. Selain itu, granula yang dihasilkan oleh ekstruder juga tidak memiliki bentuk yang tidak
seragam. Alternatif yang diajukan adalah menggunakan fluidized bed granulator sebagai alat untuk memproduksi granula debu teh yang menurut studi lebih efektif baik dari segi waktu, biaya dan
menghasilkan kualitas granula yang lebih tinggi. Penambahan granula debu teh pada teh celup tidak mempengaruhi baik dari sisi proses
produksi maupun kualitas teh celup itu sendiri. Berdasarkan uji mikrobiologi, uji kadar debu, uji kadar air, maupun uji organoleptik, semua hasil uji tersebut masih menunjukkan bahwa teh celup campuran
antara granula debu teh dan bubuk teh jenis harmoni masih masuk standar teh celup jenis harmoni standar. Granula debu teh dapat ditambahkan ke dalam teh celup harmoni dengan komposisi 0.5
granula debu teh dan 95.5 daun teh Harmoni tanpa mempengaruhi kualitas rasa dan aroma dari teh jenis Harmoni.
40
B. SARAN