TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

8 Tabel 1. Daftar hasil produksi pabrik TBB Unilever Merek Varian Sariwangi SW TB Melati 25 SW TB Asli 25 SW TB Asli 50 SW TB Asli 100 SW Catering Pack 500 Lipton Lipton Yellow Label TB non Envelope 100 Lipton STD 60 kg Lipton Yellow Label Q1 SUN 3 25 Lipton Yellow Label Q1 SUN 3 100 Lipton Yellow Label Q1 SUN 3 S 25 Lipton Yellow Label Q1 SUN 3 S 50 Lipton Yellow Label Q1 SUN 3 S 100 Lipton Yellow Label Q1 Bulk 1000 Lipton Yellow Label IB SUN 3 25 Lipton Yellow Label IB SUN 3 50 Lipton Yellow Label IB SUN 3 100 Lipton Yellow Label CAT SUN 2 100 Lanchoo Lanchoo Cup 100 S Lanchoo Cup Bag 50 S Bushells Bushells Australian Breakfast 50 Bushells Australian Breakfast 100 Bushells Extra Strong String and Tag 50 S Bushells Blue Label String and Tag 50 S Bushells Blue Label String and Tag 100 S Bushells Blue Label Extra Strong String and Tag 100 S Bushells Blue Label String and Tag 276 Value Pack

8. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Sebagai perusahaan multinasional, Unilever memiliki komitmen yang tinggi dalam menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan atau biasa disebut Corporate Social Responsibility CSR sebagai salah satu strategi bisnis yang terintegrasi bersama strategi-strategi yang lain. Hal tersebut secara umum memiliki tujuan meningkatkan pangsa pasar dan penjualan, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian Unilever. Strategi bisnis tersebut tetap sejalan dengan visi dan misi PT Unilever Indonesia secara umum. PT Unilever Indonesia memiliki misi untuk menambah vitalitas dalam kehidupan, yaitu dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam bidang nutrisi, perawatan kebersihan, dan perawatan pribadi, dengan brand yang membantu orang merasa baik, terlihat baik, dan mendapatkan sesuatu yang lebih dalam hidup. Untuk mewujudkan misi tersebut dalam kehidupan, perusahaan telah memulai dengan kegiatan-kegiatan internal, dan saat ini perusahaan berkomitmen membagikan semangat misi tersebut 9 kepada konsumen melalui kampanye brand produk dan kegiatan-kegiatan yang secara konsisten menyertakan misi sosial dalam rangka membagikan vitalitas kepada masyarakat secara lebih meluas. Dengan demikian, CSR merupakan bagian integral dari vitalitas kehidupan yang ingin dicapai dalam misi PT Unilever Indonesia. Perusahaan menyadari bahwa CSR merupakan dampak dari seluruh kegiatan bisnis perusahaan terhadap masyarakat. Beberapa wujud nyata dari CSR PT Unilever Indonesia antara lain : 1. Melalui lebih dari 3000 tenaga kerja yang ada, perusahaan telah berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia lokal, menyalurkan pengetahuan dan keterampilan global, meningkatkan produktivitas lokal, serta menciptakan budaya kepemimpinan, keanekaragaman, dan nilai-nilai perusahaan. 2. Melalui brand yang dimiliki, perusahaan berusaha mengikutsertakan misi – misi sosial dan spiritual. Untuk beberapa brand food antara lain : a. Royco bumbu penyedap masakan : memperkuat wanita Indonesia melalui aspek nutrisi dan memasak serta benar-benar membantu mereka untuk memperoleh sesuatu yang lebih dalam hidup empowering indonesian women through nutrition and cooking and truly helping her to get more out of life. b. Blue Band margarin : setiap Ibu ingin memberikan kebaikan pada anak-anaknya, sehingga mereka dapat menjadi yang terbaik every Mum wants to give goodness to her children so that they can be the best they can be. c. Taro snack : membantu anak-anak Indonesia untuk memperoleh pengalaman menyenangkan dan hidup bahagia yang sepatutnya mereka peroleh helping Indonesian children to have the fun adventurous and happy life they deserve. d. Teh SariWangi : brand yang paling memahami pentingnya berhubungan satu sama lain – tali yang mengikat the brand that truly understands the importance of connecting with one another – the string that binds. e. Kecap Bango : melestarikan warisan sajian lezat kepulauan dan kehidupan orang-orang yang membuatnya preserving the heritage of the archipelago’s delicious dishes and the livelihood of the people who make our product. 9. PEMBAHASAN Kegiatan magang yang dilakukan selama empat bulan di pabrik TBB memberikan penulis sebagai peserta magang, pengalaman dan pengetahuan mengenai seluk beluk industri teh celup serta berkesempatan untuk mempelajari mengenai budaya kerja yang dimiliki oleh Unilever. Sejarah Unilever yang panjang tidak terlepas dari komitmen dan kerja keras anggota - anggotanya dalam memajukan Unilever, penulis melihat bahwa antusiasme dan keinginan untuk terus memperbaiki diri dan memperbaiki ditanamkan begitu dalam kepada setiap anggotanya sehingga Unilever dapat terus mengembangkan diri. Hal ini dapat penulis lihat bahwa Unilever terus berusaha untuk melihat adanya potensi untuk mengoptimalkan setiap proses produksinya dengan adanya proyek – proyek maupun program yang diadakan untuk dapat meningkatkan efisiensi produksinya dan mengurangi potensi kerugian yang dapat dialami. Salah satu contoh nyata adalah dilakukannya kegiatan magang yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang dimilikinya dan sedapat mungkin menemukan cara untuk mengurangi potensi yang dapat merugikan Unilever. 10 Selama menjalani kegiatan magang, penulis berkesempatan untuk mengamati kegiatan sehari – hari dan diberikan kesempatan untuk mengamati bagaimana good manufacturing practices GMP diterapkan dalam proses produksi teh celup dan juga dapat mengamati standar operasional prosedur SOP dijalankan oleh setiap anggota Unilever. GMP yang diterapkan oleh Unilever untuk memastikan produk teh celup yang diproduksi oleh pabrik TBB aman dan memiliki kualitas yang konstan telah dijalankan dengan baik melalui instruksi – instruksi yang diberikan secara detail lewat SOP. Pada praktiknya, mayoritas SOP yang telah ditetapkan telah dijalankan dengan baik oleh para anggota Unilever, namun masih terdapat beberapa SOP yang dilanggar oleh beberapa anggotanya dengan alasan kepraktisan yang apabila diteruskan dapat berpotensi mengkontaminasi dan menurunkan kualitas teh celup secara umum. SOP yang umum dilanggar oleh para anggota pabrik TBB adalah SOP yang berkaitan dengan personal hygiene. Apabila pelanggaran – pelanggaran ini tidak segera diperbaiki, kontaminasi silang dapat terjadi dalam proses produksi teh celup yang kemudian akan menurunkan kualitas teh celup yang dihasilkan. Hal lainnya mengenai pelanggaran SOP adalah dalam pengoperasian mesin pengemas teh celup C2000, C23 maupun C21. Terdapat langkah – langkah yang tertulis didalam SOP diabaikan oleh operator mesin yang apabila tidak dipatuhi dapat membahayakan kesehatan operator tersebut. Alasan kepraktisan merupakan alasan yang umum ditemukan pada anggota - anggota yang melanggar SOP yang telah ditetapkan, diperlukan tindakan perbaikan oleh pihak manajemen pabrik TBB untuk memperbaiki hal – hal tersebut. Secara umum, diadakannya program magang yang dilakukan oleh Unilever sangat menguntungkan bagi berbagai pihak. Pihak Unilever mendapatkan keuntungan dari hasil pekerjaan peserta magang, hasil pekerjaan peserta magang dapat dijadikan acuan oleh pabrik untuk perbaikan kualitas produk yang dihasilkan, optimasi proses produksi, maupun mengurangi potensi kerugian yang dialami oleh pihak pabrik. Peserta magang mendapatkan keuntungan melalui pengalaman secara langsung terjun ke dunia industri yang menuntut peserta untuk profesional, bekerja secara cepat dan tepat waktu, melatih kemampuan untuk memecahkan masalah dan tentunya berkesempatan untuk mengamati proses produksi produk yang dihasilkan oleh pabrik dimana peserta magang tersebut berada. Kegiatan magang ini juga memiliki potensi untuk menguatkan hubungan antara institusi pendidikan dan pihak Unilever. Pihak Unilever dapat mengamati secara langsung hasil didikan institusi pendidikan itu melalui peserta magang yang bekerja di pabriknya dan apabila membutuhkan, Unilever dapat meminta bantuan dari institusi pendidikan tersebut untuk mendapatkan tenaga kerja bagi Unilever. 11

C. PENGGUNAAN TEKNIK GRANULASI DALAM PEMANFAATAN DEBU TEH