ALTERNATIF PEMBUATAN GRANULA DEBU TEH MENGGUNAKAN

35 Tabel 8. Hasil Uji Mikroorganisme Mikrobiologi Standar maksimum Hasil TVC kolgr 10 4 80 Coliform kolgr Taha10 2 10 Mould kolgr 10 3 10 Yeast kolgr 10 2 10 E.Coli kol gr 10 2 10 Dari hasil uji diatas dapat dilihat bahwa tidak ada jenis mikroba manapun didalam produk akhir yang melebihi standar maksimum yang ditetapkan, artinya produk teh celup campuran antara daun teh harmoni dan granula debu teh tidak mempengaruhi kualitas keamanan dari sisi mikrobiologi.

7. ALTERNATIF PEMBUATAN GRANULA DEBU TEH MENGGUNAKAN

FLUIDIZED BED GRANULATOR Pembuatan granula menggunakan kombinasi mesin ekstruder dan fluidized bed dryer menghasilkan hasil granulasi debu teh yang tidak efektif, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti diperlukan adanya proses pencampuran antara debu dan air yang cukup memakan waktu, diperlukannya sistem pemindahan bahan secara manual dari ekstruder menuju fluidized bed dryer yang memiliki potensi kontaminasi silang, alat ekstruder dan fluidized bed dryer yang terpisah akan memerlukan ruang yang lebih banyak serta biaya yang lebih tinggi untuk penerapannya. Selain itu, granula yang dihasilkan oleh ekstruder juga tidak memiliki bentuk yang seragam. Alat yang disarankan untuk menggantikan kombinasi mesin ekstruder dan fluidized bed dryer yang dapat menghilangkan berbagai kelemahan pada kombinasi kedua mesin tersebut dinamakan fluidized bed granulator. Fluidized bed granulator merupakan alat yang dapat membentuk atau memproduksi granula dari bahan baku bubuk atau partikel halus lainnya. Prinsip dari fluid bed adalah mempertahankan partikel pada keadaan melayang dalam area tertutup menggunakan hembusan udara yang dilewatkan dari dasar partikel. Pembentukan granula pada sistem ini terjadi saat penyemprotan cairan pengikat pada material bubuk yang dikondisikan dalam kondisi fluidized. Kombinasi antara gaya agitasi yang diberikan udara kepada bahan dan semprotan cairan pengikat akan menghasilkan tubrukan secara terus menerus antara partikel yang basah, akan menyebabkan proses granulasi terjadi. Pengeringan pada mesin ini dapat dilakukan dengan melakukan agitasi terhadap granula yang telah terbentuk dari proses sebelumnya menggunakan udara panas yang dihembuskan namun tanpa adanya penambahan cairan pengikat. Titik akhir pengeringan dapat dideteksi dari peningkatan suhu udara 36 yang keluar dari mesin secara tiba – tiba. Prinsip mekanisme proses fluid bed granulator secara umum dapat dilihat pada gambar dibawah : Gambar 25. Fluidized bed granulator Pada mesin fluid bed granulator umumnya menggunakan tipe Top Sprayer atau semprotan dari atas. Top Spray merupakan teknik yang paling simple dengan alat pemercik cairan dipasang di atas ruang dan udara menghembus dari bawah. Granula yang dihasilkan dari tipe ini akan memiliki ciri – ciri granula yang memiliki struktur yang longgar dan poros dibandingkan dengan tipe spray lainnya. Untuk meningkatkan frequensi tumbukan antara partikel halus atau bubuk dengan tetesan cairan pengikat dapat digunakan tipe Bottom Sprayer. Cairan yang disemprotkan dari bawah akan memperpendek jarak antara material dengan alat pemercik cairan, pemendekan jarak ini berguna untuk mengurangi pengeringan prematur dari cairan pengikat sebelum tumbukan antar granula terjadi yang selanjutnya akan meningkatkan efisiensi pembentukan granula. Namun terdapat resiko akan terjadinya aglomerasi antar granula yang terlalu besar yang tidak diinginkan saat proses granulasi karena konsentrasi granula basah yang tinggi. Proses fluid bed memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan alat pembuat granula dan pengeringan biasa. Semua proses granulasi termasuk pencampuran, aglomerasi, dan pengeringan yang membutuhkan alat yang berbeda dalam pembuatan granula tradisional dapat dilakukan menggunakan satu alat yang dapat menghemat waktu, kehilangan massa dalam pemindahan bahan, dan perpindahan massa dan panas yang cepat. Keseragaman ukuran diperlukan dalam pembentukan granula dan selalu dikaitkan dengan adanya ayakan atau grinder untuk menyeragamkan ukuran pada granula yang terbentuk. Granula yang tidak seragam harus dilanjutkan dengan proses pengerjaan kembali atau recycling. Fluidized bed granulator memuliki rasio pengerjaan kembali yang rendah 5 dibandingkan dengan alat lainnya karena ukuran granula yang dihasilkan oleh alat ini sudah cukup seragam. Namun kekurangan dari alat fluidized bed granulator ini adalah alat ini cukup mahal dan untuk optimasi proses dan parameter produk yang optimal dibutuhkan eksperimen yang cukup banyak. Tidak hanya saat proses awal, namun pada saat proses scale-up dari pengembangan menuju proses produksi. 37 Banyak parameter peralatan, proses, dan formulasi yang dapat mempengaruhi kualitas akhir dari granula yang dihasilkan. Beberapa parameter dasar ditampilkan pada tabel dibawah ini : Tabel 9. Parameter proses fluidized bed granulator Parameter Peralatan Parameter Proses Parameter Formulasi Tipe fluid bed spray topbottomWursterside spray Kecepatan, suhu, dan kelembapan hembusan udara Sebaran ukuran partikel material Tipe Batch atau continuous Tekanan nozzle dan kecepatan penyemprotan Jenis partikel material Dimensi ruang fluid bed Tipe nozzle Jenis material cairan pengikat Dimensi piringan distribusi udara Sudut semprotan Konsentrasi cairan pengikat Posisi dan jarak nozzle dari material Ukuran percikan cairan pengikat Scale up down Berikut adalah contoh berbagai parameter – parameter yang dimiliki oleh sebuah mesin fludizied bed granulator : Tabel 10. Spesifikasi parameter proses fludized bed granulator 38

8. ANALISIS EKONOMI PROSES GRANULASI DEBU TEH