27
6. PELAKSANAAN PEMBUATAN GRANULA DEBU TEH
Operasionalisasi dari rancangan kerja tersebut dituangkan dalam pelaksanaan pembuatan grannula debu teh sebagai berikut:
a. Penentuan formulasi dan waktu pengeringan untuk proses granulasi
Tahapan ini dilakukan pertama kali, ditujukan untuk menentukan kadar air yang tepat dan waktu pengeringan yang optimal untuk pembuatan granula debu teh. Untuk itu diperlukan alat
– alat untuk membuat granula debu teh secara manual seperti mixer, timbangan, spatula, tabung ukur, aquadest dan
oven dan material yang digunakan adalah aquadest dan debu teh. Pemilihan air sebagai bahan pengikat pada proses granulasi dikarenakan pada produksi teh celup
di pabrik TBB Unilever, dilarang menggunakan bahan baku lain selain daun teh, jadi bahan pengikat lainnya seperti hidrokoloid, alcohol, maupun gula tidak dapat dipergunakan karena dapat
mempengaruhi rasa dan aroma dari teh tersebut. Sedangkan penggunaan air sebagai bahan pengikat diperbolehkan karena pada proses akhir granulasi, akan mengalami proses pengeringan yang akan
menghilangkan air yang dijadikan bahan pengikat tersebut tanpa mempengaruhi produk akhir.
1. Uji coba 1
Uji coba pertama dilakukan dengan memvariasikan jumlah air yang akan dipergunakan sebagai pengikat pada proses granulasi, selain itu dilakukan variasi juga pada waktu pengeringan untuk melihat
waktu pengeringan yang optimal untuk mencapai kadar air yang diinginkan. Uji coba dilakukan dengan mencampur air dan debu teh secara manual menggunakan spatula dan
mangkok. Air dan debu teh dicampur hingga membentuk granula – granula yang memiliki ukuran
yang hampir sama dengan komponen teh lainnya. Setelah terbentuk granula, maka granula-granula tersebut akan dikeringkan, selanjutnya kadar air yang dikandung oleh granula tersebut akan diukur
menggunakan moisture content analyzer. Variabel yang digunakan pada uji coba 1 adalah jumlah air yang dibedakan yaitu air : debu teh
1:1 air : debu teh 2:1. Lalu waktu pengeringan yang digunakan yaitu 30 menit dan 60 menit
Gambar 17. Diagram alir uji coba 1
28
Hasil yang didapatkan dari uji coba ini adalah bahwa terdapat perbedaan yang tampak secara visual berdasarkan kehomogenan campuran material antara perlakuan air dan debu teh 1:1 dan 1:2.
Pada perlakuan 1:2, dimana 50 gram debu teh dan 100 ml air aquadest tampak lebih homogen dan penyebaran air juga lebih merata dibandingkan perlakuan 1:1. Selain itu perbedaan lainnya juga
terlihat pada kekokohan granula yang dihasilkan setelah melalui pengeringan. Pada perlakuan 1:2 didapatkan granula yang lebih kuat dibandingkan dengan perlakuan 1:1, granula yang dihasilkan
melalui perlakuan 1:1 lebih rapuh. Hal ini disebabkan karena air merupakan komponen pengikat yang penting apabila ingin menghasilkan sebuah granula. Pada perlakuan 1:1, tidak terbentuk ikatan yang
kuat antar partikel karena kurangnya air yang mengikat partikel tersebut, sedangkan pada perlakuan 1:2, penyebaran air sudah merata dan menjangkau seluruh partikel debu, sehingga ikatan yang
terbentuk pun lebih kuat. Pada perbedaan perlakuan waktu pengeringan, data kadar air yang didapatkan dapat dilihat
sebagai berikut : Tabel 3. Data hasil uji uji coba 1
No Debu teh
gram Air ml
Pengeringan Hasil
Temperature C
Waktu WC
max 9 1
50 100
105 C
30 51.8
2 50
100 105
C 60
6.56
3 50
50 105
C 30
21.91
4 50
50 105
C 60
5.92 Dari data dapat dilihat bahwa waktu pengeringan menentukan kadar air akhir granula debu teh
yang dihasilkan. Pada perlakuan 1:2, kadar air yang didapatkan apabila dikeringkan dengan suhu 105
o
C dan waktu pengeringan 30 menit, adalah 51.8 sedangkan standar kadar air yang diperbolehkan terdapat didalam kantung teh celup maksimal 9, maka waktu 30 menit belumlah
cukup untuk mengeringkan granula tersebut. Namun apabila dilakukan pengeringan dengan waktu 60 menit pada suhu 105
C maka kadar air akhir granula mencapai 6.56 yang artinya sudah memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan untuk kadar air. Pada uji coba selanjutnya maka akan digunakan
komposisi debu teh dan air pada rasio 1:2 dengan waktu pengeringan 60 menit dan suhu 105 C
menggunakan oven.
2. Uji coba 2